Epilogue

995 65 1
                                    

"Lo percaya cinta pada pandangan pertama enggak?"

"Hmm?"

"Cinta pada pandangan pertama, lo percaya enggak?"

Cewek itu mengangkat bahunya, "entah, gue enggak pernah ngerasain hal itu."

"Waktu lo pertama kali ngelihat gue gimana?"

"Lo?"

Cowok itu mengangguk-nganggukan kepalanya antusias.

"Apaan sih Sat, pertanyaan lo aneh!" Cetus cewek yang tak lain adalah Anya itu sambil terkekeh geli. Cewek itu memilih untuk mengaduk soto ayam di depannya sebelum akhirnya memasukan suapan demi suapan ke mulutnya.

"Aneh yah? Padahal gue nanya serius tau," cetus Satria cowok itu menekuk bibirnya ke bawah.

"Ih kok ngambek sih," Anya menatap Satria kecewa. "Waktu gue pertama kali ngelihat lo yang gue tahu lo ganteng, udah itu aja," ucap Anya akhirnya.

Satria kini menatap Anya. "Terus?"

"Terus apanya? Yaudah gue seneng bisa temenan sama lo, meskipun lo agak-agak gesrek," Anya tertawa. "Udah ah makan tuh soto lo! Kasihan dianggurin!" Seru Anya.

Satria menganggukan kepalanya paham. "Lo enggak mau nanya gue gitu?" Tanya Satria.

Anya mengernyit heran, lalu tertawa, demi apapun hari ini Satria aneh.

"Yaudah gue tanya nih, jadi lo pernah ngerasain yang namanya cinta pada pandangan pertama?"

Satria menganggukan kepalanya, "pernah," jawabnya.

"Oh ya? Kapan? Sama siapa?" Tanya Anya antusias.

Satria tersenyum, "waktu hari pertama mos sama cewek yang sekarang duduk di depan gue dan lagi makan sotonya."

Ucapan Satria berhasil bikin Anya tersedak bersamaan dengan wajahnya yang memerah semerah kepiting rebus.

"Maaf maaf gue enggak bermaksud bikin lo kaget, sorry banget," Satria memberikan minuman Anya, Anya langsung menyesapnya.

Gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya, "enggak apa-apa, gue cuma kaget aja," ucapnya. "Tapi... lo bercanda kan?" Cetus Anya.

Satria menggelengkan kepalanya, "gue serius Nya. I'm in love with you at the first sight!" Cetus Satria. "Kalau lo enggak keberatan gue mau jadi orang yang ngucapain selamat pagi dan selamat malam tiap hari sama lo, gue mau jadi orang yang nemenin lo ngerjain tugas, gue mau jadi tukang ojek lo, gue mau jadi tempat lo berbagi saat lo ada masalah, dengan kata lain gue mau jadi dunia lo. Apa lo mau?" Tanya Satria.

Anya tertegun di tempatnya. Gadis itu merasakan jantungnya berdetak berkali-kali lipat dari biasanya.

"Nya..."

"Maaf Sat gue enggak bisa," jawab Anya pelan.

"Kenapa?"

"Gue udah janji untuk enggak pacaran sampai lulus," ucapnya.

Satria mengangguk paham.

"Maafin gue yah Sat."

"Apa kalau bukan karena janji itu lo bakal terima gue?" Tanya Satria.

Anya terdiam tampak berpikir, lalu menganggukan kepalanya, "mungkin, karena lo tahu lo orang yang lovable banget," cetus Anya sambil tersenyum lebar.

"Okee kalau gitu gue janji enggak akan pacaran selama SMA ini, gue akan nunggu lo sampai lo mau terima gue, gue akan membuktikan bahwa cinta pada pandangan pertama itu benar adanya," ucap Satria dengan menggebu-gebu.

Anya tertawa, "kalau gitu gue janji seandainya lo bisa menepati janji lo maka gue juga janji akan ada di hari kelulusan kita, gue akan terima lo," ucap Anya.

"Janji?" Satria menyodorkan jari kelingkingnya.

Anya mengangguk, "janji," ucapnya seraya mengaitkan jari kelingkingnya pada Satria.

Keduanya tersenyum.

***
Inilah ending dari Jomblo Jaman Jigeum. Maaf banget kalau mengecewakan. Terima kasih banyak buat orang yang udah dengan setianya mau membaca cerita ini sampai akhir. Kamsahamnida 😁

Salam Jomblo Jaman Jigeum!

- Chera Lee -

Jomblo Jaman Jigeum (COMPLETED)Where stories live. Discover now