Ch 10 - (End) Bukan lajang

7.7K 619 88
                                    

Jimin menghentikan tangannya yang akan membuka celana jungkook saat mendengar teriakan yoongi yang meminta tolong.

"Jungkook, ibumu-"

"Ayahku yang akan menolong ibuku. Sekarang giliranmu yang menolongku."

Sela jungkook. Dia tidak sabar untuk menerima balasan servis dari jimin setelah dia membuat jimin keluar dengan tangannya tadi.

"Aku.."

"Bukalah dulu. Setidaknya lihat sebentar sebelum kau memutuskannya."

Kata jungkook yang membawa tangan kecil jimin ke kancing celananya.

"Tapi aku yakin. Milikmu pasti besar."

Kata jimin sambil menundukan wajahnya.

"Lalu apa?"

"Apanya yang apa?"

Tanya jimin. Sebelum kemudian dia mendongkakkan wajahnya. Entah kenapa melihat jungkook yang sedang menatap serius kearahnya, jimin jadi gelagapan sendiri.

"A-a-aku belum siap.. Bisakah kita tunda-"

"Sampai kapan? Mau sampai kapan kau terus menghindariku."

"Jung-"

"Kau tidak bisa menjadikan taehyung sebagai alasan sekarang. Ayah dan ibumu membawanya menginap dirumahmu."

"Bukan karena itu, jungkook.."

"Lalu apa?"

"Aku hanya.."

"Jimin, aku menikahimu bukan hanya untuk menjadi ibunya taehyung saja."

"Aku tahu, tapi.. Tapi tidak bisakah kau menunggu sampai aku siap?"

"Bolehkah aku menikah lagi?"

Jimin membulatkan matanya.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?!"

"Kau bisa menjadi ibu yang baik untuk taehyung. Tapi kau tidak bisa memenuhi kebutuhanku sebagai seorang laki-laki. Jadi kupikir, aku bisa mencari orang lain untuk-"

"Apa kau menikahiku karena nafsu?"

"Kenapa kau mengubah topik pembicaraan."

"Ini hanya perasaanku saja.. atau kau memang hanya mencintai tubuhku."

"Jangan bercanda, jimin. Kau pikir untuk apa aku menunggumu selama ini huh? Jika aku hanya mencintai tubuhmu, aku akan memaksamu untuk memuaskanku bahkan saat malam pertama kita. Tapi apa aku melakukannya??"

"Aku ketiduran waktu i-"

"Lalu malam-malam setelahnya?? Apa kau juga ketiduran?!!"

"Kenapa kau marah.."

"Aku tidak marah."

"Kau membentakku ta-"

"Pergilah. Dan tidur di kamar taehyung seperti biasanya."

"Jung-"

"Pergi, jimin."

"Tidak mau.. Aku-"

"Park jimin, pergilah.."

"Park? Kau baru saja memanggilku park jimin??"

"Aku benar kan? Kau belum menjadi milikku. Itu berarti margamu belum berubah."

"Jungkook, kumohon.. Jangan memaksaku seperti ini..."

"Sudahlah. Cepat pergi dari kamarku."

"Ini bukan hanya kamarmu. Ini kamar kita."

[End] Lepas LajangWhere stories live. Discover now