Chapter Two

3.5K 410 14
                                    

---oOo---

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---oOo---

Nayoung membuka pintu kamar mandinya setelah hampir setengah jam ia habiskan untuk membersihkan dirinya.

Berbalut handuk yang melilit tubuhnya, Nayoung berjalan mendekti lemari dan mencari pakaian tidurnya.

Nayoung melirik Seungcheol yang tengah membaca sebuah buku di ranjang mereka. Senyum tipis terukir dibibirnya.

"Sedang membaca apa?"

"Pride and Prejudice."

Nayoung melepaskan handuknya dihadapan Seungcheol dan mengenakan baju tidurnya.

"Tumben membaca novel romansa?"

Seungcheol melepas kacamatanya dan menutup bukunya, "aku hanya merasa bosan, tadi aku pergi ke toko buku dan menemukan novel itu."

Setelah menggunakan pakaian tidurnya, Nayoung berjalan naik ke atas ranjangnya. Satu tangannya menarik lengan Seungcheol dan dijadikan sebagai bantal. "Ke toko buku dengan siapa?"

"Sama Wonwoo. Dia bilang ingin menambah daftar bacaannya."

Nayoung terkikih gemas. Wanita itu sangat mengenal Wonwoo yang begitu gemar membaca, hampir semua buku sudah dibacanya. Nayoung sampai tidak bisa percaya bagaimana bisa pria itu membaca buku saat ia memiliki pekerjaan yang lumayan sibuk sebagai sekretaris suaminya.

"Sayang..."

Seungcheol menoleh, jemarinya yang sejak tadi sibuk mengelus perut Nayoung tiba-tiba terhenti dan beralih menyingkirkan beberapa helaiaan rambut yang menutupi pandangan Nayoung.

"Aku ingin putri kita memiliki hobby seperti Wonwoo."

"Kau ini bicara apa? Aku lebih suka jika putri kita memiliki hobby melukis seperti ibunya." Seungcheol berucap dengan senyum yang menampilkan lesung pipinya. "Aku juga ingin dia menjadi pelukis terkenal sepertimu."

Nayoung langsung menggelengkan kepalanya. "Aku tidak suka. Melukis itu bagus sih, hanya saja sangat melelahkan harus duduk seharian dan menggambar diatas kanvas.."

"Lalu."

"Aku ingin dia memiliki hobby seperti Wonwoo. Membaca dan menikmati waktunya seorang diri."

Seungcheol tertawa keras. Nayoung kesal dan memukul bahu Seungcheol, wajahnya langsung ditekuk melihat reaksi berlebihan yang diberikan Seungcheol atas keinginannya itu.

"Jangan tertawa!!"

"Hahah. Maaf, lagipula kau ini aneh sekali kenapa kau ingin putri kita memiliki hobby seperti Wonwoo."

"Entahlah, hanya saja aku ingin dia menikmati waktunya seorang diri."

"Hahah, baiklah, terserah padamu saja. Aku hanya akan mendukungnya."

Heartbeat || [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang