My Stupidity

7.8K 783 524
                                    

London, Spring 2017

Musim semi adalah musim yang menyimpan kenangan buruk bagi Kim Nara. Terutama musim semi di Seoul, Korea Selatan enam tahun yang lalu. Kejadian naas yang menimpanya enam tahun yang lalu itu telah mengubah hidupnya. Saat itu, ia hanyalah seorang gadis polos berusia 15 tahun yang tidak tahu apa-apa. Tidak. Bukan polos, tapi bodoh. Ya, Nara merasa dirinya sangat bodoh saat itu karena ia dengan mudahnya terjerat cinta palsu seorang pemuda bernama Oh Sehun.

Oh Sehun.

Ugh, bahkan mengingat namanya saja membuat tubuh gadis itu bergidik ngeri. Selain benci, ia juga sangat takut pada sosok rupawan pemuda yang tiga tahun lebih tua darinya itu. Oh Sehun adalah salah satu orang yang telah menghancurkan hidupnya. Salah satu orang yang membuatnya terusir dari rumahnya sendiri sehingga ia harus hidup sebatang kara mengurus kehamilannya di Negeri Ratu Elizabeth ini.

"Ibu," panggilan pelan Kim Yena membuyarkan lamunannya. Gadis cilik berusia 5 tahun itu menarik-narik ujung cardigan Nara, sedikit kesal. Yena tadi sedang bermain dengan teman-temannya sedangkan Nara duduk di kursi taman, menunggunya. Tapi, karena ada sesuatu yang ingin ia tunjukkan pada ibunya, Yena pun berlari menghampiri Nara yang ternyata sedang melamun.

Nara terkesiap dan segera berjongkok menyejajarkan tubuhnya dengan tubuh putri semata wayangnya. "Iya, Sayang. Ada apa?"

"Ibu melamun, ya? Yena panggil sejak tadi Ibu diam saja." Yena mempoutkan bibirnya kesal. Nara tersenyum meminta maaf.

"Maaf. Memangnya ada apa, hm? Yena mau sesuatu?"

Yena menggeleng keras. Nara mengernyit heran.

"Lalu?"

Tiba-tiba Yena menunjuk ke arah sebuah kafe di seberang taman bermain. Nara mengikuti arah yang ditunjuk oleh Yena. "Disana ada paman yang menolong Yena saat Yena tersesat kemarin," jelas Yena antusias.

"Oh ya?" Mata Nara berpendar mencari sosok yang dimaksud Yena. "Yang mana orangnya?"

"Itu, dia yang bertubuh tinggi dan memakai jas hitam, Ibu. paman itu juga orang Korea-Oh! Dia baru saja berjalan keluar dari kafe."

Deg!

Nara tiba-tiba terpaku melihat sosok yang sejak tadi diceritakan putrinya. Ingatannya tentang kejadian naas enam tahun lalu berputar lagi di otaknya. Bukan, sosok itu bukanlah Oh Sehun. Dia adalah Park Chanyeol, sahabat Sehun yang juga ikut andil dalam kehancuran hidupnya. Salah satu dari empat orang sahabat yang telah merenggut kesucian dan masa depannya.

*****

Seoul, Spring 2011

Mansion keluarga Kim tampak tenang di pagi hari. Para maid sedang sibuk menyajikan berbagai macam hidangan di atas meja makan untuk sarapan para majikan mereka. Tepat setelah semua hidangan tersaji, Kim Junmyeon—Tuan Besar mereka— tiba di ruang makan. Tak lama setelah itu, putri sulung keluarga itu—Kim Soyoung— menyusul.

"Selamat pagi, Ayah!" sapa Soyoung sedikit cuek. Gadis cantik itu duduk di samping ayahnya dengan memasang wajah dinginnya. Well, Soyoung memang tergolong gadis yang berwajah cantik tapi terkesan dingin. Wajahnya ini merupakan warisan dari ibu sang ibu. Namun, tak hanya wajahnya, Soyoung juga selalu bersikap dingin pada siapapun.

"Selamat pagi, Honey!" balas Junmyeon tanpa memusingkan sikap tak bersahabat putrinya yang sekarang sudah duduk di kelas tiga sekolah menengah atas itu. Ia sudah terbiasa dengan segala sikap Soyoung pada dirinya. Ia paham betul dengan penyebab Soyoung bersikap begitu padanya. Dan itu semua memang karena kesalahannya.

"Selamat pagi, Ayah, Kakak!" sapa Nara dengan nada ceria sambil memasuki ruang makan. Ia memasang senyum manisnya sambil duduk di seberang Soyoung.

It's All About Us (Kumpulan Oneshot Sehun❤Nara) [Completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora