Bagian 1

235K 8.5K 111
                                    

مِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

QS AR RUM:21

"saya terima nikah dan kawinnya Haura Arifah binti alm.Ahmad Daud dengan maskawinnya yang tersebut di bayar tunai" ijab kabul seorang lelaki dengan lancar tanpa ada hambatan sedikit pun.

"bagaimana saksi? Sah?" Tanya penghulu

"sah" ucap para saksi

Lalu penghulu melantunkan doa untuk kedua mempelai. Sementara di lain tempat seorang wanita yang mendengar kalimat "sah" menitikkan air matanya .

"Haura sayang episode baru di hidup mu baru saja di mulai, ingat yah kata bude rumah tangga mu di bangun atas cinta mu kepada Allah jadi badai apapun yang kamu hadapi di depan jangan sampai kamu goyah karena setiap rumah tangga pasti akan melalui hal tersebut" ucap Ati satu-satunya keluarga haura yang hadir di acara sakral Haura

Setelah ijab Kabul di laksanakan, para keluarga besar dari pihak mempelai laki-laki berbondong-berbondong mengantar sang pengantin baru di rumah baru yang di jadikan hadiah pernikahan untuk pasangan ini.

"Azka, Haura ini hadiah dari mama dan papa" Ucap Vera mama Azka penuh antusias

Haura mengangguk sambil tersenyum tulus, sementara Azka diam tak menanggapi hal tersebut dan wajahya pun hanya berekspresi datar tak terbaca.

Haura menoleh kearah lelaki yang sudah menjadi suaminya ini, lalu berdehem.

"terimakasi yah mah pah hadiahnya sangat bagus" ucap Haura berusaha mencairkan suasana

Mereka lalu masuk ke dalam rumah yang sudah di isi banyak perabotan rumah tangga beberapa keluarga Azka lalu melihat-lihat beberapa ruangan Lalu kakak Azka yang bernama Meidina menarik keduanya untuk naik di lantai dua rumah ini dan membuka satu ruangan.

"ini kamar kalian berdua" ucap Meidina bahagia

Haura lagi-lagi menoleh kearah Azka untuk melihat ekspresi suaminya ini. Dia hanya ingin memastikan ekpresi Azka apakah benar-benar tidak ada raut bahagia di dalamnya.

"terimakasih kak Meidina" ucap Haura

Azka lalu melangkahkan kakinya di ruangan sebelah kamar tersebut lalu memutar knop pintu. Meidina lalu berjalan menuju arah adiknya dan berucap.

"Di rumah ini cuma ada dua kamar dan satunya lagi sengaja kami kosongkan, mama dan papa nggak mau lihat kamu dan Haura pisah kamar setelah menikah" ucap Meidina memberi pengertian kepada adiknya tersebut

"Kak cukuplah urusan jodoh ku mereka yang atur nggak usah urusan tempat tidur mereka sibuk juga" ucap Azka terdengar tak membentak tapi tersirat banyak kemarahan di sana

Haura hanya tertunduk diam.

"Kakak mohon sekali jaga perasaan mama dan papa serta Haura" ucap Meidina berbisik

Tapi percayalah Haura mampu mendengar pembicaraan kakak beradik ini "Apa Mama dan Papa pernah jaga perasaan aku? Nggak kan? Tiba-tiba aja aku di nikahkan sama anak teman mereka yang baru tinggal dua minggu di rumah kita? Bahkan asal usul wanita ini aja kita nggak tahu" ucap Azka kepada Meidina

Wanita SurgaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz