Part 28

448 51 2
                                    

Vote dulu lalu baca ya! Haha 😅😅

Happy reading!

~~~♡~~~♡~~~

Jungkook 'pov'




Mataku masih kuat melihat layar laptop di depanku seharian ini, aku bosan. Aku butuh hiburan disini, aku bukan robot yang harus terus bekerja. Kemudian mataku menengok benda hitam yang melingkar ditanganku. Pukul tujuh malam? Ini waktunya makan malam. Tapi aku masih harus meeting dengan Sehun malam ini.

Gendang telingaku mendengar suara pintu ruangan ini, kepala seseorang mendongak tiba-tiba mengagetkanku.

"Jungkook?"

"Sehun kau tiba-tiba masuk begitu, aku sampai kaget" ucapku seraya mengelus dadaku yang masih berdebar.

Sehun hanya tersenyum. "Maaf aku lupa. Gimana kita meeting sekarang?"

Aku mengangguk. Ini yang aku tunggu sedari tadi, aku ingin segera pulang dan bertemu siapapun dirumahku. Entahlah kenapa aku seperti merasa memiliki istri dirumah padahal kekasih pun aku tidak punya.

"Ayo sekarang saja. Kita ke ruangan meeting" segera aku menghubungi sekretarisku untuk memanggil siapa saja yang harus ada dalam meeting kali ini.

Hingga satu jam sudah aku lelah melihat wajah para dewan direksi dan lainnya didalam ruangan ini. Terkadang aku melamun atau bahkan tidur ditengah meeting. Ya! Aku memang CEO, tapi aku juga butuh tidur.

"Semuanya sudah setuju, lalu untuk model majalah Cezi kali ini siapa ya?" sahut Jin yang sedang memainkan penanya dan melihat ke arahku. Yang lainnya ikut memandangku.

"Jungkook?" Aku masih setengah menutup mataku. "Tuan Jeon Jungkook!" Nampaknya Sehun mulai kesal padaku.

"Apa?" Aku melebarkan pandanganku sebisa mungkin karena terkejut.

"Kalau kau mengantuk kita stop dulu meetingnya, gimana?"

"Jangan! Aku tidak mau besok ada meeting lagi. Sebenarnya aku ingin libur besok" ucapku buru-buru seraya menarik otot-otot tanganku ke atas-menggeliat.

"Kalau begitu selesaikan sekarang. Siapa model yang akan kita pilih?" Ujar Sehun.

Aku meraih buku daftar model di depanku. Selembar-demi selembar aku buka dan semuanya sudah pernah menjadi model perusahaan majalah kami.  Aku ingin mencari model yang lebih bagus dan baru, tapi siapa? Itulah pertanyaanku sekarang.

"Semua model ini sudah pernah merasakan bagiannya. Aku bosan dengan mereka, apalagi Irene. Dia sudah terlalu lama menjadi model majalah ini, aku mau yang baru" pintaku.

"Bagaimana dengan Hye Kyo? Atau Bo Young, atau Tae He?" Tawar Sehun. Tapi aku sudah tahu prestasi mereka dan itu sudah terlalu biasa. Aku menginginkan model baru yang lebih fresh di lihat meski dengan mata telanjang.

"Aku tidak mau model didalam daftar ini" ucapku tanpa melihat wajah Sehun karena fokus melihat ponselku.

"Lalu kau mau siapa?"

Aku diam dan berpikir sejenak hingga angin melewatiku dan berbisik satu nama indah di telingaku.

"Suzy?" Perlahan aku mengangkat wajahku dengan pandangan lurus kedepan.

"Suzy?" Sehun terlihat mengernyitkan keningnya.

Aku mengangguk. "Aku mau dia!"

"Aku setuju sih. Dia gadis yang menarik dan innocent menurutku. Dia juga memiliki aura seorang dewi"

"Baik meeting di tutup dan model kita Suzy" sepihak aku memutuskan bahwa modelku harus Suzy. Biarkan saja yang lainnya tidak tahu Suzy, toh aku CEO jadi mereka harus menurutiku atau kucabut jabatannya.


                          *****

Author normal

Myungsoo benar-benar menjengkelkan hari ini. Suzy beberapa kali dibuat kesal olehnya. Sekarang memang sudah malam tapi haruskah Suzy mendongeng untuk menemani tidur Myungsoo? Itu gila. Memang itu yang ada dibenak Suzy. Dia bukan ahli dongeng, dia tidak pernah memberikan cerita dongeng sebelum tidur. Bahkan biasanya dia yang diberi cerita dongeng oleh ibunya. Tapi sekarang justru si bayi besar yang mau mendengarkan Suzy mendongeng.

"Ayo ceritakan satu cerita untukku!" Pinta Myungsoo yang masih berbaring. Lukanya sudah agak membaik sekarang.

"Aku tidak mau! Kau kan sudah besar, kalau mau tidur ya tidur saja!"

"Jangan buat aku berubah ya! Cepat ceritakan dongeng untukku!" Paksanya dengan suara yang keras.

Suzy kaget dan mengerjapkan matanya lalu mengiyakan permintaan Myungsoo.

"Baiklah, dasar bayi besar!" Gerutu Suzy. "Alkisah seorang putri cantik dari kerajaan. Pada suatu hari dia bertemu seorang pangeran baik. Namun, sialnya dia juga bertemu dengan pangeran jahat"

"Pasti pangeran baik itu aku kan? Pasti dia tampan sepertiku" tapi Suzy malah menyeringai kesal.

"Huuf~ pangeran itu terus menyiksanya sampai sang putri merasa lelah dan menyerah tinggal bersama dua pangeran itu"

"Lalu?"

"Sang pangeran lambat laun mencintai sang putri. Tapi sang putri pergi dari rumah karena marah dengan kebohongan sang pangeran padanya"

"Ralat deh! Akukan tidak mencintaimu. Lagi pula aku tidak membohongimu" Myungsoo membenarkan posisinya yang tak nyaman.

Suzy memukul perut Myungsoo hingga pria itu merengek kesakitan.

"Ini bukan ceritamu! Mau dengar tidak?"

"Baiklah. Lanjutkan!" Kata Myungsoo dengan suara menyerah.

"Yah, pria itu mencintainya. Tapi entah dengan perasaan putri. Karena dua pangeran itu mencintai sang putri-,"

Cerita berlanjut hingga sepuluh menit kemudian dan hingga Myungsoo terlelap karena tadi juga habis minum obat. Suzy melambaikan tangannya diatas wajah Myungsoo. Mengetes kalau Myungsoo benar-benar tertidur.

Lelah! Itulah yang Suzy rasakan seharian ini. Rasanya lebih berat ketimbang menjaga seorang anak kecil yang manja.

Suzy pergi ke ruang tamu dan membantingkan tubuhnya di sofa empuk disana. Dia selonjoran santai dan menghela banyak nafas seperti ikan yang kehabisan air.

Matanya terbuka saat telinganya menangkap suara dari luar rumah. Bunyi mesin mobil yang masuk ke garasi atau halaman rumah itu. Sangat jelas dan Suzy tahu betul siapa itu. Dia berdiri dan segera membuka pintu rumah ini yang bahkan pegangan pintunya terbuat dari emas. Sampai Suzy pernah berpikir kalau pintu ini harus dijaga agar tak dibobol maling.haha.

"Eh Suzy? Kamu belum tidur?" Tanya Jungkook saat melihat penampakan Suzy didepannya.

Suzy menggeleng. "Aku belum ngantuk"

"Kau pasti lelah kan seharian menjaga Myungsoo? Anak brengsek itu merepotkanmu kan?" Refleks Jungkook menekan kedua pundak Suzy pelan dengan tas ditangannya.

Suzy menggeleng kembali. "Tidak! Aku senang bisa membantu disini. Sini aku bawakan!" Suzy merebut tas yang menggantung ditangan Jungkook.

"Terima kasih"

Jungkook menutup pintu rumahnya lalu melangkah berjalan bersama Suzy. Hingga sampai didepan kamar Jungkook dilantai paling bawah. Sementara kamar Suzy disamping kamar Myungsoo.

"Ini tas kakak" Suzy mengulurkan tangannya. Jungkook langsung mengambilnya dengan goresan senyum dibibirnya.

"Terima kasih. Sekarang kau tidur ya, sudah malam. Gak baik gadis cantik tidur malam-malam"

"Baiklah" jawabnya seraya memutar kedua bola matanya dan tersenyum.

Suzy berbalik dan meninggalkan Jungkook sendiri. Kini Jungkook hanya bisa melihat punggung Suzy seraya mendongakan wajahnya ke atas karena Suzy sudah menaiki tangga ke kamarnya.

Psychopath Boy 《MyungZyKook》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang