PART 17

43.1K 1.5K 13
                                    

-Selamat Membaca-

Setelah kejadian di ruang makan tadi pagi Arvind mulai berpikir bahwa Ayyara itu sebenarnya juga tertarik padanya. Coba bayangkan saja di dunia ini siapa yang tidak tertarik dengan dirinya? Tentu saja tidak ada, Arvind memiliki segalanya ketampanan, kekayaan, kekuasaan, dan tentu saja memiliki daya tarik yang sangat besar. Hal itu terbukti pada saat ini aku sedang makan siang bersama asistenku dan hampir semua mata wanita baik itu yang remaja maupun yang dewasa mereka semua memandang kagum kearahku. Bukan maksud sombong atau terlalu percaya diri tapi itulah kenyataannya di luar sana banyak sekali perempuan yang berusaha mendekatiku tapi aku malah menutup diri dan lebih memilih menyibukkan diri dengan bekerja. Tapi tenang hal itu tidak berlaku lagi semenjak aku mengenal Ayyara, aku mulai menyukai Ayyara saat aku melihat seorang gadis cantik yang berlari dengan kencang ketengah jalan raya untuk menyelamatkan seorang anak laki-laki yang hampir tertabrak mobil coba kalian bayangkan dia bukanlah siapa-siapa anak itu tapi dia malah mau menyelamatkan nyawa anak itu sedangkan ibu dari anak itupun hanya berani berteriak di pinggir jalan. Sejak saat itu aku memutuskan untuk menjadikan gadis cantik yang berani itu untuk menjadi milikku. Aku mulai mengirim mata-mataku untuk mengetahui segala hal tentang Ayyara, sampai aku tau jika dia adalah salah satu mahasiswi di kampus Akalanka akupun tampa pikir panjang segera mengambil jalan untuk mendekatinya yaitu dengan cara menjadi dosen di kampus itu. Tapi menjadi dosenpun tidak cukup membuat Aku bisa mendekati Ayyara.

Hah sudahlah tidak usah pikirkan itu lagi pokoknya sekarang Arvind harus fokus untuk menjadikan Ayyara miliknya bagaimanapun caranya, walaupun Arvind harus menggunakan cara licik sekalipun Arvind sudah tidak perduli lagi yang penting Ayyara menjadi miliknya seutuhnya.

(Makan malam)

"Mama senang dehh pah soalnya malam ini kita sudah seperti keluarga sempurna" yaa malam ini keluarga Akalanka memang lengkap sang kepala keluarga hari ini sudah kembali lagi ke rumah setelah berhari-hari meninggalkan rumah mengurus bisnisnya di Kalimantan.

"Biasanya juga lengkap ma" Jawab sang kepala keluarga menanggapi perkataan istri tercintanya.

"Gak pa, liat dehh hari ini ada orang tua, ada anak- anak juga ada menantu tapi sayang masih kurang cucu ya pa?" Kata sang mama membuat semua orang heran dibuatnya pasalnya siapa yang dimaksud dengan menantu di sini.

"Maksud mama?" Akhirnya sang kepala suku menyuarakan juga rasa herannya dengan bertanya pada sang istri.

"Ayyarakan calon mantu kita pa, tapi sudah mama anggep mantu sihh, iyakan Ayyara sayang?" Waduhh kok Ayyara yang kena sihh? Harus jawab apa ini secara semua mata kini tengah memandangnya dengan wajah penuh harap.

"Hehe" akhirnya Ayyara hanya bisa tertawa kecil menanggapi pertanyaan sang istri kepala suku.

"Kok ketawa sihh? Ayyara maukan jadi mantu mama?"

"Pasti mau ma, iyakan kak Ayy? Maura juga mau kak Ayy jadi kakak ipar Maura biar Maura punya kakak perempuan biar bisa curhat terus belanja sama nyalon bareng" aduhh kok Ayyara yang merasa di pojokkan saat ini harusnya kan yang ditanya itu pak Arvind bukannya dirinya.

Sudahlan lebih baik Ayyara diam sambil senyum-senyum kecil saja menanggapi pembicaraan ibu dan anak yang satu ini.

"Memangnya kamu beneran mau nikah sama Ayyara Vind?" Akhirnya sang kepala keluarga alias ayahnya Arvind bertanya juga.

"Hmm.."

"Kok cuma hmm.. sihh kak? Kitakan penasaran jawaban kakak?" Nahh sekarang malah Arvind yang merasa di pojokkan perlu apa Arvind teriak iya sekencang-kencangnya biar semuanya pada puas.

"Kalau begitu besok papa akan telpon pak Adam buat bahas masalah ini" putus sang kepala keluarga lalu berencana beranjak meninggalkan meja makan karena dia memang telah selesai makan.

"Tapi om Ayyara gak mau nikah sama pak Arvind" spontan saja kata-kata Ayyara menjadi perhatian semua orang yang ada di sana.

Arvind saja langsung patah hati mendengarnya.

"Emm..itu saya yakin pak Arvind bisa dapetin yang lebih baik dari Ayyara" jelas Ayyara dengan suara hampir menangis.

"Tapi sayang mama mau kam.."

"Ayyara permisi ke kamar dulu" lalu Ayyara segera beranjak meninggalkan semua orang yang terdiam mematung akibat pernyataan penolakan Ayyara tadi.

Semua orang kini tengah menatap ke arah seorang laki-laki tampan yang memasang wajah datar setelah penolakan keras Ayyara tadi.

"Arvind sayang, mama akan coba bujuk Ayyara buat.."

"Percuma ma, Arvind pikir mama bisa bantu Arvind tapi nyatanya apa? Mulai sekarang Arvind akan melakukannya sendiri dan Arvind harap tidak ada yang ikut campur lagi tentang masalah ini" Lalu Arvind pun pergi keluar meninggalkan rumah mewah itu mungkin untuk saat ini Arvind butuh waktu untuk menenangkan pikiran dan hatinya.

Sedangkan saat ini di dalam sebuah kamar mewah terdengar suara tangisan yang sangat menyayat hati. Ya tangisan itu adalah tangisan Ayyara, bagaimana tidak menangis kenapa baru sekarang mau membahas pernikahan sesaat setelah tadi siang Ayyara telah menerima pernyataan cinta Malvin. Ayyara memang masih menyukai pak Arvind tapi bagaimanapun sekarang Ayyara sudah resmi menjadi pacar Malvin dan Ayyara tentu tidak mau menyakiti hati Malvin. Apalagi Malvin adalah pria yang sangat baik jadi tidak mungkin Ayyara mengkhianatinya. Ayyara masih punya hati untuk tidak melukai perasaan orang lain.

🎵Apa salah dan dosaku sayang

Cinta suciku kau buang-buang..

Tiba-tiba terdengar bunyi telpon, ternyata Malvin menelponnya langsung saja Ayyara menghapus air matanya dan mulai mengatur suaranya.

"Ha..halo Malvin"

"Sayang suara kamu kenapa? Kamu abis nangis?"

"Enggak Vin, ini aku baru bangun tidur"

"Bangun tidur? Tapi ini jam 8 malam sayang"

"Yaa gitu dehh, namanya juga ketiduran ya gak perduli mau jam berapa"

"Sayang besok aku jemput ya?"

"Aku bisa pergi sendiri Vin"

"Ayy..kok aku ngerasa kamu sebenarnya gak mau pacaran sama aku?"

"Kok kamu mikir gitu?"

"Kamu gak mau aku jemput sayang, padahal aku pingin jemput kamu!"

"Susah Vin, aku kan tinggal di rumah pak Arvind gak enak kalau diliat orang rumah"

"Ya udahh dehh, sampai ketemu besok ya sayang, I love you emmuuuaaaccchhhhh"

"Iya.."

Tuuut

Hah Malvin benar Ayyara memang tidak merasa bahagia tapi mau bagaimana lagi selain dijalani namanya juga udah takdir.

-Bersambung-

JODOHKU DOSEN TAMPAN (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang