39

5.4K 1.3K 20
                                    

"Sejak kapan lo berhubungan sama dia?"

Dia bertanya tapi gue menghiraukannya dan lebih memilih mencarikan Jaewon baju.

"Gue nanya dan tolong dijawab."

"Dia temen gue."

"Kenapa lo bisa bertemen sama orang kaya dia?"

Gue membuka pintu kamar mandi dan mendapati Jaewon masih meringkuk. Gue handuki badannya dan gue gak bisa menyuruh Jaewon untuk mengganti baju sendiri.

"Kai, tolongin gue." Pinta gue tapi dia masih diam.
"Kai, tolong." Pinta gue kedua kalinya dan akhirnya dia berdiri dan mengambil baju yang ada di tangan gue.

Kai dan Jaewon keluar dari kamar mandi dengan Jaewon yang sudah dengan keadaan kering. Gue membiarkan Jaewon tidur di kasurnya dan gue memberinya teh hangat. Gue mengelus kepala Jaewon dan akhirnya Jaewon terlelap meskipun dengan badan yang sedikit menggigil. Gue tambahkan selimut agar mengurangi kedinginannya.

Setelahnya gue membereskan yang berantakan. Sedangkan Kai entah kemana setelah mengganti baju Jaewon.

Gue masih berkutat dengan kotoran saat Kai masuk ke rumah Jaewon.

"Nab, sini." Kai menyuruh gue ke tempatnya tapi gue gak mau dengerin. Dia berkali-kali memanggil gue tapi gue diemin. Sampai pada akhirnya dia mengangkat gue dan menduduki gue di sofa.

"Ada apasih?!" Gue bertanya tapi dia diam sambil mengambil kapas, alkohol lalu mengangkat kaki gue dan di taruh di pahanya.

Dia mulai membersihkan luka gue di kaki dan gue meringis kesakitan.

"Aw!" Pekik gue sambil menarik kaki gue kembali tapi Kai menahannya. "Perih!"

"Kalau gak mau perih makanya punya mata tuh dipake. Mana ini di kaki yang sama pas lo kaki lo retak coba!"

"Ya gue mana tau! Salahin belingnya! Jangan gue!"

"Gak usah ngebantah." Ucap Kai yang sukses membuat gue diam. Kita sama-sama diam dan keadangannya jadi sunyi.

Setelah Kai membersihkan dan mengobati luka gue, Kai duduk di sebelah gue.

"Kita harus bawa temen lo ke tempat rehabilitas." Kai memulai percakapan kita. "Karena cukup bahaya kalau kita tinggalin dia sendirian disini."

"Tapi gue gak tau dimana tempat rehab itu, lo tau?"

"Siap-siap. Gue bakal anterin lo kesana. Lo duduk disini biar gue yang siapin semua baju cowok itu dan gue bakal bawa dia ke mobil."

"Baju biar gue yang siapin. Lo bawa Jaewon aja ke mobil," ucap gue sambil berdiri.

"Hati-hati nanti kakinya kena beling lagi," Kai mengingatkan setelah melihat gue berjalan dengan agak pincang.

Kita bertiga sudah berada di mobil Kai dengan Jaewon yang duduk di belakang. Gue pun menemani Jaewon.

"Kita mau kemana?" Tanya Jaewon.

"Kita mau ke rumah nenek gue." Jawab Kai.

"Ngapain ke rumah nenek lo?" Jaewon bertanya lagi tapi kali ini Kai tidak menjawab pertanyaanya.

Sekitar dua jam lebih kita menempuh perjalanan akhirnya kita sampai di sebuah perdesaan. Jaewon tertidur. Mobil kita berhenti dan Kai cepat membuka mobil dan membawa Jaewon ke dalam sebuah rumah yang sudah terdapat beberapa penjaga yang akan membawa Jaewon masuk. Jaewon yang belum tersadar betul dari tidurnyapun awalnya tak berontak. Tapi ketika kesadaran menghampirinya Jaewon langsung berontak dan berteriak agar dia tidak dimasuki ke rehabilitas ini.

Circle ; Jongin✔️Where stories live. Discover now