Chapter 10

623 75 19
                                    

Baru saja Sowon menutup pintu apartemennya, sebuah suara mengagetkannya dan Yuju. Sebuah suara yang tidak ingin Sowon dengar di hari terakhirnya di Seoul. Suara berat itu sudah jelas milik suami resmi Yuju, itu adalah Sinb.

"Sudah ku duga kau berada di sini, Yuju." seru Sinb lirih.

Yuju dan Sowon saling melempar pandangan selama satu detik. Yuju kemudian menunduk, tidak berani menatap keduanya.

"Oh, hai, Sinb!" sapa Sowon dengan senyum paksa.

Melihat itu, Sinb tersenyum kecut. Sinb tidak mengerti bagaimana Sowon bisa tetap tersenyum di posisinya saat itu. Setidaknya Sinb bisa tahu itu bukanlah senyuman mengejek. Jika iya, mungkin tinjuannya sudah melayang mengenai wajah Sowon dan membuat pria itu tersungkur di lantai.

"Tidak baik merebut wanita yang sudah menjadi milik orang lain. Terlebih saat wanita itu sedang hamil." ucap Sinb sambil menyeringai tipis.

DEG! Tubuh Yuju dan Sowon membeku selama beberapa detik.

Sowon melirik wanita di sampingnya. Walaupun Yuju sedang menunduk sekarang, Yuju bisa merasakan seberapa kecewanya Sowon.

Yuju pun terkejut. Dia tidak menyangka Sinb akan tahu. Padahal dia belum memberitahukan hal ini kepada Sinb.

"Maksudmu Yuju hamil? Hamil... anakmu? Sekarang?" tanya Sowon memastikan.

Sinb mengangguk sambil menegakkan tubuhnya lalu melangkah mendekati mereka berdua. Yuju meringis tertahan saat Sinb menarik tangannya agar ia pindah ke belakang punggung Sinb.

Rahang Sowon mengeras, ia marah melihat Sinb kasar kepada Yuju. Seakan mengerti, Yuju mengangkat wajahnya untuk tersenyum tipis kepada Sowon seakan meyakinkan Sowon bahwa dirinya baik-baik saja.

"Dia sedang hamil anak kedua kami. Jadi jika kau masih punya otak, tidak seharusnya kau merebut istri teman kerjamu yang sedang hamil" tekan Sinb.

Sowon menyeringai kosong.
"Well, kau lebih baik, Sinb. Setidaknya istrimu direbut oleh teman kerjamu tapi teman kerjamu gagal merebutnya. Aku punya cerita lebih menyedihkan dari itu. Cerita tentang seorang pria yang harus meninggalkan kekasihnya kembali ke negara kelahirannya tanpa ia tahu bahwa kekasihnya sedang mengandung anaknya. Dan kau tahu apa yang lebih menyedihkan? Kekasihnya malah menikah dengan pria lain tanpa memberitahukan kenyataannya kepada pria itu. Kini dia harus melihat anaknya memanggil 'ayah' pada pria lain, bukan pada dirinya. Kisahmu jauh lebih baik."

Yuju memejamkan matanya. Hatinya serasa dicincang sekarang. Sakit sekali. Untuk menangis saja, dia tidak sanggup. Dia meremas ujung bajunya.

Kening Sinb mengerut, bingung.
"Apa maksudmu?"

Sowon menggeleng sambil tersenyum manis.

"Bukan apa-apa. Aku hanya berbagi kisah tentang pria menyedihkan agar kau tidak menganggap kisahmu menyedihkan. Setidaknya Yuju tetap lebih memilihmu daripadaku. It's the final. Congrats, Sinb."

Kini Yuju seperti kehilangan napasnya. Jantung berdetak berjuta kali lipat lebih cepat dari biasanya. Dia tidak sanggup melihat wajah Sowon.

"Maaf, Yuju. Aku tidak bermaksud untuk mengganggu pernikahanmu. Seperti yang ku bilang semalam. Aku hanya perlu semalam untuk meyakinkan hatiku untuk melepasmu. Setelah ini, aku akan menghilang dari kehidupanmu selamanya."

Andwae!

Yuju kehilangan suaranya untuk melarang Sowon pergi dari kehidupannya. Dia tidak mau kehilangan Sowon. Dia sadar dia egois karena dia yang meminta Sowon untuk melakukan ini. Tapi hatinya tidak menginginkan hal itu terjadi. Yuju menatap tangan Sowon yang terulur kepada Sinb seakan menanti untuk dijabat. Sinb juga menatap tangan itu.

Falling Asleep Again (SinjuxSoju) COMPLETE √Where stories live. Discover now