part 5

681 63 2
                                    

Rasanya sangat canggung sekarang. Aku masih terbayang saat kak Jungkook menggodaku dengan kalimatnya saat dirumah sakit, andai saja perkataannya serius. Aku masih menatap jalanan panjang yang ramai akan kendaraan, duduk disamping kak Jungkook yang masih fokus menyetir mobilnya. Mulutku rasanya ingin sekali menegurnya, tapi aku bingung harus mengatakan obrolan apa padanya.

"Kamu mau kemana sekarang, aku anterin kerumah kamu atau gimana?" Dia menegurku lebih dulu.

"Oh iya, tapi sebenarnya aku masih takut" lirihku mencoba memanjangkan obrolan.

Dia menoleh. "Takut, takut kenapa?"

"Orang tuaku sedang diluar kota, jadi aku hanya tinggal sendirian dirumah. Dan lagi, kemarin ada seseorang yang masuk kerumahku" aku menjelaskan perihal kejadian semalam yang sempat membuat mataku tak tidur.

"Ya ampun, kamu gak kenapa-napa kan? Pasti itu maling" ucapnya.

"Mungkin, tapi untung aku berani meskipun sendirian dirumah. Jadi antarkan aku pulang aja" aku tersenyum.

"Jangan pulang, itu bahaya. Nanti kalo dia balik lagi gimana? Aku gak mau kamu kenapa-napa" kak Jungkook menoleh lebih lama.

"Terus aku harus gimana? Aku gak mungkin kalo harus nginep dihotel" kami sempat berpikir mencari jalan keluar yang tepat.

Kemudian kak Jungkook mengagetkanku dengan ide konyolnya, jantungku seperti memompa karena terkejut.

"Gimana kalo kamu nginep dirumah aku aja, tenang gak bakal gigit kok" guyonnya dengan suara agak keras.

"Aku? Dirumah kakak?" Aku sempat berpikir sangat lama.

Aku senang mendengar tawaran kak Jungkook yang sangat fantastis, tapi aku juga takut Myungsoo akan menerkamku nantinya. Nanti bisa saja saat aku tidur dia masuk kerumahmu seraya membawa belati ditangannya. Lalu, Jleb! Dia menusuk perutku. Itu pikiran yang gila.

"Aku senang mendengarnya, tapi-,"

"Jangan khawatir, aku bakalan jagain kamu dari Myungsoo. Lagi pula anak itu gak biasa dirumah, dia sering keluyuran gak jelas" kak Jungkook mengusap lengan kananku lembut. Aku hanya tersenyum.

                      ♡♡♡♡♡

rumah kakak beradik ini nampak seperti istana, sangat besar dan indah. Warnanya klasik tapi tetap enak dipandang. Sepertinya ada tiga lantai rumah ini, aku menerka-nerka kamar mana yang akan aku tempati. Didalam rumah ini lebih luas lagi, banyak ruangan juga hiasan yang banyak terbuat dari emas dan berlian. Tanganku bahkan kumasukan ke saku celanaku agar tak menyentuh apapun didepanku yang akan mengakibatkan suatu masalah nantinya.

"Ayo aku tunjukkan kamarmu!" Ajaknya.

Kami menaiki anak tangga yang terbuat dari batu marmer. Sangat mewah, dan mengesankan. Kami sampai tepat dilantai dua, kakiku rasanya mau patah karena terus menaiki satu per satu anak tangga. Kata Kak Jungkook ada dua kamar disetiap lantai, dan aku akan tidur dikamar kedua lantai dua ini. Aku membuka pintu kamarku dan waww gelap -Iyalah kan belum dinyalain lampunya.

"Kamu bisa tidur disini" ucapnya.

"Makasih ya kak, sebenernya aku takut" lirihku seraya menghentakkan sesikit kakiku agar tak merasa canggung.

"Pokoknya kamu tenang aja. Selama aku masih hidup, kamu akan aman bersamaku" kak Jungkook mendekatiku dan merapikan rambutku, padahal rambutku sudah rapi. Aku hanya tersenyum kikuk.

"Oh ya kamu jangan ke kamar sebelah ya" ujarnya. Aku mengerutkan keningku pensaran.

"Kenapa?"

"Itu kamar Myungsoo" refleks aku langsung terkejut.

Apa maksud kak Jungkook memberiku kamar yang berdampingan dengan Myungsoo sekarang? Sepertinya dia mau mencoba membunuhku. Aku hanya bisa pasrah dan menghela nafas panjang seraya memutar bola mataku.

"Kakak yakinkan, aku akan tetap hidup dirumah ini?" Celetukku tanpa berpikir lagi.

"Kamu ini bisa aja, pokoknya kakak akan jagain kamu. Kamar kakak dibawah, ruang kerja dilantai paling atas" matanya melihat ke langit-langit kamar seolah menunjukkan tempat yang dia maksud.

Ada yang aneh, ruang kerjanya dilantai paling atas. Sementara kamarnya dilantai paling bawah, dia berarti harus naik turun tangga untuk sampai disana.

"Aku keluar dulu ya, selamat beristirahat. Oh ya, jangan malu-malu ya. Anggap aja rumah sendiri" kak Jungkook tersenyum seraya mengintip dari balik pintu kamarku.

"Iya, makasih ya kak" jawabku.

Aku berjalan menuju jendela kamar dan ternyata ada balkon dibalik sana karena ada pintu lagi, tapi balkon itu juga menyambung dengan kamar Myungsoo. Ada kursi dan meja juga vas bunga, sepertinya penghuni rumah memang sengaja menempatkan benda tersebut disini untuk menikmati terbit dan tenggelamnya matahari.

Aku menutup kembali jendela dan pintu, lalu segera merebahkan tubuhku dikasur empuk disini. Kemudian mataku mulai mengantuk setelah seharian mengalami banyak masalah.

Sekitar pukul sembilan malam setelah tadi bebrapa jam yang lalu kami makan malam, aku mulai mengantuk. Kak Jungkook sengaja menemaniku mengerjakan tugas kuliahku yang belum selesai. Kami mengerjakan tugs ini diruangan kerja kak Jungkook. Aku memutuskan tidur diruangan ini, sebenrnya aku ketiduran.

"Suzy! Hey bangun, kamu pindah ke kamar kamu" kata kak Jungkook yang menepuk pelan pundakku.

"Aku malas berjalan"jawabku dengan suara kecil dan logat malas.

"Ayo pindah, kamu tidur dikamar kamu" dia terus memaksaku.

Kenapa dia tidak menggendongku saja hah? Padahal aku ingin sekali digendongnya. Eh nggak deh, kasian nanti kak Jungkook keberatan.

Aku menegakkan tubuhku, berdiri lalu mulai berjalan perlahan ke arah pintu. Mataku masih menyipit bahkan aku menabrak pintu karena belum sadar betul. Pria dibelakangku hanya menggeleng seraya tersenyum.

"Aww, siapa yang menaruh pintu disini?" Gumamku sembari mengusap keningku yang sedikit kesakitan. Aku berjalan kembali dan menutup pintunya lagi

Aku lelah menuruni anak tangga yang begitu banyak, aku terdiam sesekali dan duduk ditangga tersebut. Menarik dan melipat kedua kakiku, kepalaku mulai jatuh menunduk lalu ku angkat kembali dna bergeleng. Aku bangun lagi dan berhenti dilantai dua, tepat didepan kamarku. Ada yang beda dengan kamarku, rasanya ini lebih berantakan sekarang? Aku membuka mataku lebar-lebar lalu menyipit. Terlihat seorang pria dikasurku sedang memainkan ponselnya. Oh tidak ini bukan kamarmu Suzy! Aku hanya membuka mulutku lalu refleks menutup pintu itu cukup keras. Aku berbalik badan dan menutup mulutku yang tadi melongo.

"Ini kamar Myungsoo!" Lirihku dengan suara kecil lalu memukul kepalaku.

Pria yang ada didalam sana kini merasa aneh dan penasaran karena ada yang membuka lalu menutup pintu kamarnya. Aku berlari kekamarku sendiri yang hanya beberapa langkah dari kamar Myungsoo. Aku kelabakan mencari sesuatu yang bisa aku tutupi untuk menghilangkan tubuhku agar tak terlihat oleh pria itu. Mataku terpana pada ranjang besar tempatku tidur, aku berjongkok. Tapi aku pikir masih akan terlihat jadi aku telungkup layaknya bayi sembari menutup mulutku dengan kedua telapak tanganku.

Myungsoo kini berjalan kekamarku, perlahan suara pintu terdengar terbuka. Suara langkah kakinya terdengar jelas, sepatu hitam besrnya terlihat oleh mataku yang dibawah ranjang sekarang. Myungsoo, dia melirik kesegala arah bahkan membuka kamar mandi dan lemari. Dia hampir akan membuka jendela dan pintu balkon, kalau sampai itu terjadi aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Apa yang harus aku lakukan sekarang? Kak Jungkook bantu aku!








JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT!!

Psychopath Boy 《MyungZyKook》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang