2.0 Beg

3.8K 601 31
                                    

Hari ini Taeyong menjemput Jisoo di Kampusnya. Ia akan berusaha menjelaskan kepada Jisoo tentang kejadian kemarin. Semoga saja Jisoo mau mendengarkan. 

Taeyong juga membawa serta Johnny dan Yuta sebagai saksi bahwa dia tidak ada apa-apa dengan Seulgi. Dia tidak membawa serta Seulgi karena nanti malah tambah panjang masalahnya. 

Mereka  menunggu lama sampai terkantuk-kantuk. Maklum Jisoo kan sebenernya selesai kelasnya sore banget. 

"Eh, Yong, kayaknya Jisoo dah buang bala deh." kata Yuta tiba-tiba. 

"Lah kok gitu, Yut?" tanya Johnny. 

"Itu buktinya doi udah potong rambut. Biasanya kan potong rambut buat buang bala." jawab Yuta sambil menunjuk ke arah gedung. 

"Anjir gila tambah cakep bener si Jisoo habis dicampakin Taeyong!" seru Johnny yang dihadiahi toyoran oleh Taeyong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Anjir gila tambah cakep bener si Jisoo habis dicampakin Taeyong!" seru Johnny yang dihadiahi toyoran oleh Taeyong. 

"Siapa yang nyampakin, Anjir! Ini cuma salah paham doang!" kesal Taeyong. 

Taeyong pun mengeluarkan kamera yang selalu dia taruh di dalam mobilnya agar dia dapat mengabadikan waktu-waktu berharga. 

"Lah ngapain ngeluarin kamera, Yong?" tanya Johnny. 

"Mau foto bidadari gue dulu." jawab Taeyong. 

Taeyong mengambil beberapa foto Jisoo seperti sasaeng. Johnny dan Yuta hanya melihat Taeyong dengan hopeless. Sejak kapan teman mereka menjadi seperti ini...

Taeyong keluar dari mobil dan menghampiri Jisoo yang sedang bersama teman-temannya. Bona dan Nayeon yang melihat Taeyong lebih dulu langsung menyenggol-nyenggol Jisoo. 

"Gue boleh ngomong sama Jisoo bentar, nggak?" tanya Taeyong pada Nayeon dan Bona. 

Mereka memandang Jisoo dengan khawatir. 

"Tergantung Jisoo mau nggak ngomong sama lo." jawab Nayeon. 

Taeyong memandang Jisoo penuh harap. Jisoo menghela nafasnya pelan kemudian mengangguk dan mengikuti kemana Taeyong pergi. 

Taeyong mengajak Jisoo duduk di komunal kedokteran yang tidak jauh dari mobil. Sehingga Johnny dan Yuta bisa melihat dengan jelas.

"Jis, aku bisa jelasin tentang performance itu." kata Taeyong memulai percakapan. 

Jisoo tidak menjawab. 

"Itu bukan aku yang mau, Jis. Aku dipaksa sama anak-anak yang lain dan ada dosen juga. Aku nggak bisa nolak. Tapi aku nggak ada perasaan apa-apa sama Kak Seulgi kok. Seriusss. Kamu kalau nggak percaya bisa tanya Johnny sama Yuta." jelas Taeyong. 

Jisoo masih diam. 

"Please say something..." mohon Taeyong. 

Jisoo akhirnya mendongakkan kepalanya menghadap Taeyong. Rasanya Taeyong ingin mati saja ketika melihat kilatan sedih di mata Jisoo. 

"Terus kenapa nggak ngomong sama aku sama sekali? Padahal kita selalu ketemu. Kenapa, Yong?" tanya Jisoo. 

Taeyong terdiam sebentar. 

"...Aku takut kamu marah." jawab Taeyong. 

"Terus menurut kamu aku nggak marah kalau tahu dari orang lain gini??!!" sentak Jisoo. 

"Aku... aku nggak tau kalau Kak Seulgi bakalan upload foto kayak gitu." uajr Taeyong. 

"Jadi kalau Kak Seulgi nggak upload apa-apa atau nggak ada yang ngasih tahu aku, kamu nggak bakal ngomong apa-apa kan, Yong?! Kamu nggak percaya sama aku kan?!"tanya Jisoo. 

"Aku mau jaga perasaan kamu, Jis-"

"Nggak gitu caranya! Aku juga pengen tahu kegiatan kamu! Dulu waktu ada proyek sama Kak Jinyoung aja tuh aku cerita sama kamu!" putus Jisoo. 

"Aku minta maaf..." kata Taeyong. "Aku bener-bener minta maaf. Aku nggak bakalan kayak gini lagi. Aku janji. Tapi jangan jauh-jauh lagi. Please...

"Aku maafin. Tapi untuk bareng lagi kayaknya aku nggak bisa, Yong." jawab Jisoo. 

"Jis..."

"Maaf, Yong... kayaknya lebih baik kita kejar dulu cita-cita kita. Nanti kalau kita emang berjodoh, kita bakal ketemu lagi kok." ujar Jisoo. 

"Jis, aku mohonnn... Please... Please... I'm so sorry. I can't do that..." mohon Taeyong. 

"Keputusanku udah bulat, Yong. Perlu kamu tahu aja, aku sayang banget sama kamu." kata Jisoo.

"Kalau sayang nggak perlu pisah gini kan, Jis... Aku mohonn... aku sayang banget sama kamu, Jis..." pinta Taeyong. 

"Maaf, Yong. Aku nggak bisa..." 

Jisoo akhirnya memutuskan untuk pergi dari hadapan Taeyong karena tak kuasa menahan air matanya. Terlebih ia sebenarnya tidak tega melihat Taeyong memohon kepadanya seperti itu. 

"Kalau kita emang jodoh, kita bakal ketemu lagi, Yong. Jaga diri kamu." kata Jisoo dalam hati.

Taeyong merasakan matanya mulai kabur. Ia pun memutuskan untuk masuk ke dalam mobilnya karena tidak ingin menangis di depan umum. 

Di mobil, taeyong langsung menelungkupkan kepalanya ke dalam lipatan tangannya. 

"Gimana, Yong?" tanya Yuta hati-hati. Tapi yang didengarnya hanya suara isakan kecil.








Untuk pertama kalinya Taeyong menangis karena seorang wanita. 

Wedding +lty kjs ✔Where stories live. Discover now