Haru

15.8K 1.2K 205
                                    


Tittle : Wingless Angels
Cast : Jeon Jungkook / Kim Taehyung / Haru
.
Parents!taekook
.
.
.

Bekerja delapan belas jam setiap harinya di dapur Wingless Angels membuat Jungkook langsung tumbang ke tempat tidurnya ketika kakinya menapak di rumah mungil mereka. Setelah melepas mantel hangatnya, meluruhkan kemejanya yang lekat akan aroma masakan; membiarkan kaus tipis putih menjadi penemannya dalam tidur, mencopot terburu pantopelnya, Jungkook akan merangkak naik menuju tempat tidurnya. Dengan seprei berwarna putih halus, selimut senada darah dan kelembutan yang tak terkira. Lengannya secara otomatis mencari sosok hangat yang mampu melelehkan segala gerik lelah di tubuhnya. Nafasnya tenang, aroma stroberi di rambutnya membuat Jungkook menarik nafas panjang lalu membenamkan hidungnya pada helai halusnya yang menawan. Lengannya memeluk pinggangnya, yang berbaring lemah tanpa terganggu. Bergerak masuk ke dalam pelukan Jungkook semakin dalam hingga punggungnya menabrak dada Jungkook.

“Goodnight, Angel.” Bisiknya tipis, mengecup pelipisnya sesaat lalu mencari jemarinya, dalam diam dan pelan, lalu menyempurnakan jari mereka agar bertautan.

Lelaki dalam dekapannya mendengus pelan, nafasnya berhembus mengantuk. Membawa jari Jungkook ke dadanya sebelum mengecup punggung tangan Jungkook mesra.

“Tidur, Jeon.”

Jungkook tersenyum letih, kembali memberikan satu kecupan manis di puncak kepala malaikat dalam dekapannya lalu menyiapkan diri untuk terlelap.

Mereka bertanya, kenapa Jungkook menamakan restorannya Wingless Angels?

Jungkook hanya butuh tersenyum, menggapai jari Taehyung lalu menatapnya mendamba,

Karena dia memiliknya,

Malaikat tanpa sayap yang selalu berdiri teguh di sampingnya; dalam kecantikannya yang menohok, dalam kelembutannya yang sempurna, dan dalam rasa cintanya yang tidak pernah pupus.

.
.
.

Ada yang menepuk pipinya. Lembut dan repetitif. Lengket. Suara nyaring tawa Taehyung membuat Jungkook perlahan tersadar. Suara tawa Taehyung dibarengi dengan kekehan lembut nyaman yang membuat jantungnya berdegup cepat.

Jungkook membuka matanya susah payah, menghalau cahaya matahari, meregangkan tubuhnya yang kaku lalu tersenyum melihat sosok Taehyung. Duduk manis di sampingnya, dengan cahaya matahari menyelusup hangat, menyinari rambutnya yang panjang, wajah bersinarnya yang hangat, dan senyuman rectanglenya yang manis.

“Lihat? Kau membangunkan Papa, Sweetheart.” Taehyung membawa sosok mungil yang tadi kukuh berada di sisi Jungkook, menaruhnya dalam lipatan kakinya hingga sosok mungil itu tertawa lembut akan ucapan Taehyung. “Ucapkan selamat pagi pada Papa,”

Sosok mungil itu merangkak cepat menuju Jungkook, membawa bibirnya yang basah akan air liur mengecup pipi Jungkook.

“Papaa!” ia kembali menepuk pipi Jungkook dengan jari kecilnya.

“Hello, Princess.” Sapa Jungkook dengan suara serak parau, menarik pipi gembil bayi mungil yang kini merangkak naik ke atas dadanya dengan cekatan. “Lihat siapa yang berhasil membuat Papa terjaga di pagi buta seperti ini, hm?” ia mengecup pundak kepala Haru yang tertawa keras begitu lucu.

“Berlebihan,” gumam Taehyung, ia menelungkupkan tubuhnya di sisi Jungkook. Mengucapkan selamat pagi ke telinga Jungkook diiringi kecupan tipis di pipi Jungkook. “Papa berlebihan, iya, kan, Princess? Ini sudah jam sepuluh pagi. Benar-benar bukan pagi buta.” Taehyung mengusap kepala Haru yang kini sibuk mengamati kancing kaus  Jungkook lalu memainkannya dalam jemarinya yang mungil.

“Benarkah? Jam sepuluh pagi?” Jungkook mengecup puncak kepala Haru, mencuri satu kecupan di bibir Taehyung ketika ia mendongak dan membuat Taehyung mencubit keras lengannya.

