My Husbando

413 36 1
                                    

Reader's pov

"Hah" aku menghela nafas lagi sudah berapa kali aku menghela nafas, aku memikirkan sesuatu yang penting tapi aku tidak tau apa sesuatu itu.

"Kau kenapa (y/n)?? " tanya aomine yang merangkulku, aku hanya menggelengkan kepala.

Yah... Aku dan aomine sekarang sudah menjadi sepasang kekasih, aomine sangat perhatian padaku dia lebih manis jika di lihat dari dekat, tidak seperti saat aku melihatnya di layar laptop ku.

Hari ini aomine mengajaku berjalan-jalan di atas bukit. Aomine dan aku sudah memesan penginapan di sini, kami memutuskan untuk berlibur/lebih tepatnya bolos untuk beberapa hari.

"Katakan saja, saat wanita bilang tidak apa-apa pasti malah sebaliknya" ucapan aomine membuyarkan lamunanku...

"Aomine aku benar-benar tidak apa-apa" ulangku sambil memandangnya.

Terlihat aomine tersenyum jail, perasaan ku tidak enak melihat aomine tersenyum seperti itu.

"Ada apa??" akhirnya aku bertanya dengan cuek.

"Aku tidak akan percaya sebelum kau memelukku, gimana berani ga!?? " tantang aomine, yang membuatku tertunduk malu.

Aomine merentangkan tangannya, aku sempat ragu namun akhirnya dengan cepat aku memeluk aomine.

Kami berpelukan cukup lama hingga langit merubah warnanya.

"Ayo kita kembali ke penginapan" ajak aomine melepas pelukannya.

Aku hanya mengangguk dan mengikuti aomine yang sudah berjalan duluan.

****

Aku berjalan mengikuti aomine, sedari tadi aku merasa gelisah tidak menentu dan perasaanku tidak enak, seperti ada yang tidak beres.

"Aomine-kun" aku berjalan sejajar dengan aomine.

"Ada apa?"tanya aomine yang melihat wajah cemasku.

"Aku merasa ada yang mengawasi kita" ucapku yang membuat aomine terdiam sejenak.

"Mungkin itu hanya perasaan mu saja (y/n)-chan" tenanga aomine berusaha menenangkanku.

Tapi entah hanya perasaanku saja atau apa aomine berjalan lebih cepat.

"Aomine-kun"panggilku tapi tak dihiraukannya, dia tetap berjalan meninggalkanku.

"Aomine-kun jangan tinggalkan aku sendirian!! "Teriakku berusaha mengejarnya tapi sayang beribu sayang aomine sudah tidak terlihat.

Aku berhenti di tengah jalan memandangi langit malam yang sunyi tanpa taburan Bintang.

"Kenapa aomine-kun meninggalkanku aku takut" aku sudah mulai ketakutan sampai-sampai kakiku tidak mau bergerak.

"Yeah...heah... " terdengar suara yang mengerikan dari belakangku.

Aku tidak berani menengok ke belakang, tiba-tiba aku merasakan hawa dingin di sekitarku. Angin berhembus dengan kencang menggoyangkan pepohonan. Aku semakin takut.

"Aomine-kun" lirihku lalu aku merasakan sentuhan tangan di bahuku..

"Kau.. Kau tidak dibutuhkan di dunia ini" terdengar suara yang mengerikan tepat si belakangku, aku merasakan sentuhan di bahuku berubah menjadi cengkraman.

"Aku akan membunuh mu"ucapnya lalu membawaku menuju ke arah kegelapan.

"AOMINE-KUN!!! " teriakku yang menggema di seluruh hutan.

****

"Aomine-kun, tolong aku, AOMINE-KUN!!! " Aku terbangun dari tidurku dengan nafas yang terengah-engah dan keringat dingin yang membasahi sekujur tubuhku.

"(Y/n)-chan ada apa??" tanya aomine yang terbangun mendengar teriakanku.

"Ternyata hanya mimpi" lirihku lega, mimpi itu terlihat nyata.

"(Y/n)-chan" panggil aomine, aku langsung memeluknya.

"Aku takut aomine-kun" tangisku membasahi dada bidang aomine.

"Sudah tidak apa-apa, itu hanya mimpi" ucap aomine yang mengelus kepalaku dan mengecup keningku.

******BERSAMBUNG******

Love In School (Aomine x Reader)Место, где живут истории. Откройте их для себя