Tiga puluh

21.6K 2.3K 88
                                    


Happy reading.

***

Belum cukup acara lamaran dadakan itu sekarang Kenzio sudah mempersiapkan kejutan lagi untuk Zea, setalah balik dari restoran mereka langsung ke apartemen dan sudah ada surprise kecil untuk Zea.

Di dinding menempel bunga mawar merah kecil-kecil yang membentuk huruf ZEA dan di atas tulisan Zea menempel pula sebuah kertas warna warni yang tertera Hello, my future.

Sedangkan di lantai yang dingin itu, ada bunga mawar sudah melingkar dan dikelilingi oleh lilin-lilin kecil yang di dalam lingkaran itu ditabur bunga mawar merah yang dibentuk menjadi Te amo.

Belum sampai disitu Kenzio lalu mengambil gitarnya kemudian membacakan sebuah puisi yang ia rangkai sendiri karena ia tahu Zea sangat suka dengan hal yang berbau sastra. Novel ataupun puisi.

Kenzio menuntun Zea duduk di sebuah sofa lalu Kenzio berdiri di hadapannya sambil memetik gitar yang akan mengiringinya.

"Ok, Zea. Aku bukan penyair. Aku tidak sepandai Khairil Anwar, Boy Chandra, Tere Liye atau Fiersa Besari tapi aku hanya seorang Kenzio Bintang Angkasa yang akan mencoba merangkai kata demi kata berdasarkan apa yang aku rasakan."

Kenzio tersenyum, ia menatap lekat mata Zea yang sedang menatapnya.

My princess,
Kanzea Navrilia Alesha

Kala itu aku buta akan cinta
Sebab aku masih terlalu kecil
Ketika semesta menghadirkan dirimu
Sorot mataku berbinar ingin memilikimu

Seiring waktu berjalan aku mengerti
Sosokmu bagaikan mutiara yang ingin selalu aku jaga
Tatkala hati telah jauh darimu
Rindu itu semakin nyata

Cinta hadir tanpa syarat
Ia datang menempati ruang kosong
Enggan beranjak pergi
Tak mau berlabuh pada hati yang lain

Aku kira kamu hanya imajinasiku
Cinta ini hanya ilusi yang kuciptakan
Nyatanya aku salah
Semesta telah menyatukan cinta kita

Your prince,
Kenzio Bintang Angkasa

Setelah Kenzio meletakkan gitar di atas meja Zea langsung berdiri dan berhambur ke pelukan Kenzio.  "Ich liebe dich, te amo, i love you,saranghae, Kenzio ku sayang." Zea kemudian melepaskan pelukannya dan menatap Kenzio beberapa detik langsung melumat bibir Kenzio.

Kenzio cukup terkejut dengan keberanian Zea, ia mengikuti pergerakan gadisnya itu hingga mereka sama-sama kehabisan napas.

"Aku ingin buat bibir kamu bengkak sayang," setelah itu Kenzio mencium Zea tanpa ampun sampai akhirnya Zea yang melepaskannya sendiri. "Sesak, sayang."

"Coba ulangi?"

"Sesak."

"Bukan yang itu."

"Sayang?"

"Akhirnya Zea memanggilku sayang."

Karena selama ini Zea memang belum pernah memanggil Kenzio dengan sayang. "Karena Zea sayang Zio."

Kenzio menyeringai menatap Zea. "Fix, kita nikah kamu tamat SMA." Kenzio langsung memeluk tubuh Zea. "Aku sudah tidak sabar memasukimu sayang."

"MESUM!" Mereka tertawa renyah.

***

Sorry guys karena pendek karena ini memang lanjutan part sebelumnya cuma karena kemarin malas ketik banyak jadi aku lanjut di part sekarang aja. Tapi cukup baper kan dengan ke sosweetan mereka?

Rahasia Hati (END)Where stories live. Discover now