23

2.7K 280 61
                                    

       




-Kit Pov-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Kit Pov-

Aku berjalan bersama anakku di malam yang gelap. Tidak ada orang di jalanan kecuali kita berdua.

"Bisakah aku menemukan hotel di waktu selarut ini?" Aku melihat sekeliling, tapi tetap saja tempat ini seperti tempat baru bagiku. Aku tidak bisa ingat apa-apa sama sekali. Atau siapapun yang bisa ku mintai bantuan.

Ini karena kecelakaan yang aku alami 3 tahun yang lalu. Aku kehilangan semua ingatanku. Ketika aku membuka mata, aku melihat anakku. Dan yang mengejutkan, aku mengingatnya tapi  tidak dengan hal lainnya.

Aku melihat sebuah bus stop dan memutuskan untuk duduk di sana sebentar, sementara Kim sudah tidur di bahuku.

"Aku lelah." Kataku sambil perlahan duduk. Aku meletakkan tasku di sampingku dan membiarkan anakku tidur seperti bayi koala di pangkuanku.

*Honk*

Ku lihat Audi putih berhenti di depanku. Pemiliknya menurunkan kaca jendela.

"Kit, bukan? Ibunya Kim? Apa yang kau lakukan di waktu selarut ini?" Tanyanya. Aku mengerutkan alis menatapnya. "Kau tidak mengingatku? Aku Ming." Dan memori di bandara waktu itu terlintas di kepalaku.

"Ya, aku mengingatmu. Aku hanya ada sedikit masalah. Jadi.." Kataku sambil tersenyum.

"Kau mau pergi kemana, Kit? Masuklah! Aku bisa mengantarmu. Ayo masuk! Kasihan Kim. Dia akan kedinginan." Kata Ming. Dia berjalan keluar dari mobilnya dan berhenti di depanku, kemudian mengambil tasku.

"Bisakah .. err .. bisakah kau mengantarku ke hotel terdekat?" Tanyaku tergagap.

"Tidak .. tidak. Ayo kita ke rumahku."

"Ta-"

"Aku tidak menerima tolakan, Kit. Kim butuh tidur yang nyenyak." Aku mengangguk pelan. Dia meletakkan tasku di bagasi kemudian meraih Kim. Membuka pintu belakang dan menidurkan anakku perlahan. Tapi mataku menangkap sesuatu.

"Siapa gadis cantik itu?" Tanyaku sambil tersenyum. Tiba-tiba aku suka melihat anak yang cantik itu. Jantungku berdetak cepat saat melihatnya.

"Putriku." Jawabnya sambil tersenyum. "Ayo masuk." Aku tersenyum dan mengangguk.

"Jadi Kit ..Jika kau tidak keberatan, bisakah kau memberitahuku apa yang terjadi? Mungkin aku bisa membantu." Tanya Ming dengan mata fokus di jalan.

Awalnya aku sedikit takut untuk mengatakan padanya, tapi aku memutuskan untuk menceritakan semuanya.

*
*

-Ming Pov-

"Dia apa!! ??!" Aku menatap Kit yang sedang menangis sekarang. Aku menghela nafas dan menghirup udara dalam-dalam.

"Dia memukul Kim?" Tanyaku lagi. Tapi kali ini aku berusaha sedikit tenang.

"Y-ya, itu sebabnya.. aku pikir dia akan berubah. Tapi tidak .. dia tidak berubah. Aku merasa bodoh." Kit menangis sambil menutup wajahnya.

"Tidak, Kit. Itu bukan salahmu." 'Ini salahku.' 
"Jangan khawatir, Kit. Aku akan membantumu." Kataku sambil memegang tangannya tanpa aku menyadarinya.

Setelah 20 menit akhirnya kami sampai. Aku bisa melihat ekspresi bingung di wajah Kit. Orang-orangku menunggu di depan pintu gerbang besar dan membungkuk saat aku mendekat.

Aku memarkir mobil di depan pintu, dan hanya dalam beberapa detik beberapa pria datang menyambutku.

"Bawa Natty ke kamarnya, dan tunjukkan Kit kamarnya. Kamar samping kamarku. Tasnya ada di bagasi dan parkirkan mobil ini! Kit, kau bisa pergi dengan mereka dulu. Aku harus menelpon seseorang." Kit mengangguk.

"Terima kasih." Katanya lalu mengikuti anak buahku.

Setelah memastikan Kit ada di dalam rumah, aku mengambil ponselku dan menghubungi nomor seseorang.

"Vin, aku ingin kau melakukan sesuatu. Aku akan mengirimkan fotonya dan aku mau kau membawanya padaku besok pagi. Pastikan tidak ada yang tahu tentang hal ini, lakukan dengan hati-hati."

"Oke bos." Ku matikan panggilan setelah itu.

"Kau berani menyakiti anakku, maka kau harus membayarnya." Gumamku kemudian masuk ke dalam rumah.

Aku ingin pergi ke kamarku saat melihat Kit di dapur.

"Kit, apa yang kau lakukan?" Tanyaku sambil mengernyitkan alis.

"Maaf. Tapi Kim lapar dan dia ingin makan. Jadi aku pikir aku akan memasak sesuatu untuknya." Jawabnya.

"Ohh.. kau tidak harus mengatakan maaf. Tapi, kau bisa memasak?" Tanyaku lagi

"Ya, aku bisa." Kit tersenyum menunjukkan lesung pipinya.

"Bagus. Kalau begitu kau bisa memasak untukku juga, kita bisa makan bersama." Kataku sambil mengangkat alisku

"Tentu." Kit berkata lagi.

*
*

"Wow .. ini enak, Kit .." Komentarku sambil mendorong makanan ke mulutku.

"Uncle Ming, apa ini benar-benar rumahmu?" Kim bertanya dengan mulut penuh makanan.

"Ya, sweety. Dan sekarang, ini akan menjadi rumahmu juga." Aku tersenyum dan mengacak-acak rambutnya.

"Rumahku? Wow .." Kim tertawa kemudian melihat Kit. "Mommy, bisakah kita tinggal di sini bersama Uncle Ming?"

"Baby .. Mom-"

"Kit, jangan menghancurkan permintaan anak kecil." Potongku sambil mencoba menahan tawaku saat melihat wajah Kit.

"Baiklah. Ya, kita bisa, sweety." Kata Kit akhirnya sambil menggelengkan kepala.

"Yeah .." Aku dan Kim berteriak bersamaan sambil memberikan high five satu sama lain.



*Ituuuu.. yang masih suka komen 'cepetan lanjut' 'cepetan update' 'jangan lama-lama updatenya' dan sebangsanya, keknya aku bakalan bener-bener ngasih tarif. Maratus ribu per update, meski sehari 10x update juga aku jabanin. Kan mayan aku bisa cepet kaya tanpa harus capek-capek kerja -_-.

Kamu..iya kamuuu.. situ siapa nyuruh-nyuruh orang buat cepetan update. Suka-suka aku donk mau update kapan aja. Situ tinggal baca doangan rempong banget, nge gaji juga kagak -_-    *kibas poni

I Want To Be Yours (MingKit Fanfic Bahasa Trans)Where stories live. Discover now