“Kau berjanji akan mengajaknya pergi ke kedai es krim,” Taehyung merapikan rambut Jungkook acak-acakan. “Sepanjang minggu Haru terus-menerus memanggil Papa Papa saat melihat kedai es krim.” Taehyung memberikan senyuman manisnya saat Haru menatapnya dengan bola mata besarnya yang indah. “Benar bukan Princess? kau menunggu Papa membelikan es krim? Stroberi? Dengan mint-mint?”

Haru mengangguk-anggukan kepalanya bersemangat, bertepuk tangan ceria lalu menghambur ke pelukan Jungkook. Mengalungkan lengan ringkihnya ke leher Jungkook yang tertawa serak.

“Setahuku Haru sangat suka Vanilla,” Ia mengelus lengan Haru yang masih kukuh memeluknya, menyembunyikan wajahnya di leher Jungkook sementara telapak tangan besar Jungkook mengusap punggung bayi di atas tubuhnya yang terlihat begitu manja, tepat seperti Taehyung. “Sejak kapan Uri Haru suka es krim stroberi?”

“An … jel.” Haru merapalkannya dengan susah payah, menggeliat di atas dada Jungkook lalu mengangkat kepalanya, mengecupi dagu Jungkook lalu menunjuk Taehyung dengan jari-jarinya yang lengket.

“Angel?” Jungkook membulatkan matanya, “dia memanggilmu Angel,” Jungkook mendongak ke arah Taehyung yang juga terkejut ketika Haru menunjuknya.

“Appa, Haru-ya.” Taehyung menangkap jari Haru. Membawa Haru lepas dari kungkungan Jungkook lalu memeluk Haru erat. Bayi mungil itu menggeliat diiringi tawa begitu Taehyung menghujam wajahnya dengan kecupan. “Appa, bukan Angel.”

“Anjel,” Haru kembali menyuarakannya, membuat Taehyung mendengus tidak terima dan terus membuat bayi itu terkekeh lucu dalam dekapannya.

“Kau harus berhenti memanggilku seperti itu!” ia menatap Jungkook yang ikut tertawa, membuka lengannya ketika Haru melepaskan diri dari Taehyung kemudian kembali merangkak naik ke atas tubuh Jungkook diiringi tawa berisik. “Haru mengikutinya! Dia tidak memanggilku Appa.”

Adalah kebiasaan Jungkook, menyebut Taehyung Angel dalam setiap kesempatan, bahkan ketika Haru berada di antara mereka. Ia akan membisikkannya halus ke telinga Taehyung hingga lelaki itu menyikut ganas perutnya.

“Benar, Princess.” Jungkook menghirup aroma bedak bayi lembut ketika ia mengendus berisik leher Haru. “Angel.”

“Anjel.” Balas Haru.

“Angel,” Jungkook menepuk bangga punggung Haru.

“Anjel.”

“Berhenti kalian berdua.”

“Angel,”

“Anjel~” Haru memeluk erat Jungkook.

“Berhentiiii.” Taehyung memeluk Jungkook, menggelitik Haru yang langsung melengkingkan tawa bahagia, bersembunyi dalam pelukan Jungkook yang menjaga Haru dari jangkauan Taehyung.
“Panggil Appa,” perintahnya imut. Punggung Jungkook membelakanginya, sibuk menyembunyikan Haru yang masih tertawa ceria.

“Panggil apa, Princess?” Jungkook bertanya meminta tanggapan.

“An … jel.” Haru kembali menjawabnya dengan sumringah.
Keluhan Taehyung melengking tinggi tidak terima, membuat Jungkook tertawa bebas dan Haru kembali mengeluarkan deguk tawa indahnya yang mempesona.

Bekerja delapan belas jam hanya mampu mengijinkan Jungkook libur satu hari dalam seminggu. Ia harus patuh bekerja di dapurnya kesetanan, meninggalkan beban di pundaknya sebagai seorang Suami dan Ayah. Namun ketika satu hari itu datang dan membawanya pada pagi hari yang mendebarkan, mendengarkan tawa ceria Putrinya yang menggemaskan, menghadapi sikap kanak-kanak Taehyung yang imut, dan Jungkook selalu punya alasan untuk menggenggam kebahagiannya. Karena kebahagiannya hanya berisi dua hal, Taehyung, dan Haru.

Dua malaikat tak bersayap yang selalu siap berada di sisi Jungkook kapan saja.

.
.
.
END
.
.

This is taekook parents!au that everyone include myself needed it. My thought definitely cannot stand right whenever imagining kim taehyung calling jk as 'Papa' in so parental  way while hugging his baby TT
So, folks!!! Please menggila bareng aku with this cute AU.

Wingless AngelsWhere stories live. Discover now