Dua

5 0 0
                                    

Author P.O.V

Selama enam bulan, Jaebum dan Jinyoung menjadi tutor untuk melatih Cheonsa, sekaligus mengawasi Cheonsa, khususnya Ahra dan Hara, yang masih saja sering bertengkar. Selama enam bulan, Ahra dan Hara bertengkar karena masalah yang selalu sama, yaitu tentang Hara yang selalu sinis dan menunjukkan kebenciannya pada Ahreum.

Karena Cheonsa sudah berlatih keras dibawah pengawasan Jinyoung dan Jaebum, JYP Entertaiment memberikan mereka kesempatan untuk liburan selama tiga hari di sebuah villa, bersama dengan Jinyoung dan Jaebum, serta manager mereka.

Jaebum dan Jinyoung menentukan pembagian kamar untuk Cheonsa, yaitu Hara dan Ahra, Hyemi dan Ahreum, Nala dan Hyena, serta Ilma dan Neulmi. Kamar Cheonsa terletak di lantai dua villa itu, sedangkan kamar Jaebum dan Jinyoung, serta serta dua orang manager mereka berada di lantai satu.

☼ ☼ ☼

"Menyebalkan sekali di tempatkan dalam satu kamar yang sama denganmu." Ahra berjalan menuju pintu kamarnya dengan kesal. Hara baru memasuki kamar mereka, dan Ahra langsung ingin keluar begitu melihat Hara.

"Kenapa kau selalu begitu padaku? Aku lelah selalu bertengkar denganmu. Sejak pertama kali aku datang sebagai trainee kau selalu membenciku."

"Kau bertanya kenapa aku begini? Kau benar-benar tidak tahu diri. Tidak sadarkah kau dengan apa yang kau perbuat dengan Ahreum?"

"Kau pikir apa yang kulakukan padanya?" Hara menatap Ahra dengan kesal.

"Kau menyiram wajahnya dengan air keras! Lihatlah, kau ingin mengelak? Sejak dua tahun lalu kau selalu saja mengelak atas perbuatanmu sendiri!" Ahra menatap Hara dengan tatapan sinis.

"Perbuatanku? Kau tahu darimana aku menyiram wajahnya dengan air keras?"

"Ahreum yang memberitahuku semua yang terjadi diantara kalian. Kau iri padanya. Kau dan Ahreum sama-sama menyukai Jinyoung Seonbaenim, tetapi Jinyoung Seonbaenim lebih memperhatikan Ahreum. Kau iri dengannya."

Hara tersenyum sinis menatap Ahra. "Ahreum yang bilang, kan? Apa kau yakin 100% jika yang dikatakan Ahreum itu benar?"

Ahra terdiam sesaat. "Untuk apa Ahreum berbohong?"

"Kau bahkan tidak tahu kapan seseorang berbohong."

"Apa mau mu?"

"Kuberitahu kau. Jangan terlalu mempercayainya."

"Aku lebih tidak percaya padamu!"

"Terserah padamu, Ahra. Jika suatu hari nanti apa yang menimpaku terjadi padamu juga, kau baru akan tahu seperti apa rasanya." Hara berjalan keluar meninggalkan kamar mereka.

"Dia itu bicara apa? Sudah jelas dia yang salah, tapi tetap saja menyangkal."

☼ ☼ ☼

Jaebum P.O.V

Aku selalu memperhatikannya selama enam bulan ini, semenjak aku dan Jinyoung ditugaskan oleh Sajangnim untuk mengawasi Cheonsa. Aku selalu melihatnya sendiri, tak pernah tersenyum. Aku pernah memeregokinya masih berada di ruang latihan tengah malam, padahal teman-temannya yang lain sudah kembali ke dorm Cheonsa, tetapi ia masih berada di dalam ruang latihan dan menangis.

Aku masih menatapnya, seseorang yang selalu dipanggil monster oleh teman-temannya. Monster yang lemah. Ia selalu menunjukkan wajah datar dan ketegaran di hadapan orang lain, padahal hatinya begitu rapuh.

Aku berjalan mendekatinya yang sedang duduk di pinggir kolam renang dengan tatapan kosong. Aku duduk di sebelahnya, dan mengikutinya memasukkan kedua kakiku ke dalam kolam renang. Aku menatapnya, namun sepertinya ia belum menyadari kehadiranku.

MonsterDonde viven las historias. Descúbrelo ahora