CRYSTAL SNOW - VMIN

222 22 0
                                    

V
------------------------------------------

Berjalan di atas sebuah rel kereta dengan putihnya salju yang menghujani langit dan menghias helaian rambut coklat milikku.

Aku tidak sadar seberapa jauh aku telah pergi, seberapa jauh kedua kakiku membawa tubuhku pergi.

Entah sudah berapa lama aku pergi.

...

"Taehyung-ie cepatlah kau lama sekali." Panggil sahabatku.

Seperti biasa Ia selalu semangat dengan apapun yang kita lakukan, Aku melihat tubuh kecilnya membawa tas yang terlihat sedikit lebih besar dari tubuhnya.

"Tenanglah Jim kereta tidak akan pergi sebelum kita naik."

"Ya tetap sajaaa, apa Kamu bisa menunggu untuk melihat indahnya sunset di pantai nanti? belum lagi pesta kembang api dan pertunjukan air mancurnya."

"Iya iyaa.. sini berikan tasmu, Aku sudah siap."

Memang kalau Jimin sudah terlalu semangat seperti ini, tidak ada yang bisa berkata tidak padanya.

Ditambah lagi sebetulnya aku juga sangat ingin melihatnya ditambah lagi bersama dengan satu-satunya sahabatku. Aku mengambil tas besarnya dan memberikan beberapa tas kecil untuk ia bawa.

Hari ini aku dan Jimin akan pergi berlibur ke pantai, kami akan menghabiskan waktu selama tiga hari bersama.

"Ayah.. Ibu.. kami akan berangkat."

"Iya Jim hati-hatilah dan turuti kata Taehyung," ucap Ayahku.

Ayah Jimin menghampiriku dan membisikkan sesuatu.

"Baiklah kami pergi dulu Ayah, Ibu kami akan menelpon setelah sampai di sana."

Jimin memperlihatkan senyumannya dan melambaikan tangannya kearah kedua orang tua kami, aku merangkul tubuh pendeknya dan bersiap untuk berangkat.

Aku sudah kenal dengan Jimin sejak usiaku lima tahun, sejak hari pertama kedua orang tuaku pergi.

Kematian kedua orang tuaku saat kami pergi berlibur bersama, kecelakaan besar naas menimpa kami dan sayangnya hanya aku yang bertahan.

Aku sangat ingat hari pemakaman kedua orang tuaku, karena saat itulah Jimin hadir.

Dengan tangan kecilnya ia memberikan sapu tangan kepadaku, aku mengambilnya dan melihat pipinya yang gemuk dan merona.

"Hai namaku Chimi, kamu Taehyung-ie kan?"

Aku diam saja tak menanggapi ucapannya, ia menjulurkan tangannya dan menggenggam lenganku.

"Aku mau jadi sahabat Taehyung-ie."

Saat itulah kebahagiaanku kembali muncul, ia tersenyum kearahku begitupun matanya yang ikut tersenyum.

Sebelas tahun berlalu dan kami tetap bersahabat sampai sekarang, kami menghabiskan hari-hari kami bersama entah itu untuk bermain, belajar, atau berbuat ulah.

...

Kami akhirnya sampai di stasiun dan langsung mencari gerbong yang tertera di tiket yang sudah kami beli sebelumnya.

"Taetae apa di pantai juga ada anjing?"

"Entahlah, mungkin ada." Jawabku sambil menaruh tas kami.

"Memangnya apa yang ingin kamu lakukan kalau ada anjing di sana?"

"Aku ingin merawatnya hehehe."

"Yaa..  bukannya di rumah juga sudah banyak anjing yang kita pelihara."

√ BANGTAN TIMELINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang