Part 1

44 2 0
                                    

Mentari telah  tertutup awan semenjak kau pergi bulan itu. Aku masih dengan tatapan kosong saat menyendiri .Namun, saat berada pada keramaian aku memakai kaca mata kecerian. Rasa tak percaya masih menghantui ku.
Dirimu selalu hadir dalam mimpiku hingga kepergianmu tak kupercaya. Masih ku ingat saat itu kita bercanda dan tertawa. Bahkan aku tak bisa lupa saat itu aku marah besar padamu karena suatu hal.Namun, kau sama sekali tak marah meski pada akhirnya itu hanya salah paham saja. kelembutan sikapmu masih membekas dalam diri serta jiwa ini , sungguh aku tak bisa lupa. Aku harus bagaimana?
Pagi itu aku pergi, tanpa mengkhwatirkan mu sama sekali karena saat itu kita sudah berbicara sebelum aku memutuskan pergi bahkan aku meminta doamu. kala itu kamu sakit, tapi kau membiarkan aku pergi dan kau bilang,
"harus makan apa ya,kalau sakit gini?"
"makan buah dan bubur sama minum yang cukup. doakan semoga lancar ya kegiatanku!"
"pasti, aku baik-baik saja.tenang saja"
"aku pergi hanya tiga hari"
"baiklah"
Ku akhiri percakapan siang itu..

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang