Chapter 5

628 72 7
                                    

Yuju meneguk teh hijau pesanannya. Sesekali ia menilik jam tangannya. Tidak, orang yang ditunggu olehnya tidaklah terlambat. Tapi memang dia yang datang terlalu cepat. Dia mengusap wajahnya. Tepat saat orang yang ditunggu olehnya datang, jantungnya berdetak dengan cepat.

"Annyeong... Apa aku terlambat?" seru Sowon saat dia sudah duduk di kursi di hadapan Yuju.

Yuju tersenyum sambil memperlihatkan jam tangannya. "Tentu saja tidak. Kau malah lebih cepat 5 menit. Lihat?"

"Oh!" Sowon mengerjap kaget melihatnya. Bukan karena dia sadar bahwa dia tidak terlambat. Tapi dia sadar kalau Yuju memakai jam tangan yang ia belikan. Sowon tersenyum manis melihatnya.

Apa artinya Yuju...

"Jangan terlalu berharap, Sowon. Aku memakai ini bukan untuk memberikanmu harapan. Aku hanya ingin memberitahumu kalau aku masih ingat dengan janji kita. Dan aku berusaha untuk menghargai janji itu. Tidak lebih," kata Yuju.

Sorot mata bahagia Sowon berubah menjadi lirih. Dia kembali membalasnya singkat, "Oh..."

Yuju meneguk kembali tehnya. Matanya melirik handphone yang berdering pelan karena Yuju sengaja mensettingnya seperti itu agar tidak akan terlalu mengganggu saat ada yang meneleponnya.

Nama Sinb tertera di layar
handphonenya. Yuju segera mengangkatnya. Dia bisa melihat ekspresi Sowon yang tidak rela ia menerima telepon Sinb di saat dia sedang bersamanya.

"Yoboseyo.."

"Yoboseyo.. Ya, Dennis!" tiba-tiba suara Sinb berubah menjadi suara Dennis.

"Mama ada dimana? Aku lapar! Aku tidak mau memakan masakan Papa! Lagipula Papa sibuk dengan laptopnya. Tidak asik. Aku kesepian. Mama, cepat pulang!"

Yuju menghela napas pendek.
"Dennis... Mama sedang ada urusan. Maaf, ya? Jadilah anak yang baik. Bye"

Yuju segera menutup telepon. Kali ini
handphonenya tidak dibiarkan berada di atas meja lagi melainkan dimasukkan ke dalam tas karena takut mengganggu pembicaraannya dengan Sowon.

Yuju tersenyum kepada Sowon.

"Dennis?" tanya Sowon.

Yuju mengangguk sekilas.
"Pesanlah sesuatu. Memang kau tidak lapar? Aku yakin kau pasti baru bangun. Belum sempat sarapan, kan?" gurau Yuju.

Sowon berdecak pelan.
"Hei, Yuju. Aku ini morning person, oke? Tidak mungkin aku-ups..."

Yuju tertawa karena ia mendengar suara dari perut Sowon di saat Sowon ingin menekankan dirinya sudah tidak suka bangun terlambat di setiap akhir pekan.

Sedangkan Sowon meruntuk dalam hati. Perutnya memang tidak bisa diajak kompromi. Yuju mendorong piring berisi sepotong cheesecake mendekat ke Sowon.

"Makan saja itu karena aku tidak bisa menemanimu sarapan terlalu lama." kata Yuju sambil tersenyum.

Sowon mengernyit.
"Maksudnya? Lalu kenapa kau mengajakku bertemu?"

"Aku hanya ingin memintamu untuk menjaga jarak denganku. Aku sudah mempunyai keluarga sekarang. Ku mohon.. jangan ganggu kami. Jika kau ingin bertemu Dennis, itu mudah. Tapi jangan mengganggu keluargaku," jelas Yuju, berusaha tenang.

Yah walaupun sebentar lagi kami bercerai, aku ingin kami berpisah tanpa masalah berarti. Dan aku tidak mau ada masalah besar di antara kalian. Kasian Yerin kalau kalian berseteru. Bagaimana dengan proyek kalian? batin Yuju.

"Selalu saja Sinb. Semua Sinb." kesal Sowon pelan sambil menyendok kuenya dengan geram.

"A-aku hanya berusaha adil." bela Yuju.

Falling Asleep Again (SinjuxSoju) COMPLETE √Where stories live. Discover now