Part 32

25.4K 2.5K 135
                                    



                SELAMAT MEMBACA...

TYPO KOMEN YOKK...

Steny yang masih berlari menuju bukit, kini dia menuju lereng gunung yang amat curam dengan jurangnya yang begitu dalam, Antha yang masih mengejarnya tidak mau kehilangan jejak Steny, entah rasa apa yang dia miliki untuk Steny.

"Steny!!" teriak Antha ketika dia dapat melihat wujud Steny, walaupun jarak mereka jauh. Steny masih tetap saja berlari, hingga "Aaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!" Steny berteriak dan wujudnya kini tidak terlihat lagi, "Steny!" kaget Antha yang mendengar teriakan Steny, dia pun langsung mempercepat larinya, setelah sampai di bukit yang begitu curam dia tidak melihat Steny, "Steny! Dimana kau!!" teriak Antha yang mencari Steny, dia pun melihat ke arah bawah bukit yang amat curam, Antha takut jika Steny terjatuh, dia pun nekat untuk meluncur ke bawah, tetapi sebelum dia melancarkan aksi meluncurnya itu tiba-tiba seseorang memanggilnya.

"Apa yang kamu lakukan, apakah kamu sedang mencoba bunuh diri?" suara wanita terdengar dari arah belakang, Antha pun langsung membatalkan niatnya, dia melirik ke arah belakang, "Kau!" ucap kaget Antha, melihat wanita saat malam hari itu, wanita berambut pendek sebahu berwarna hitam, dengan pakaian amat modisnya, mata tajam berwarna putih. Wanita tersebut berjalan mendekati Antha, tidak lama wanita itu langsung menjulurkan tangannya ke arah Antha "mau ku bantu?!" tawar wanita tersebut dengan nada sombong.

"Tidak terimakasih!" tolak Antha, "baiklah, tidak apa-apa" ujar wanita tersebut yang langsung mengalihkan tangannya untuk merapihkan rambutnya, "satu pertanyaan, apa yang sedang kamu lakukan?" tanya wanita tersebut.

"Aku sedang mencari kekasihku! Apa kamu melihat wanita berambut warna cyan, biru dan pink, lewat sini?" tanya Antha, "ahh, maaf aku tidak melihatnya" ucap wanita tersebut yang langsung berjalan pergi.

"Hei! Tunggu, apakah kamu yang mengambil tongkat Kristal Glace?" tanya Antha.

"Oh itu, ya! Apakah ada masalah?!" ujar wanita itu yang masih berjalan pergi, mau tidak mau akhirnya Antha harus mengikuti wanita tersebut, "tentu saja, kami memerlukan tongkat kristal itu, kenapa kamu mengambilnya?!" tanya Antha.

"Oh, aku hanya melakukan apa yang ada dipikiranku, dan sekarang dipikiranku ada sebuah perintah untuk mengambil bunga iblis" ucap wanita tersebut, "Dasshh!" Antha pun sontak kaget, dia langsung terpaku berdiam diri.

"Apa ini, sebuah kebetulan atau memang benar?" tanya Antha dalam hati.

"Apa benar bahwa itu diri lain Steny?" tanyanya lagi, Antha langsung menatap wanita tersebut pergi menjauh, "aku harus mengikutinya!" ucapnya yang langsung mengejar wanita tersebut.

"Tunggu! Boleh aku ikut?" tanya Antha yang mengejar dari arah belakang, "tentu, jika kamu mau" jawab wanita tersebut, "dan bolehkah aku bertanya?" tanya Antha kembali.

"Baiklah akan aku jawab" ucap wanita tersebut.

"Siapa namamu?" tanya Antha, wanita itu pun langsung terdiam dan menundukkan wajahnya, "nama? Aku tidak mempunyai nama" jawab wanita tersebut.

"Benarkah?! Aku tidak percaya" ucap Antha.

"Aku juga tidak tahu, dipikiranku aku tidak mempunyai nama" jawab wanita tersebut, "lalu apakah dipikiranmu itu terdapat mengenai seorang pria?" tanya Antha kembali, "pria?! Sepertinya ada" ucap wanita tersebut.

"Seorang Pria sombong dan angkuh, dengan julukan bara api, egois dan tidak menyukai kekalahan, tampan tapi kecerdasannya di bawah rata-rata, ada rasa benci kemudian rasa suka" ucap wanita itu, "seperti itulah yang ada dipikiranku" lanjutnya lagi.

Crystal Eyes [END]Where stories live. Discover now