Chapter 3 (INDO)

1.6K 154 46
                                    


Thailand, 6 bulan kemudian...

"Kau ada dimana?"

"Aku hanya minum kopi di kedai dekat-dekat sini karena aku bosan di apartemen, P'."

"Sudah makan?"

"Hm, sudah."

"Minum obat?"

"Sudah. Heuh, sebenarnya kau itu dokterku apa ibuku sih? Cerewet sekali!"

"Anak nakal! Aku hanya khawatir padamu. Can't I?"

"Iya iyaaa... of course you can. Jangan khawatirkan aku P'. Kau selesaikan saja urusanmu."

"Baiklah, jangan pergi jauh-jauh. 2 jam lagi, aku selesai."

"Hm, baiklah. Eum... P'Na..."

"Hm? Ada apa? Kau butuh sesuatu, BM?"

"Emm... Tidak, maksudku... kau tau, entah bagaimana, tapi rasanya aku mengenal betul tempat ini. Apa ini... pertanda bagus P'?"

"Benarkah? Tentu BM. Itu pertanda bagus. Tanpa kau sadari, perlahan tapi pasti, kau mulai menkosolidasi memori-memorimu satu persatu. Tapi ingat BM, jangan terlalu dipaksakan. Karena itu juga akan berpengaruh pada kesehatanmu. Kau mengerti?"

"Iya P'. Aku mengerti."

"Baiklah kalau begitu. Aku harus pergi. Nanti ku hubungi lagi."

"Hm,"

BM memutuskan sambungan teleponnya.

Dia menghela nafas. Matanya tidak berhenti memandang ke sekitar. Dia jelas merasa bahwa dia mengenal tempat itu. Tapi dia tidak bisa mengingatnya. BM sangat penasaran, siapa dia sebenarnya. Orang macam apa dia sebenarnya. Apakah dia memiliki keluarga? Kekasih? Istri? Atau anak? Jika iya, dimanakah mereka sekarang?

Sehari sebelum dia menginjakkan kakinya di Thailand, BM mendapatkan mimpi atau firasat aneh. Dia tau betul, bahwa dia berjanji kepada seseorang untuk kembali ke Thailand tepat waktu. Dia tau betul, bahwa dia punya urusan yang belum terselesaikan di Thailand. Tetapi dia tidak tau, kepada siapakah dia berjanji. Siapakah yang menunggunya disini? Dan apakah seseorang itu masih menunggunya kembali hingga saat ini?

BM akhirnya kembali menyeruput iced coffee di depannya. Menyisakannya hingga setengah gelas sebelum akhirnya dia beranjak dari cafe tersebut.

BM berjalan menyusuri jalanan kota Bangkok yang cukup ramai. Sambil sesekali mengambil gambar pemandangan sekitarnya dengan kamera yang menggantung di lehernya. Kota ini begitu ramai, begitu padat dengan orang-orang yang berlalu lalang. BM penasaran, dari begitu banyaknya orang disini, adakah satu atau dua orang yang mengenalnya?

BM sangat berharap, dia bertemu dengan salah satu orang yang mengenalnya. Kali ini, dia sangat ingin kembali ke kehidupannya yang dulu. Yang entah bagaimana, sangat dia rindukan. Dia berharap, kepulangannya ke Thailand adalah keputusan yang tepat dan bisa menjadi titik awal baginya untuk menemukan jati dirinya yang sebenarnya.

BM kembali mengarahkan kameranya pada suatu sudut dan menekan tombol untuk mengambil gambar. Namun, kali ini, dia cukup tertarik dengan foto yang dia ambil. Seorang pria berkulit putih susu, dengan mengenakan baju biru gelap dan celana jeans pendek yang sedang berdiri di jembatan penyeberangan itu, tidak sengaja tertangkap oleh kameranya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARE YOU BRAVE ENOUGH? (IND/ENG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang