24#LBAS1

2.4K 299 10
                                    

Shane tengah mengerjakan soal matematika dari guru Michael. Sebenarnya ia malas untuk mengerjakan soal-soal ini. Shane benar-benar muak mengikuti home schooling. Namun ia terpaksa melakukan ini semua. Jika tidak, ibunya akan kembali membuatnya semakin tersiksa dengan keadaan ini.

"Ada apa?" tanya Shane saat melihat guru Michael yang bangkit berdiri dihadapannya.

"Sebentar, aku harus ke kamar mandi dulu" ujar guru Michael dan langsung meninggalkan Shane diruang tengah.

Shane kembali fokus mengerjakan soal-soalnya. Namun tiba-tiba ia tersadar.

"Dasar bodoh, kenapa aku tak memanfaatkan kesempatan ini" ujar Shane pada dirinya.

Shane melihat suasana dirumah yang sedang sepi. Ia bangkit berdiri dan segera mencari kunci mobilnya dalam sebuah laci tempat ia biasa menyimpan kunci mobilnya.

"Dimana kunci mobilku?" Shane tak menemukannya dalam laci tersebut.

"Tuan muda, apa kau memerlukan sesuatu?" Shane terlonjak kaget begitu seorang pelayan yang tiba-tiba muncul dibelakangnya.

"Apa seseorang memindahkan kunci mobilku dari dalam sini?" tanya Shane yang kembali membongkar-bongkar isi laci lainnya.

"Maaf tuan muda, nyonya besar menyita kunci mobilmu dan menahannya. Kami tidak tau dimana nyonya besar menyimpannya" ujar pelayan tersebut.

"Kau berbohong. Kalian pasti tau dimana ibuku menyimpannya" Shane mendekati pelayan tersebut dan membuatnya sedikit melangkah karena takut jika majikannya itu akan kembali bersikap agresif.

"Aku ingin kau-",

"Shane? Ada apa?" guru Michael sudah kembali dari kamar mandi.

Shane langsung menoleh kearah guru Michael dengan tatapan sinis.

"Bisakah kau pergi sekarang? Karena aku tak ingin mengikuti home schooling sialan ini saat ini!" ketus Shane.

"Itu tidak bisa Shane. Kau harus mengikuti jam pelajaranku hingga selesai" ujar guru Michael yang berusaha untuk tetap tenang menghadapi sikap Shane.

Shane mendenguskan napasnya dengan kasar.

"Kalau begitu aku yang akan pergi dari sini!" Shane langsung berjalan kearah ruang tamu.

"Tuan muda, anda mau kemana?" pelayan tersebut mengejar Shane bersama guru Michael.

Shane terus berjalan kearah pintu depan. Dan begitu ia membuka pintu, nyonya Alba baru saja tiba bersama Sovia. Ketiganya terkejut ketika saling berpa-pasan.

"Shane? Ada apa? Kau mau kemana?" ibundanya terlihat bingung. Sovia melihat Shane dan nyonya Alba secara bergantian.

"Ibu tidak bisa mengurungku seperti ini terus, bu! Dan bisakah ibu mengembalikan kunci mobilku?" ujar Shane yang merasa tertekan.

Nyonya Alba melihat guru Michael dan salah seorang pelayan yang berdiri dibelakang Shane. Seakan mengerti dengan tatapan nyonya Alba, sang pelayan tersebut langsung mengangguk dan pergi kebelakang.

"Tidak untuk saat ini, Shane. Lihat, guru Michael sedang ada dirumah ini. Kau harus mengikuti jam pelajaran yang sudah ia tentukan" ujar ibundanya.

"Home schooling ini hanya omong kosong! Ibu melarangku untuk keluar bahkan ke sekolah sekalipun!" Shane mulai naik pitam. Ia sudah benar-benar merasa tertekan dan frustrasi karena perbuatan ibundanya.

"Karena ibu tau tujuanmu diluar sana hanya satu! Yaitu menemui anak itu kembali! Bukankah bibinya sudah mengatakan jika kau harus menjauhi Alfie?!" ibundanya mulai meninggikan nada bicaranya.

Love By Accident (The First)Onde histórias criam vida. Descubra agora