29 | Cinta vs Ego

267K 6.7K 425
                                    

Warning :
Teruntuk yang sudah dapat bukunya, tolong jangan menulis di kolom komentar dengan memberikan clue-clue gimana nanti akhir cerita Vella. Maaf kalo ada beberapa komentar banyak yang eray hapus. Thx. 😁

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Tidak seperti biasa Vella mudah sekali mengantuk. Seharian ini Vella hanya berbaring di atas rerumputan hijau seraya memandangi halaman yang ditumbuhi Purple Flower. Vella tidak menyangka Thomas akan mengabulkan permintaannya. Halaman yang sebelumnya berisi sederet mobil elit kini diwarnai penuh oleh bunga kehidupannya. Tidak ada yang tahu bahwa berkat bunga itu keluarganya bisa hidup.

"Siang cantik," sapaan lembut itu datang dari arah belakang pohon palem.

Vella bangun untuk melihat sosok misterius itu. Saudara Thomas ternyata tengah berdiri memandangi. Senyum ramah ditambah lesung pipinya yang manis mengingatkan Vella pada sosok penyayang Ayahnya.

"Apa aku menganggu istirahatmu?" Troy mengambil langkah mendekati Vella.

Vella menggeleng, "Tidak." Mata indahnya lalu kembali fokus pada bunga di hadapannya.

"Wajahmu pucat sekali. Apa kau baik-baik saja?" Tanya Troy dengan nada sedikit khawatir.

Vella menoleh sekilas, "Kapan Thomas pulang?"

Troy tersenyum lagi, "Apa kau merindukan saudaraku?"

Vella mengangguk mantap. Troy geli melihat kepolosan Vella saat menjawab. Berbeda jauh saat pertama kali mereka bertemu, saat itu Vella tampak sangat energik, angkuh dan cerewet. Tapi sekarang Troy melihat sosok Vella yang pendiam dan rapuh.

"Sebentar lagi Thomas pasti pulang." Kata Troy menenangkan. "Apa kau sudah makan siang?"

Vella menggeleng. "Aku lapar. Tapi setiap makanan itu masuk ke perutku, entah kenapa rasanya mual sekali .... aku tidak bisa menahan diri untuk tidak muntah."

"Apa kau sakit?" Troy menempelkan tangannya ke kening Vella, mencoba mengecek suhu tubuhnya, "Ya Tuhan, badanmu hangat sekali. Mau kuantar ke rumah sakit?"

Vella lagi-lagi menggeleng. "Aku mau Thomas."

Troy menghela napas, "Kalau kau merindukan Thomas, kenapa tidak kau hubungi saja dia? Kau perlu perawatan, Vella."

"Thomas hanya memperbolehkanku memakai ponsel saat bersamanya saja." Jawabnya memelas.

Troy mendengkus kasar. Jadi selama ini hidup Vella dieksploitasi oleh Thomas. Secara tidak langsung ini semua juga adalah kesalahannya. Seharusnya Troy lebih bisa mengontrol Thomas.

‘Kau menjadi semakin mirip dengan-nya, Thomas!’—Troy harus segera menyadarkannya.

"Aku akan membawamu ke rumah sakit. Ayo!" Troy menarik pergelangan tangan Vella, memaksa tubuhnya untuk ikut bangkit.

My Sexy Vella : Dark Romance [24+]  | Repost | ENDWhere stories live. Discover now