Her first bad dream

8.8K 1K 169
                                    

Tittle : Wingless Angels
Cast : Jeon Jungkook / Kim Taehyung / Haru
.
.
Another parents!au help i cant stop myself asdfgjkl.
.
.
.

Gelap.

Jungkook mengerjapkan mata samar. Menyadari ruang kamarnya yang gelap; cahaya hanya bersumber dari sekelebat sinar bulan yang masuk dari celah gordennya yang tersampir. Ia menatap jam digital besar di samping nakas tepat di sisi tempat tidurnya.

Pukul 2 pagi

Ia tidak tahu apa yang membuatnya tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Menyadari jika dia baru saja tidur dua jam lalu, setelah memastikan Taehyung berada di sisinya ketika meluruhkan pakaiannya lalu ikut bergabung bersama malaikatnya untuk terlelap.

Taehyung.

Jungkook mengulurkan tangannya, tepat pada tempat di sampingnya; tempat semestinya Taehyung berbaring. Ia bersiap hendak memeluk Taehyung ketika sadar telapak tangannya tidak mendapati Taehyung di manapun. Hanya tumpukan selimut yang acak-acakan, serta seprai putih dingin tanda Taehyung sudah lama meninggalkan tempat tidur.

Ia tidak mendengar deru air di kamar mandi. Pintu kamar mandinya terkuak samar dan tidak memberikan sinyal akan keberadaan Taehyung. Jungkook bangkit untuk duduk. Meluruhkan selimutnya hingga terkumpul di pangkuan.

Jeritan Haru tiba-tiba saja membuat Jungkook berjengit kaget. Dengan hela nafas khawatir, ia menyampirkan selimut, mengenakan sendal rumahnya lalu terburu menuju kamar Haru yang terletak tepat di sebelah kamar mereka.

"Sayang, kenapa menangis terus?"

Ia bisa mendengar bisikan Taehyung yang lemah. Jungkook mendekat. Menghampiri tenang kamar Haru, bersidekap di pintunya yang terkuat tipis. Menatap Taehyung yang tengah duduk di sofa tepat di samping tempat tidur mungil Haru yang meriah.

Haru berada di pelukan Taehyung. Menangis berisik sembari menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Taehyung.

"Haru ingin apa? Katakan pada Appa. Jangan menangis terus Sayang."

Suara Taehyung bergetar. Jemarinya mengelus punggung Haru dengan lirih. Dari tempatnya kini, ia bisa lihat mata mengantuk Taehyung yang berkaca-kaca. Masih sibuk meredakan tangisan Haru yang semakin menjadi.

"Haru sakit? Haru ingin apa? ...hiks. Jangan menangis terus."

Jungkook merapatkan bibirnya melihat tangisan Taehyung yang kebingungan. Haru menangis semakin berisik. Berontak dalam pelukan Taehyung yang mencoba menenangkan.

Merasakan dadanya yang berdenyut mengerikan melihat tangisan Taehyung yang hampir menyamai Haru. Jungkook membuka lebar pintu kamar Haru. Duduk di samping Taehyung yang membersit melihat Jungkook duduk di sisinya.

"Hei, Princess." Jungkook menyapa serak. Ia memainkan jari mungil Haru. Mengusap pipinya yang gembil dan basah akan lelehan air mata. Ia tersenyum lembut pada Haru yang menatapnya sedih. Ia merenggangkan tangannya, terharu ketika Putri manisnya menyambur uluran tangannya dan pindah dari pelukan Taehyung ke dalam dekapannya.

Haru langsung memeluk Jungkook. Menyembunyikan tangisannya di pundak Jungkook hingga kaus putihnya basah. Tangisan putrinya menyayat hati, ditambah dengan deguk tangisan Taehyung yang mencoba tegar.

"Haru mimpi buruk?" Tanya Jungkook lembut. Bangkit berdiri lalu mengayunkan tubuh Haru lemah. "Apa monsternya menyeramkan?"

Haru mengeratkan lengan ringkihnya ke leher Jungkook. Tangisannya meledak. Ia melirik Taehyung yang memasang wajah sedih mendengar tangisan Haru yang tidak berenti.

"Tidak apa-apa, Princess. Itu hanya mimpi." Bisiknya ke telinga Haru. "Ada Papa di sini. Papa aku buat monsternya musnah. Oke sayang? Jangan takut lagi. Papa akan peluk Haru sampai monsternya pergi."

Haru mengangguk-angguk percaya. Tangisannya perlahan mereda. Bersitannya rapuh. Ia biaa merasakan nafas Haru yang acak-acakan mulai kembali normal.

Ia menatap Taehyung. Mendudukkan tubuhnya perlahan agar tidak membangunkan Haru lalu mengangkat tangannya. Mengusap air mata di pipi  Taehyung yang masih berlinang. Pasangan hidupnya itu balik menatap Jungkook dengan mata sedihnya yang imut.

"Maaf membangunkanmu." Bisiknya. Mengusap hangat punggung Haru yang nampak terlelap dalam pelukan Jungkook.

"Kau harusnya membangunkanku." Ia mengambil jemari Taehyung lalu menggenggamnya erat.

"Kau baru pulang dua jam lalu, Jungkook-ah. Aku mana tega. Haru biasanya tidak seperti ini. Dia memang sering bangun di malam hari. Tapi tidak menangis begitu menyedihkan seperti sekarang. Aku tidak tahu harus melakukan apa. A-aku bingung sekali."

"Hei, tidak apa-apa, Angel." Jungkook meremas jari Taehyung. "Ingat janji kita di altar? Dalam setiap penderitaan dan kebahagian. Jangan hanya berbagi kebahagian denganku, Sayang. Berbagi semuanya padaku. Oke?"

Taehyung mengangguk mengerti, memasang wajah bersalah menggemaskan yang membuat Jungkook mengerutkan hidungnya gemas.

Jungkook kembali bangkit perlahan, menaruh tubuh ringan Haru ke tempat tidurnya. Putrinya berdeguk ringan sambil memanggilnya dalam tidur. Jungkook menepuk perut Haru halus. Menggumamkan kata-kata penenang hingga Haru kembali terlelap.

Taehyung berdiri di sampingnya. Menyeka rambut Haru lalu membisikkan ucapan selamat tidur.
Jungkook tersenyum lirih, rasa kantuknya hilang melihat kesempurnaan yang dimilikinya saat ini. Ia mengecup kening Haru.

"Malaikatku." Bisiknya. Ia menegakkan tubuhnya, tiba-tiba memeluk Taehyung lalu melayangkan kecupan ke pipi Taehyung. "Dan yang ini juga malaikatku."

.
.
.
END
.
.
.
I need to stop myself but i cant. This family is so cute. Help. Aku iri /g

Wingless AngelsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang