2.7

12.8K 1.2K 53
                                    


serius, ini tadinya end di chapter ini. karena ide udah buntu juga, tapi hufft. jari berkata lain. kayaknya chapter 2.8 kelar.

•••

"aaah, capek parah." jeon wonwoo bergumam sembari ngulet, badannya di puter ke kiri-kanan.

dia natap dengan jengah kearah tumpukan kertas serta laptop yang ada di hadapan dia. "sial, gue kira dengan lulus dari sma, bisa bebas dari tugas. seenggaknya kurang lah, ini boro-boro!"

"siapin lobang kubur aja dah gue," dia ngelepas kacamata yang tadi dia pakai buat ngerjain tugas. bisa-bisa tugasnya jadi blur semua kalo gak pakai.

iya, ini tahun pertama seorang jeon wonwoo di universitas. dengan kepintaran wonwoo, dia bisa masuk ke universitas ternama. masuk ke jurusan kedokteran pula, bikin cowok kulit putih itu harus ekstra nguras otak dia.

karena kalo gak pake otak, dia bisa aja di d.o, soalnya udah nyia-nyiain beasiswa.

dia juga harus belajar lebih dari mahasiswa lainnya. lagi-lagi karena anak beasiswa. "laper kan gue jadinya." gumam wonwoo kemudian.

"idih, tapi ini tugas gimana atuh lah?"

"misi," wonwoo ngalihin atensinya pada seorang cowok yang baru masuk.

namanya kang daniel, satu jurusan sama wonwoo. "eh iya, kenapa, niel?"

"gimana? tugasnya udah kelar belum? dikumpulkan jam dua siang nanti, won." entah, rasanya wonwoo mau ngubur diri hidup-hidup. ayolah, biarin dia sekedar ngenyangin perut.

baru aja dia mau ngeluh, daniel udah nyelak lagi. "harus kelar, yo. kalo lo gamau di gantung aja sih sama mrs. jung."

"oke." jawab wonwoo dengan lemas.

sepeninggalan daniel beberapa detik yang lalu, tiba-tiba mingyu — yang masih menyandang status menjadi pacarnya — masuk. "unch, uri nonu!"

demi tuhan, kim mingyu!

dua tahun yang lalu, wonwoo merasa nyesel udah ngebunuh sisi alter-ego mingyu. kenapa? karena ternyata aslinya mingyu itu alay bin menjijikan! pokoknya iyuh. "ngapain kesini?!" sahut wonwoo sembari natap mingyu nyalang.

"pms ya, sayang? aku kesini bawain roti sama susu murni aku loh."

wonwoo melotot, "apa?!"

"e — eh, maksud aku, susu pisang murni. iya, hehe." mingyu cengengesan, terus naro belanjaannya diatas meja wonwoo.

wonwoo senyum tipis, natap kakak tingkat sekaligus pacarnya ini. "maaci kakak kim mingyu!" sambil pose-pose kecup ke mingyu.

kalo aja mingyu gak inget pacarnya ini jadi sensian semenjak masuk universitas, pasti dia udah bilang; geli bego! tapi mingyu harus urungin itu semua. "cama-cama, cayank."

"udah kan nganter makanannya? terus ngapain masih disini?" tanya wonwoo.

untung sayang, hehe :) —mingyu

"ya, aku masih mau berduaan sama kamu." aku mingyu sambil masang muka melas.

lalu wonwoo menatap mingyu nyalang, "ganggu banget, sih!"

"yaudah sih, nu." mingyu langsung manyun-manyun sok iye.

•••

"udah-udah, woi! masi ngegas aja lo." wonwoo nepuk-nepuk punggung mingyu dengan gak selo.

abisan itu pacarnya masih aja ngegas motornya, padahal udah sampai depan rumah wonwoo.

wait — rumah? bukannya wonwoo tinggal di apartemen, ya?

lagi-lagi semenjak dua tahun yang lalu, kehidupan wonwoo emang bisa dibilang banyak perubahan. bibi sama paman dia dengan baik hatinya beliin wonwoo beserta adek-adeknya itu rumah sendiri. yang jaraknya deket dari universitas ataupun sekolah jungkook sama somi, gak mungkin banget kan kalo mereka mesti bolak-balik luar kota?

jadi ya gitu. mereka cuma tinggal bertigaan aja disini, makanya mingyu sering main juga. terutama kalo wonwoo lagi sendirian di rumah.

kenapa? katanya kalo ada adeknya, mingyu jadi gak leluasa.

posthink aja guise, mungkin gak leluasa bercanda sama wonwoo.

apa c :(

"maap iya maap. kebablasan hehe," mingyu akhirnya berhentiin laju motor nunggingnya itu.

kata mingyu mah, enakan bawa motor ketimbang mobil.

halah, bilang aja biar bisa nempelan sama wonwoo, kutil mbe!

wonwoo langsung turun pake lompat segala. "buset! hati-hati, beb! nanti keguguran dedeknya."

"bacot lo anjir, canis familiaris!" wonwoo ngeluarin sumpah serapahnya. emang, maklumin aja. namanya juga calon dokter, ngatain orang aja pake nama ilmiah. itung-itung bisa sembari ngapal.

mingyu udah ngelus dada, "sarangeeek, nonu!" ya, kalo mingyu sih ngumpat wonwoo pake kata sarangek. biar gak kasar gitu menurut dia.

wonwoo udah pengen nyelonong aja, tapi ditahan sama mingyu. "apa?! mau numpang berak lagi?!"

"engga — sebenernya gue mau hehehe, numpang makan. boleh, kan?"

emang iya, pacaran sama kim mingyu itu nirfaedah! "yaudah buruan masuk. gue masakin usus kecoa aja ya." kata wonwoo dengan pasrah.

mereka berdua masuk ke dalem rumah wonwoo. disana ada jungkook yang lagi ngerjain pr dilantai. "eh, kakak, dah balik?"

"ya menurut lo aja gimana, bleguk!" wonwoo ngelempar asal ranselnya diatas sofa. disusul sama mingyu yang ngikutin perbuatan buruk pacarnya. "lah, ini ngapain ikutan lempar ransel?!"

"kan aku pacar yang baik. harus mengikuti yang dilakukan pacarku juga dong." mingyu nyengir idiot.

"serah," wonwoo jalan menuju dapur terus masakin apa aja yang ada di dalem kulkas.

begitu masakan udah selesai dan ditaro di meja makan, mingyu sama jungkook lari dengan ekstra plus-plus kecepatan. "wuih, bento!" kata keduanya bersamaan.

"ikut-ikut aja lo, acu!" asu ming asu. kayak elo:(

jungkook natap mingyu sengit, "banyak ngoceh lo, gembel kelaperan!"

"DIAM!" wonwoo gebrak meja. "makan, sebelum gue yang makan lo satu persatu."

TBC

ya udah gitu aja. gue lama update soalnya mager vomment dikit dan ide buntu.

bye. gue masih aja kejang liat kambek svt (¯¯)σ

bad boy | meanie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang