𝙉𝙤𝙨𝙩𝙖𝙡𝙜𝙞𝙖 ✔

♡ EPILOG ♡

Dan ini adalah akhir cerita. Aku bersyukur mengenal mereka semua.

Valen yang akhirnya menemukan pangerannya, Bi Nunung yang sekarang pindah ke desanya, Josia yang saat ini kuliah dan sukses menempuh pendidikannya, Pak Tanto yang sudah pensiun, dan yang tidak terlupakan, kedua sahabatku yang  mengambil masa depannya masing-masing.

Semuanya berubah saat Deren melamarku di Singapore, yaitu saat kami mendapat tugas kuliah.

Akhirnya kami bekerja di sana dan dia bicara padaku, "Loli kamu lebih cantik bila mengenakan gaun putih."

___

Aku dikaruniai seorang anak perempuan yang manis dan manja, Valerie. Aku suka nama itu. Dia hampir sama denganku, juga hampir sama dengan Deren. Terkadang cuek sepertiku, dan menyebalkan seperti Deren.

Terkadang keluarga kecil kami tertawa bersama saat mendengarkan Deren mendongengkan kisah cintanya yang ditolak beribu-ribu kali olehku. Padahal tidak.

Apalagi ketika Deren menceritakan sol sepatuku yang lepas semasa MOPD di SMA. Valerie tertawa terpingkal-pingkal. Berharap papanya melanjutkan ceritanya lagi.

Dan benar saja, Deren menceritakan bagaimana sikapku selama dia mencoba mendekatiku. Lagi-lagi Valerie menertawakan papanya yang sudah dianggap jomblo berkelas.

...

Kebahagiaan semasa remaja adalah hal yang perlu diabadikan.

Ya, masa-masa penuh canda tawa dan sesekali diimbangi dengan isak tangis.

Namun, hal yang menyedihkan justru membuat hidup kita terasa tidak hampa.

...

Dan yang terakhir adalah kasih, tidak ada tempat sehangat keluarga, yang mampu menebar kasih secara cuma-cuma. Yang mampu membangun kembali rasa kebersamaan yang lama tidak aku rasakan.

Keluarga. Satu nama berjuta kasih.

T a m a t

•●◈●•

Yeayyy akhirnya novel yang dibuat oleh penulis amatir ini selesai jugaaaa!

Terima kasih untuk semuanya yang sudah membaca dan mendukung. Terlebihnya yang memberi saran.

Kalian sangat berjasaaa!!!!

Thank you so much!

Tanpa kalian, cerita ini  mungkin akan selesai tahun depan.

Salam,
denishacndr