KARENA DIA.

37 4 0
                                    

Ketika hati telah terkunci di satu nama. Aku mampu buat jatuh, bertahan dan bangkit lagi untuk sang nama.


Namaku : Harum putri Andriyanto . lahir Jakarta 26-01-2002. Andriyanto adalah nama marga yang diberikan kakekku. Keinginanku dari dulu adalah mengubah nama marga tersebut menjadi "Arega " atau semacamnya yang berbau luar negeri. Menurutku nama tersebut agak tidak cocok dengan namaku. Tapi ayahku pernah bilang " syukuri apa yang ada , mungkin suatu saat nama tersebut akan mendapat keberuntungan". Dan sekarang aku percaya kalo nama itu bawah keberuntungan.

Sekarang aku sudah kelas 1 SMA . Masih ngak percaya sih? Cepet banget waktu berjalan . kalo di inget ingetin baru kemaren aku sama ibuku daftar SD. Oh ya ! aku lupa kasih tau kalian aku sekolah dimana. Aku sekolah di SMA TRISAKTI Jakarta barat.

Oh ya! Aku juga ikut ekskul . ekskul itu kayak penyemangat buat aku datang kesekolah. Kenapa ?karena ada "dia". Dia siapa? Nanti aku kasih tau . tapi nanti yahh..

üüü

Sinar mentari mulai menampakkan wujudnya diufuk timur, namun Harum belum juga bangun.

Seorang wanita paruh baya berjalan masuk ke kamar yang ada di dekat ujung koridor , Yah dia ibuku? Wanita hebat yang aku punya, dia sangat baik , perhatian , dan kadang cerewet.

" Harum ayo bangun kamu tau udah jam berapa ini? Sekarang sudah jam 06.15. dan kamu harus ke sekolah ," teriak ibunya sambil membuka jendela kamarnya Harum.

Mendengar suara ibunya , Harum pun langsung bangun dan terkejut. "apa , sekarang jam 06.15?" yang artinya 45 menit lagi Harum sudah harus berada disekolah .

"Udah kamu cepat cepat mandi , siap siap kesekolah , ayah udah berangkat dari tadi , katanya kamudi suruh bawah mobil sendiri." Ucap ibunya.

üüü

Brak!!

Harum menutup pintu mobilnya dengan kasar hingga menimbulkan dentuman yang kencang, membuat beberapa pejalan kaki menatapnya dengan tatapan bingung. Harum melirik jam tangan pink yang melingkar di pergelangan tangannya dan sialnya 15 menit lagi gerbang sekolah akan di tutup. Mobilnya mogok di tengah jalan , tidak sempat sarapan karena tekut terlambat dan sekarang dia tidak menemukan kendaraan umum yang bisa membantuya untuk bisa sampai kesekolahnya. Menyebalkan bukan.

Tin.. Tin...

Harum menghentikan langkahnya ketika sebuah motot ninja hitam berhenti disampingnya. Tanpa membuka helm full facenya dan hanya membuka kacanya sedikit, Zidan memperhatikan Harum yang tengah mengatur nafasnya.

"Butuh tumpangan ?" tanyanya membuat Harum sontak kaget dan langsung menatao kearah Zidan, yang tenga menatapnya datar . tatapan dingin yang selalu menjadi ciri khasnya.

"Boleh juga, makasih sembelumnya" jawab Harum dengan hati berbunga-bunga .

Dan disinilah awal cerita mereka.

Ini baru part pertama ya?

Jang pernah bosen buat baca cerita ini yah??

Jangan lupa vote dan comment.

Tbc

TE AMOWhere stories live. Discover now