[9] Alone

1.3K 155 4
                                    

Sehun perlu masuk lebih awal, tapi dia benar-benar tidak ingin membangunkan Lulu. Ditambah dengan mengetahui bahwa yang sedang tertidur adalah Lulu, dia akan menangis dan memintanya untuk tidak pergi. Sehun tidak bisa menghadapi Lulu yang menangis, pasti dia akan meyakinkannya untuk tetap tinggal di rumah.

Sambil mendesah, Sehun menyiapkan makanan Lulu dan memastikan semuanya sangat mudah untuk diambil Lulu. Begitu dia memutuskan semuanya sudah siap dia pergi untuk mengucapkan selamat tinggal. Dia berjalan kembali ke kamarnya dan melihat anak laki-laki polos yang cantik itu tergulung seperti bola kecil dengan ibu jarinya menggantung lemas dari bibirnya. Sehun tersenyum melihat pemandangan indah itu dan mencondongkan tubuhnya untuk memberinya ciuman di pipinya yang hangat.

Dia melihat Lulu tersenyum dalam tidurnya, dengan hati-hati dia mengganti popok Lulu dan membiarkannya sendirian untuk menyelesaikan tidurnya. Dia diam-diam keluar dari rumah dengan hati-hati agar tidak membangunkannya.

Lulu membuka matanya saat matahari yang menyengat itu menabrak wajahnya. Dia mengerutkan kening dan menutupi wajahnya dengan bantal agar dia bisa melanjutkan tidurnya, tapi itu tidak ada gunanya. Kantuknya telah hilang. Dia melihat ke belakang untuk melihat apakah daddynya masih tidur dan mengerutkan kening saat dia menyadari tidak ada orang di tempat tidurnya.

"Daddy?" Teriak Lulu di rumah kosong itu. Dia tidak mendapat jawaban apapun dan air matanya mulai mengalir.

Dia sedang bekerja, ingat?

"Oh iya, aku lupa. Aku sendirian sekarang."Lulu cemberut.

Kau tidak sendirian. Aku disini. Jangan khawatir

Ujar Luhan memberitahunya. Lulu mengangguk dan mendesah. Lulu merasa perutnya mulai mengeluarkan suara gemuruh. Dia sangat lapar.

Daddy meninggalkan makanan untukmu di dapur.

Tutur Luhan. Lulu turun dari tempat tidur dan berjalan ke dapur, Lulu panik saat dia tidak melihat makanan apa pun.

"Oh tidak! Daddy lupa meninggalkan makanan untukku! Aku akan kelaparan dan mati!" Teriak Lulu histeris. Luhan sangat ingin tertawa.

Periksalah lemari es.

Lulu membuka kulkas dan menghela napas lega saat menemukan banyak makanan lezat. Dia meraih botolnya dan berjalan ke sofa lalu menyalakan TV, untungnya Clifford ada di sana. Dia merebahkan tubuhnya dan mulai minum dari botolnya. Begitu selesai, dia memutuskan sudah saatnya dia menggambar.

Lulu mengeluarkan cat dan kertas baru yang dibeli daddynya. Dia duduk di depan TV, mulai menggunakan kuasnya dan melukis gambar cantik untuk sang daddy.

"OH! AKU MEMILIKI IDE YANG TERBAIK!" serunya saat menyadari bahwa catnya lumayan tebal dan dia bisa menjulurkan jari-jarinya menusuk cat itu.

Aku tidak berpikir itu sangat cerdas. Daddy akan marah.

Luhan memperingatkannya.

"Tidak, dia tidak akan melakukannya karena aku akan membuat gambar yang paling cantik." Kata Lulu sambil menunjuk jarinya dan mulai mengecap jari. Dia sangat bangga dengan karyanya, dan dia suka terlihat berantakan karena cat.

Tak lama kemudian, Lulu sudah kehabisan kertas. Seluruh ruang tamu ditutupi oleh banyak gambarnya.

"Kalau aku tidak punya kertas lagi, apa yang bisa aku gunakan?" Pikir Lulu, lalu dia menyadari bahwa dia memiliki kanvas kosong di dinding. Sebelum Luhan sempat memprotes Lulu mulai melukis di dinding. Luhan panik.

Ya Tuhan, Sehun akan sangat kesal

Luhan memutuskan bahwa dia harus mengambil kendali. Dia mendorong dirinya ke depan dan memanjat lemari lalu meletakkan cat itu di bagian paling atas, dengan cara itu Lulu tidak akan bisa menjangkau mereka. Begitu selesai, dia membiarkan Lulu kembali memegang kendali.

[HUNHAN] "DADDY" (Sequel CMD)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt