Chapter 13

575 80 21
                                    

Yuju menghela napas panjang. Bukan ini yang ia inginkan. Canda tawa, saling menjahili... bukan ini rencananya akan hubungannya dengan Sinb.

Yuju harus menyelesaikan ini secepatnya. Egois, ya dia memang egois. Dia terlalu larut dalam ketakutannya. Dia terbiasa untuk menghindari masalah sejak ia kecil. Berhubungan dengan orang dalam hubungan yang rumit bukanlah kesukaannya.

"Eonni." panggil Umji.

Umji meletakkan coklat hangat untuk Yuju di atas meja seraya duduk di samping Yuju. Diletakkannya tangan kanannya di paha Yuju. Yuju memang sedang berada di rumahnya.

"Jangan terlalu banyak pikiran. Tidak baik untuk kehamilanmu yang rawan." gumam Umji pelan.

Yuju melihat tangan Umji di atas pahanya sembari menghela napas panjang. Andai Sinb melepaskan dirinya dengan mudah, mungkin Yuju tidak akan seperti ini.

Ya, lagi-lagi Sinb yang dijadikan alasan bagi Yuju.

"Lagi-lagi menyalahkan Sinb oppa, eh?" tanya Umji seakan dapat membaca pikiran Yuju.

"Aku tidak akan mempermasalahkannya. Aku tidak mau kau mengamuk lagi."

Yuju menjilat bibirnya. Tangannya meraih secangkir coklat panas. Yuju tidak meminum. Dia hanya ingin mencium wangi coklat itu. Namun itu malah membuatnya mual. Yuju mulai tidak suka dengan hal yang satu ini. Umji segera meraih cangkir itu ketika melihat raut wajah Yuju yang mulai aneh.

"Kau itu, sudah tahu tubuhmu itu sedang sensitif dengan segala macam bau-bauan. Masih juga mencari masalah." omel Umji.

Lagi, Yuju tidak menjawab apapun. Ini agak aneh karena biasanya Yuju senang membalas apapun yang dikatakan oleh Umji. Yuju akan melakukan ritual diam ini jika sedang sedih.

"Ada sesuatu yang terjadi kepadamu, Eonni? Tidak biasanya kau pendiam seperti ini." cemas Umji.

Ekspresi Yuju pun berubah sedih. Bibirnya direngutkan. Umji kenal sekali dengan kebiasaan yang satu ini. Yuju ingin menangis. Oh tidak!

"Booblue-ku belum dikembalikan oleh Sinb, Umji~ Booblueku," rengek Yuju.

Oh...

Umji meraih kedua bahu Yuju agar Yuju menghadap kepadanya. Dia memasang wajah serius, membuat Yuju mengerjap bingung.

"Eonni, apa tidak sebaiknya kau berhenti menuntut Sinb oppa?" tanya Umji.

Yuju mengangkat alisnya bingung.

"Dia sudah cukup menderita belakangan ini dan semua itu karena kau memintanya untuk bercerai. Apa kau tidak bisa melihat bahwa sekarang dia sudah bersungguh-sungguh mencintaimu? Apa kau mau membiarkan keegoisanmu menghancurkan kebahagiaan yang sebenarnya kau akan dapatkan saat ini?"

Yuju memiringkan kepalanya.
"Umji, bahasamu terlalu berat. Aku tidak mengerti."

"Kau mengerti inti dari pertanyaan-pertanyaanku tadi."

Yuju bangkit dari duduknya untuk berdiri di dekat jendela, tangannya tertumpu pada kusen jendela. Dia tidak mau membicarakan hal ini.

"Berhenti menyiksa Sinb oppa dan dirimu sendiri. Kau selalu berusaha lari dari masalahmu. Untuk kali ini, coba pikirkan baik-baik daripada kau menyesal di masa depan."

***

Ternyata pulang lebih awal terasa lebih menyenangkan bagi Sinb. Setidaknya ia mempunyai waktu lebih untuk bermain bersama Dennis.

Kebetulan akhir-akhir ini, dia memang kesulitan untuk menyisihkan waktu untuk keluarga. Pekerjaannya sudah mulai sampai ditingkat selanjutnya. Dia dan rekannya harus mengurus beberapa hal sebelum pembangunan dimulai. Perdebatan tentang bahan baku dan lainnya pun sudah dimulai sejak rapat kemarin siang dengan sang ahlinya.

Falling Asleep Again (SinjuxSoju) COMPLETE √Where stories live. Discover now