Chapter. 32

209 25 8
                                    

Readersnim 😊😊 mian baru update lagi 😁😁

📖 Happy Reading 📖

Hari minggu adalah hari yang paling menyebalkan sekaligus paling membahagiakan bagi kedua mempelai wanita dan pria.

Sesi pernikahan yang berlangsung sejak pukul 08.00 A.M begitu meriah.

Suasana pernikahan yang bertema putih mendominasi.

Jimin yang memakai jas putih dan celana putih andalannya. Kemeja hitam polos yang menjadi baju dalaman jas itu.

Juga dipadukan dengan sepatu pentopel hitam khas pria sebagai alas kakinya.

Lalu rambut khas miliknya berwarna hitam pekat.

Pintu besar nan menjulang tinggi terbuka. Dan datanglah sesosok bidadari cantik nan anggun ditemani pria paruh baya a.k.a Ayahnya sendiri.

Gaun putih yang dipakai semakin membuat mempesona pengantin wanita.

"Appa, nan dulyeowo," lirih Yuli saat berada di ambang pintu besar.
"Gwaenchana. Appa, ada di sini bersamamu." Ayah Yuli menenangkan anaknya yang gugup.

"Kajja, temui calon suamimu," tambah Ayah Yuli meyakinkan dengan senyum yang melekat
di bibirnya.

Yuli hanya tersenyum simpul agar Ayahnya juga tak khawatir.

Gaun pengantin tanpa lengan membuat memperlihatkan dada mulus, lengan putih, juga leher jenjang yang dimilikinya.

Lalu wajahnya ditutupi oleh kain putih carang khas gaun pernikahan wanita.

Tak lupa sebuket bunga mawar putih yang digenggam oleh kedua tangannya.

Park Ji Young dan Park Sang Kyo ikut mengantar pengantin wanita menuju panggung perjanjian suci.

Sesekali menaburkan kelopak-kelopak bunga mawar putih pula.

Red carpet yang digelar menjadi pijakan pengantin wanita.

"Wow... Jinjja yeoppo."
"Kiyowo."
"Bidadari jatuh dari surga."

Begitulah respon dari beberapa orang yang berbisik menyaksikan bidadari berjalan dengan tenangnya.

Melangkah perlahan, namun pasti. Memastikan agar tak ada kejadian buruk walaupun Yuli ada sedikit perasaan kesal terhadap acara pernikahan ini.

Telah sampailah pengantin wanita di depan pengantin pria. Ayah Yuli menyerahkan anaknya pada sang calon menantu lalu duduk di samping istrinya.

Diikuti Ji Young dan Sang Kyo yang duduk di dekat Nam Joon, sang Kakak dari Yuli.

"Majja," ucap Jimin tiba-tiba setelah meraih tangan Yuli.
"Majja mwo?" tanggap Yuli tak mengerti.

"Kata-kata yang diucapkan oleh orang itu." Jimin mulai memberi clue.

Yuli masih diam tak paham.

"Neo jinjja yeoppose," puji Jimin dengan setulus hati.

Yuli tersenyum begitu manisnya, senyum yang paling indah yang pernah Yuli pamerkan.

Pengantin pria menyambut dengan bulan sabit terbit di bibirnya.

Lalu memegang tangan sang pengantin wanita untuk diajak ke panggung perjanjian suci.

Satu dua tiga. Menaiki anak tangga yang menjadi saksi pernikahan mereka.

Tangan kanan kedua mempelai terangkat ke atas untuk mengucapkan sumpah pernikahan.

Genius VS Stupid ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang