Chapter 2 : Arti Nama

67 2 0
                                    

Arti Nama

Malam itu orang tua Zaki pergi ke rumah sakit. Mama Zaki kala itu sedang hamil tua dan merintih kesakitan. Ayah Zaki berusaha menguatkan istrinya. Dua perawat dan satu dokter mendorong brankar dengan cepat.
"Ketubannya pecah!" teriak salah satu perawat.
Tak jauh dari sana terlihat lelaki yang seumuran dengan ayah Zaki tergopoh-gopoh datang.
"Dokter tolong istri saya!" teriaknya.
"Bram! Istri kamu juga mau lahiran?" ujar pria tersebut yang ternyata adalah kakak dari ayah Zaki.
"Loh kak? Ngapain?" tanya Bram santai, istrinya merintih kesakitan.
"Sshh.. ngapain? Nggak lihat orang kesakitan gini? Duhh Dokter!" jawab kakak ipar nya menahan sakit. Ayah Zaki berlari dengan tergesa. Ia lupa akan tanggung jawabnya. Ia langsung menyusul istrinya yang telah jauh dibawa oleh dokter.
Pada malam itu, kedua wanita yang berpapasan di sebuah rumah sakit tadi melahirkan bayi di jam yang sama! "laki-laki!" ujar kedua dokter yang membantu persalinan istri mereka.

o0o0o

William Shakespeare pernah mengungkapkan: "Apalah artinya sebuah nama? Andaikata kamu memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia akan tetap berbau wangi.
Shakespeare memang tidak keliru. Ia membuat perumpamaan sangat cerdas dengan menyatakan sekuntum mawar akan tetap berbau harum meskipun memakai nama lain. Shakespeare memang tidak sedang mempersoalkan arti sebuah nama. Ia sedang mengajak pembacanya merenungkan esensi, keaslian, atau hakikat sebuah materi, apapun namanya.
Bagi sebagian besar umat muslim nama adalah doa, memberi nama anak sama artinya dengan mendoakan anak. Itulah mengapa ayah Zaki dan ayah Wildan bersikeras untuk memberikan nama terbaik untuk anaknya. Lagipula sudah turun temurun dalam keluarga mereka bahwa pemberian nama seorang anak tidak boleh seenak ketemunya saja.
Setelah melalui proses perundingan yang panjang, kedua orang tua ini sepakat untuk memberikan nama anak mereka Muhammad Zaki Malam dan Wildan Nurmalam. Nama ini telah dirangkum dari puluhan nama yang muncul sebelumnya. Sebelumnya nama Zakar dan Wadon dipilih menjadi nama yang tepat. Namun, setelah dipikir-pikir lagi, nama Zaki dan Wildan lebih tepat karena mereka lahir dari keturunan Jawa. Za dan Wi yang berasal dari kata Jawi atau menurut penulisanya adalah Jawa. Pemberian nama Muhamad di depan agar kelak putranya ini bersuri tauladan seprti Rasullulah SAW. Dan Nur yang berarti cahaya. Sedangkan nama Malam menandakan bahwa mereka lahir pada malam hari. Nama yang sempurna! Zaki dan Wildan tidak bisa membayangkan jika nama mereka Zakar dan Wadon.
~~~~~~
Suara tawa dari keduanya memecah kesunyian kelas. Bagi mereka sejarah pemberian nama mereka adalah sesuatu yang jarang dimiliki oleh sebagian besar orang lain.
"Hahaha, gue gak habis pikir apa jadinya kalo nama lo itu Zakar. Muhammad Zakar Malam" Wildan menirukan suara Pak Tio ketika sedang mengabsen muridnya.
"Iya ledek aja terus! lo tau Wadon itu apa? Wadon itu cewek, berarti dulu ayah sama ibu lo kepengen punya anak cewek"ucap Zaki menimpali perkataan Wildan sambil tertawa.
Tak bisa dipungkiri sikap bocah pada diri kedua anak ini masih sangat melekat sampai sekarang.

o0o0o

Matahari dan bulan adalah dua benda yang tidak bisa dipisahkan dari bumi. Kehadiran mereka memberikan dampak yang dahsyat untuk bumi serta isinya. Bagi Zaki, Kedua orangtuanya adalah bulan dan matahari di kehidupanya. Tak ada yang bisa menghilangkan rasa sayangnya kepada kedua malaikat itu.
Malam itu dengan khusyuk ayah Zaki bercerita mengenai pertemuanya dengan seseorang yang kini menjadi bagian dari setengah hidupnya. Panjang lebar ia bercerita. Mulut berbusa pun tak dirasanya. Dengan penuh gairah ia mengenang masa lalunya.
"Dulu, ayah kamu ini adalah cowok idaman cewek-cewek di sekolah. Satu sekolah gak mungkin ada yang gak kenal sama ayahmu ini" begitu ayah Zaki memulai ceritanya. "sampai-sampai ayah mau ke wc aja susah sangking kepengenya gadis-gadis ngajak ayah foto bareng" lanjutnya.
"Jangan percaya Zak. Ayahmu itu dulunya culun. Pake kacamata, baju dimasukin. Celana sampai keperut. Pokoknya culun banget. Nah kalo mama iya dulu jadi incaran para lelaki se SMA" cerita mama tak mau kalah dengan ayah.
"Pernah suatu ketika waktu mama mau pulang sekolah mama dipaksa pulang bareng sama temenya papa mu ini"
"Mama mau?" Zaki serius mendengarkan cerita kedua orangtuanya
"Ya mau. Itung-itung dapet gratisan ojek. Haha"
"Iya apa ayah culun ma? Perasaan nggak deh. Malahan ayah keren banget waktu itu. Dengerin ya Zak.."gelagaknya cerita semakin serius. Zaki hikmat. "Dulu mama mu ini cantik banget. Ya sekarang masih cantik sih, tapi tetep cantikan dulu. Mama mu ini gak tau kenapa suka sama ayah. Padahal katanya ayah kan culun. Jadi waktu SMA mama sama ayah ini sekelas Zak, dan pas pelajaran bahasa inggris mama mu ini lupa bawa buku pr, jadi karena ayah kasian dan karena ayah juga suka sama mama mu ini ya ayah kasih aja buku pr ayah ke mama mu biar dia gak kena hukum dan alhasil ayah malah yang kena hukum. Dari situ mama kamu mulai deketin ayah, ngajak ke kantin bareng, pulang bareng sampe-sampe pas mama mu dipaksa buat jadian sama seseorang eh mama mu bilang kalo dia sudah punya pacar, dan ayah pacarnya. Nah disitu ayah bener-bener jatuh hati sama mama kamu" mama hanya tersenyum malu mendengar cerita ayah
"Wah besar ya pengorbanan ayah waktu itu" Zaki tertarik dengan cerita ayah. "terus yah.."
"Terus ayah jadian deh sama mama kamu sampai akhirnya setelah lulus sekolah ayah menikah sama mama kamu"
"Terus yah..."
"Terus... kamu kapan kasih ayah sama mama cucu? Ayah udah kepengen banget gendong cucu" jawaban ayah memilukan hati Zaki. Menghilangkan rasa semangat nya. 'Kenapa ayah harus membahas hal ini?' batinya. Senyumnya hilang.
"Yah, kuliah aja belum kelar. Lagian masa depan Zaki kan masih panjang. Zaki masih kepengen dulu seneng-seneng sama temen-temen Zaki. Zaki masih kepengen dulu kerja buat bahagiain mama sama ayah. Masih panjang yah" Zaki mengelak 'punya pacar aja kagak, boro-boro nikah' batinya lagi.
"Bener karena itu? Bukan karena kamu belum punya pacar kan?"ayah menyelidik.
"P..ppacar ya bukan lah yah. Zaki punya kok pacar. Cuman lagi disimpen aja sama Allah"zaki mengecilkan suaranya.
"Masa ganteng-ganteng gini belum punya pacar. Aduhh malu-maluin ayah aja. Cari dong" ayah zaki menyemangati. "Ya Allah wariskanlah pesona yang ada di diri hamba kepada anak hamba agar dia lekas mendapatkan jodoh ya Allah" goda ayah.
"Ayah...! Zaki kekamar dulu mau ngelanjutin nulis skripsi" Zaki bergegas ke kamar. Wajah nya cemberut. Hatinya gundah sekarang.
"Ayah ih.. kok ngomong gitu ke Zaki, kasian kan Zaki" ujar mama.
"Gak apa-apa ayah ngomong kaya gitu buat nyemangatin Zaki. Dia udah dewasa sekarang jadi pikiran dia harus sudah kesana sekarang."
Nampaknya ayah Zaki benar-benar serius ingin menimang cucu dari anak nya. Susah juga punya ayah yang terlalu aktif.

o0o0o

True LoveWhere stories live. Discover now