Part 1

58.4K 4.6K 134
                                    


BILA ADA TYPO TOLONG DIMAKLUMI

DAN DIKOMENTARI...

SEPERTI BIASANYA

CHAPTER SATU MEMANG AGAK SULIT DIPAHAMI

SEPERTI HALNYA CERITA AEA, MAKA DARI ITU...

JANGAN HANYA BACA CHAPTER AWAL SAJA

DIJAMIN KEBELAKANGNYA SERU...

 Di langit yang begitu gelap, terlihat jelas cahaya yang begitu mengundang perhatian. Cahaya berwarna Biru dan Cyan, membuat para pejalan kaki di Kota memandang cahaya yang berasal dari gedung Amazing Eyes Academy, Akademi teruntuk para murid yang memiliki mata berkemampuan atau yang sering disebut sebagai mata bakat alam. Terlihat jelas sekali Steny sedang berada di balkon kamarnya, matanya memandang langit yang penuh akan bintang berwarna-warni, tidak lama dia menatap pusat Kota Bozgiru yang begitu ramai, "ouhhh" Steny menguap disertai dengan matanya yang mulai berkunang-kunang, dengan cepat dia langsung menuju ke kasur yang berukuran king size itu.

"kalung ini" gumam Steny sembari memain-mainkan kalung kristal yang berwarna warni itu. Dia memandangnya dengan penuh penasaran.

"Kira-kira apa pesan itu?" tanya Steny yang langsung menyimpan kalung tersebut di meja yang berada di samping kasur tidurnya, tidak lama dia langsung memejamkan mata.

Tepat jam 2:30 dini hari, tiba-tiba kalung kristal itu bercahaya. Entah apa yang terjadi, yang pasti tiba-tiba Steny bermimpi, "Planet Zaverius membutuhkanmu Putri Steny" terdengar suara pria berbicara kepada Steny.

"Huftt!" tiba-tiba Steny terbangun setelah mendengar suara itu didalam mimpinya, dia langsung menatap kalung yang berada di meja, Steny mengambilnya dan melihat kalung tersebut bercahaya.

"apakah tadi yang dimaksud pesan itu?" tanya Steny sendiri menatap kalung tersebut.

"Jika seperti itu, aku akan berusaha!" ucap Steny yang segera mengikat rambutnya, rambut yang sering dia gerai kini diikat, menjadikan wajahnya yang cantik itu semakin tegas, dengan baju dress berwarna ungu lavender, disertai celana yang pendek berwarna hitam, membuat dirinya seperti wanita jagoan.

Jam menunjukan pukul 3:30 dengan cepat dia merubah sandal selop nya menjadi sepatu sport berwarna ungu, tidak lupa dia mengeluarkan rompi berwarna ungu gelap, dia langsung keluar kamarnya melalui pintu kamarnya. Koridor AEA begitu sepi, karena semua orang mungkin sedang tidur terlelap, "aku sudah siap!" ucap Steny memicingkan matanya.

"cittt!!" terdengar suara sepatu berdecit yang ternyata Steny bersiap-siap untuk berlari.

"Mulai!!!" ucap Steny sendiri yang langsung berlari, dia berlari dengan cepat bahkan belokan tajam koridor pun dapat dia lalui dengan mudah. Sekarang dia menuju tangga untuk ke lantai bawah, "Syutttttt!" Steny tidak berjalan di tangga, tetapi dia merosot melaui pegangan tangga.

"Hufft!" dengan sigap dia terhentak ke lantai, dia langsung melanjutkannya ke lantai bawah berikutnya.

Sudah 48 lantai yang dia lewati, tersisa satu lantai, yaitu lantai utama, "takk!" suara sepatunya terdengar, para penjaga post begitu kaget mendengar hal itu.

"Nona Steny! Apa yang kamu lakukan malam-malam begini?" tanya seorang penjaga post, tetapi Steny tidak mendengarkannya dia langsung menuju kearah Luar, dengan pintu yang masih tertutup, "buka pintunya!" ucap Steny kearah penjaga keamanan

"ting!!" pintu utama langsung terbuka dengan lebarnya, para penjaga yang berada di pos masing-masing begitu heran, karena tidak biasanya Nona Steny keluar pagi-pagi dengan matahari yang masih belum muncul.

Crystal Eyes [END]Where stories live. Discover now