02. Adara Adriana

232K 10K 481
                                    

Happy Reading!

***

Hari sudah mulai sore, Alvaro langsung menginjak rokoknya dan berpamitan dengan Arga, mantan ketua Galestro angkatan sebelumnya dan juga teman-temannya yang lain. Alvaro memutuskan menaiki motornya yang parkir diwarung depan dan menghampiri Dara.

Dara memperhatiikan seorang lelaki yang sudah duduk diatas motornya dan menatap Dara biasa saja. Ah, Dara tahu siapa cowok ini. Dari jaketnya saja semua orang dapat mengetahui identitas dirinya tanpa bicara. Dia adalah Alvaro Derovano, most wanted Perwira sekaligus Ketua Galestro.

Alvaro membuka hekm fullface-nya dan menatap Dara seraya menyugar surainya untuk tebar pesona sedikit. Seperti tersihir oleh pesonanya, Dara menatap dalam-dalam manik mata Alvaro. Jika dilihat dari dekat memang Alvaro adalah cowok nyaris sempurna yang Dara temukan.

Kedua bola mata elang yang tajam, hidung mancung, rahang yang kokoh, dan bibir tebal berwarna pink. Padahal Dara tahu, cowok itu pasti sering merokok. Terlepas dari semua hal negatif, Alvaro termasuk banyak memiliki nilai plus.

"Nggak usah segitunya ngeliatin gue." ejek Alvaro dengan wajah datarnya yang langsung membuyarkan lamunan Dara.

"Siapa juga yang ngeliatin lo?" sela Dara yang sekarang wajahnya sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Lo nunggu siapa disini?" tanya Alvaro sambil menyisir rambutnya ke belakang.

"Supir gue," jawab Dara sekenanya.

Alvaro menaikkan sebelah alisnya, "Yakin?"

Adara menggangguk pelan, dan kembali mengecek ponselnya. Sial, ternyata ponselnya habis baterai. Sementara dari arah warung sejumlah anak kelas 12 melihat kearah Alvaro dan Dara, sedikit terdengar gelak tawa dari mereka yang menusuk gendang telinga Dara.

Alvaro menghela napas. "Kalo gitu, lo bareng gue aja." kata Alvaro dan langsung memberi titah kepada Dara. "Naik,"

"Nggak, gue nggak mau." kata Dara menolak.

"Naik, udah mau hujan. Lo mau basah kuyup? Terus lo digodain sama anak kelas 12 yang ada di warung depan?"

Dara melirik kearah warung dan mendapat tatapan yang mengerikan dari mereka, Dara bergidik ngeri dan kembali menatap Alvaro. Tanpa aba-aba, Dara langsung menaiki Ninja Hijau milik Alvaro. Ia bingung, cowok itu refleks membuka jaketnya sehingga menyisakkan kemeja putih seragam Perwira dan memberikannya kepada Dara.

Dara menaikkan sebelah alisnya dan bertanya, "Buat apa?"

"Tutupin paha lo. Gue nggak suka liatnya." titah Alvaro dengan penekanan.

Dara langsung mengambil jaket itu untuk menutupi pahanya yang begitu terekspos. Diam-diam senyum di bibir Dara mengembang karena mendapat perhatian kecil dari cowok yang baru hari ini secara terang-terangan mengajaknya pulang bareng.

***

Kurang lebih perjalanan tiga puluh menit motor Alvaro sudah terpatri rapi dipekarangan rumah Dara. Kemudian Dara turun dengan memegang pundak Alvaro sebagai tumpuannya. Setelah itu ia langsung melangkah masuk kedalam rumahnya namun pergelangannya ditahan oleh Alvaro.

"Eh eh, main masuk aja. Enggak ada terima kasihnya banget jadi cewek?" protes Alvaro kepada Dara.

Dara menoleh kembali kearah cowok itu, dan menyodorkan jaket yang tadi dipinjamkan untuknya kepada sang empu-nya, "Iya..., iya. Makasih," kata Dara.

Alvaro menyambut jaketnya dan memakainya kembali. "Yaudah kalau gitu, gue pamit."

Dara mengangguk pelan sambil menyelipkan helaian rambutnya pada daun telinga. "Hati-hati"

Alvaro mengangguk pelan, dan melajukan motornya keluar dari gerbang rumah Dara dan menghilang dari pandangan perempuan itu. Dara memasuki rumahnya sambil berpikir, kenapa dengan tiba-tiba cowok itu bisa mengenalnya dan repot-repot mengantarnya pulang?

***

GIMANA CHAPTER 02 NYA?

FOLLOW INSTAGRAM

MARSITAAS

FORKYWOODYWATTPAD

SEE YOU NEXT CHAPTER!

AldaraWhere stories live. Discover now