Chapter. 57

568 9 2
                                    

Hai pembaca Setia 😙😙 apa kabarnya? Semoga lagi dalam keadaan baik dan gak kanker (kantong kering) juga ya 😂😂 gak tau kenapa pengen nulis cerita tentang ff ini terus 😄😄

📖 Happy Reading 📖

Seorang ibu akan memberikan segala daya dan upaya untuk sang anak tercinta agar tetap dalam keadaan baik. Tergores saja sedikit luka perasaan si ibu pasti akan khawatir.

Sepertinya itu telah melekat pada diri seorang wanita muda dengan marga Kim. Beberapa waktu yang lalu saat Hyun Bin menghilang Yuli langsung dalam keadaan terpuruk. Namun, setelah kembalinya senyum di bibirnya kembali merekah pula.

Malam ini tetap sama dari hari kemarin. Dalam keadaan gelap gulita dan dingin yang menusuk sumsum tulang belakang.

Tiba-tiba terdengar panggilan alam yang begitu nyaring dan memekak gendang telinga. Pasangan suami istri itu malah menutup telinganya dengan bantal tanpa berniat melihat apa yang terjadi.

Semakin lama semakin terdengar pula . Sumber suara itu berasal dari kamar anak kembar. Sepertinya salah satu dari mereka terbangun dengan tangisan yang menggema memanggil ibu serta ayahnya.

"Oppa, sepertinya Ha Rim bangun. Cepat lihat dia!" titah Yuli dengan penutup mata masih melekat.

"*Shireo! Kau saja sendiri." Jimin malah membalikkan pernyataan.

"Kali ini saja, aku sangat lelah dan mengantuk." Yuli sedikit memberikan intonasi merengek.

"Ha Rim menangis pasti ingin minum susu. Jadi, kau 'kan ibunya," celetuk Jimin tak ingin mengalah.

"Berikan saja susu formula," jawab enteng Yuli.

Jimin tak berniat ingin membalas percakapan tersebut lalu menarik selimutnya kembali. Lama-kelamaan suara itu tak mereda juga. Akhirnya dengan energi yang masih tersisa Yuli beranjak dari pembaringan dan melangkah menuju kamar anak kembarnya.

Di sana sudah terlihat Ha Rim menangis kejer tak henti-hentinya. Wajahnya memerah dan beberapa butiran keringat dibagian pelipisnya.

"Aigoo! Kau kenapa, sayang? Menangis sangat kencang sekali," kata Yuli seraya menggendong pelan anaknya itu.

Selanjutnya Yuli duduk di atas sofa berkapasitas dua orang. Dia segera menyusui Ha Rim, tetapi Ha Rim tak menanggapinya malah menangis semakin keras.

"Kenapa kau tidak ingin minum susu? Kau tidak haus? Apa kau lapar?" Yuli bertanya-tanya pada Ha Rim.

Yuli pun berjalan menuju dapur minimalis membuat bubur bayi secara instan. Sementara Hyun Bin masih terlelap dalam tidurnya begitu pula dengan Jimin yang mendengkur sangat keras.

Seusai Yuli membuatnya, dia pun menyuapkan bubur itu pada Ha Rim yang masih menangis. Responnya tetap sama, Ha Rim tidak ingin makan juga.

"Kau kenapa? Jangan membuat ibu cemas seperti ini. Kau merasa sakit?" Yuli tetap menggendong Ha Rim dengan kesabaran luar biasa.

Yuli berjalan lagi menuju ruang tengah dan duduk di sofanya. Pelan-pelan Yuli menyibakkan rambut nakal yang menghalangi di dahi Ha Rim. Banyak keringat yang bercucuran, akan tetapi ini cuaca yang begitu dingin.

Genius VS Stupid ✔Where stories live. Discover now