Chapter 17

208 11 1
                                    


Lapangan basket union Academy begitu ramai dipenuhi oleh puluhan remaja yang kini sedang berteriak menyoraki pemain basket yang sedang latihan. Beberapa diantaranya ada yang berteriak untuk mencari perhatian agar salah satu pemain meilirik dirinya dan ada juga yang berteriak hanya untuk mengejek, namun para pemain sama sekali tidak memedulikan hal tersebut bagi mereka konsentrasi adalah hal yang terpenting.

"Lemparan yang bagus James" seru seorang pria sambil bertos dengan james yang tersenyum bangga.

"Kupikir tidak salah, kau di tunjuk sebagai ketua basket dan aku dapat merasakan bahwa kita akan kembali membawa kemenangan seperti tahun tahun sebelumnya" ungkap Steve sebagai wakil ketua basket.

"Hahah kau bisa saja, kau tahu betul itu semua karena tim ini" ujar James sambil berlalu, langkah kakinya yang lebar membawanya menuju asrama putra, James kembali ke kamarnya untuk bersih diri sebelum kembali melanjutkan mata pelajaranya.

Namun langkahnya terhenti ketika ia melihat seorang gadis yang sedang berbicara serius dengan orang yang termasuk dalam blacklist di hidupnya, setelah menunggu beberapa menit orang tersebut meninggalkan sang gadis dengan keterkejutan yang masih dapat dilihat dari wajah gadis tersebut.

Tanpa befikir ulang James segera menghampiri Shopie yang kini masih terdiam berusaha mencerna apa yang baru saja kenzo katakan.

"Apa yang kalian bicarakan?" Shopie tertegun mendengar nada James yang tidak bersababat.

"Hah? T-tidak kami hanya berbicara tentang keseharian saja" jelas Shopie begitu cepat sehingga James menjadi lebih curiga.

"Kau berbohong"

"Tidak!, apa kau punya bukti huh?"

"Tidak, jika bukan apa apa tidak masalah jika aku mengetahuinya bukan" ujar James yang tidak mau mengalah membuat Shopie ingin mengutuk laki laki di hadapanya ini.

"Baiklah, dia hanya membantuku mengerjakan tugas, apa kau puas?"

"Sebetulnya tidak tapi aku akan berusaha mempercayaimu" terdengar ada naga keraguan dalam ucapan James, "kau tau betul itu Shopie, jangan pernah menghancurkan kepercayaanku" kini nyali Shopie benar benar menciut di hadapan James yang secara tidak langsung tengah mengancamnya.

James yang sedang kesal memilih untuk pergi namun ia kembali berhenti ketika tiba tiba saja Shopie mencekal bajunya.

"Maaf james" rengek Shopie seperti anak kecil, "aku tidak bermaksut membohongimu" wajah Shopie yang di tekuk membuat James terkekeh geli karena Shopie terlihat menggemaskan ketika seperti ini.

"Sekarang katakan, apa saja yang ia katakan kepadamu"

"Aku tidak faham dengan pasti namun ia brkata bahwa dia adalah kakak tiri dari Sephi bahkan ia memiliki warna mata yang sama denganya dan kupikir dia tidak menggunakan softlens" jelas shopie dengan satu tarikan nafas.

James yang telah menyadari ini sejak lama hanya mengangguk faham, ia tahu betul ada yang tidak beres dengan Kenzo sejak awal mereka bertemu.

"Baiklah terimakasih"

"Untuk apa?" Tanya Shopie dengan bingung.

"Untuk telah jujur kepadaku, aku sangat menghargai itu" balas James dengan senyuman.

•••

Kini xander tengah menatap Serephina yang terbaring di kasur klinik sekolah, entah apa yang terjadi pada gadis itu, namun terasa ada rahasia yang di sembunyikan dan setelah melihat gelagat aneh dari Shopie pagi tadi itu menambah rasa curiganya.

Tak sedetikpun Xander mengalihkan perhatianya pada gadis yang akhir akhir ini membuat dirinya cukup gila akibat ulahnya, entah sihir apa yang sudah serephina ucapkan namun sepertinya sihir itu bekerja membuat dirinya jauh lebih khawatir dengan gadis di hadapanya daripada kedua sahabatnya yang lain.

Terlebih lagi ketika Serephina yang tiba tiba kehilangan kesadaranya di toilet, Xander yang kagetpun langsung panik bukan main sambil menggendongnya ke klinik sekolah.

"Kau tau, tubuhku mungkin akan bolong jika kau tidak berhenti menatapku" suara serak Serephina memenuhi pendengaran di kamar bernuansa putih tersebut.

Xander yang mendengar hanya menaikan sebelah alisnya membuat Serephina yang baru tersadar sedikit kesal.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Menjagamu"

"Aku tidak mau kau disini, panggilkan shopie saja" karena aku begitu maluu rengek Sherepina dalam hati.

"Shopie sedang sibuk begitupula dengan James dan hanya aku yang tersisa"

"Baiklah aku bisa sendiri disini dan aku tidak butuh orang sepertimu" kenzo hanya kembali menatapnya datar tanpa memedulikan omongannya yang terdengar cukup kasar.

"Seharusnya aku mati saja" ucapan kecil serephina dapat terdengar dengan jelas di telinga Xander dan itu membuat amarahnya naik.

"Tarik ucapanmu, Apa kau begitu bodohnya hingga tidak makan apapun selama dua hari?! Kau tau tidak akan ada yang peduli dengan sikap manjamu itu!" Bentakan Xander yang ia pendam sedari tadi membuat Serephina kaget bukan main, ia tidak takut hanya saja emosinya kini teprancing di tengah tubuhnya yang sedang lemas.

"Itu bukan urusanmu Xander, lagi pula kau tidak tau apa apa, kau bukanlah siapa siapaku yang dapat seenaknya membentaku!" Ujar Serephina tak kalah sengit.

"Apa yang terjadi sebenarnya, kau dapat mengatakanya kepadaku! Apa kau masih belum mempercayaiku?"

"Kau tau aku sunggu lelah" air mata yang sudah meleleh membuat diriny tidak dapat menyembunyikan isakanya, "aku sungguh lelah Xander, apa kau tidak peduli?"

Hati yang tadi di penuhi amarah menjadi sendu mendengar penuturan dari gadis di hadapanya tersebut.

"Aku hanya ingin kebebasan dan keluar dari semua masalah terkutuk ini! Terlebih lagi terkurug di sekolah ini, aku lelah mengetahui masa lalu, tidak bisakah kau menghargaiku walau sedikit saja?" Xander tidak bergeming dari tempatnya ia merasakan hatinya terluka.

"Aku tau kau akan meninggalkanku, aku tau kau membenciku, karena akupun begitu membenci diriku" karena sudah tak tahan lagi dengan raungan Serpehina, xander segera mendekap Serephina berusaha untung menenangkan gadisnya tersebut.

"Sstt tenanglah, maafkan aku aku tidak berniat membentakmu" tangan kasar Xander mengusap halus pucuk kepala Serephina, "aku tidak membencimu dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu walau ketika semua orang meninggalkanmu"

"Sstt tenanglah, maafkan aku aku tidak berniat membentakmu" tangan kasar Xander mengusap halus pucuk kepala Serephina, "aku tidak membencimu dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu walau ketika semua orang meninggalkanmu"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




•••
Finally update yay!
Thx untuk yang udah comment, bagi yg belum tolong hargai Karya aku dengan kritik dan saran di kolom komentar ya, thx :)

Union Academy: The family secretWhere stories live. Discover now