08 - dating? ✨

11.6K 1.2K 44
                                    

maaf untuk typo-typonya ya genks,
happy reading!
----------

Baekhyun mengeratkan pelukannya pada pinggang Chanyeol, yang dimana kini tengah mengendarai motor yang dipakai untuk mengantar mereka ke suatu tempat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Baekhyun mengeratkan pelukannya pada pinggang Chanyeol, yang dimana kini tengah mengendarai motor yang dipakai untuk mengantar mereka ke suatu tempat. Dia senang, karna ternyata Chanyeol benar-benar menepati janji yang dia buat sendiri diatas selembar sticky notes yang diterima Baekhyun tadi siang dikantin sekolah.

Kalau boleh jujur, mereka memang dekat. Bertukar pesan untuk sekedar memberi kabar. Liburan bersama juga mereka lakukan. Tetapi, untuk keluar melakukan kencan malam seperti ini, ini yang pertama.

Baekhyun sendiri tidak tahu Chanyeol akan membawa mereka kemana, bertanya sejak tadi pun percuma sebab Chanyeol hanya menjawab dengan dehaman yang terdengar menyebalkan ditelinga Baekhyun.

"Ayo eratkan pelukanmu, Baek."

"Huh? Memangnya kenapa?"

"Takut terbang."

"Memangnya bisa terbang?"

"Bisa, ini saja aku sedang terbang karna dipeluk oleh seorang bidadari surga."

Baekhyun memukul pelan pundak lebar milik Chanyeol, wajahnya memerah dengan senyum yang tertahan. Chanyeol itu benar-benar! Padahal mereka masih berada ditengah jalan, bisa-bisanya dia mengeluarkan gombalan keju seperti itu.

"Cukup diam dan menyetir dengan baik, aku masih ingin lulus dan memiliki keluarga di masa depan." kata Baekhyun memperingati Chanyeol agar fokus lelaki itu kembali pada jalanan besar didepannya.

Tetapi yang ditegur malah terkekeh ringan, mengabaikan peringatan dari si lelaki manis sembari menikmati pemandangan indah dari kaca spion-nya, yaitu; wajah memerah Baekhyun yang sengaja disembunyikan sang empunya dibahu lebar milik Chanyeol.

"Maksudmu keluarga kecil kita nanti, Baek?" Chanyeol kembali berulah.

Demi Tuhan, kalau bukan sedang dijalan besar seperti ini mungkin Baekhyun akan dengan mudahnya memukul kepala Chanyeol dari belakang.

"Chanyeol, tolong fokus saja pada jalan yang ada didepanmu."

Bahkan tidak ada kata 'Sunbae' lagi diantara mereka, sanking dekatnya.

"Baiklah." kata Chanyeol pada akhirnya. "Perintah Ratu adalah mutlak."

"Chanyeol!"

"Iya Baek, ayo peluk aku lebih erat lagi!"

Lalu pada detik berikutnya, Chanyeol langsung menaikkan kecepatan laju motor sport miliknya. Mengulas senyum juga senang karna Baekhyun jadi semakin mengeratkan pelukan.

Ah, Chanyeol bahagia sekali malam ini.

-o0o-

Sesuai rencana awal, kali ini tema yang diusung Chanyeol untuk kencan malam pertama mereka adalah; jalan-jalan disekitar sungai Han sembari membeli segelas kopi hangat, lalu duduk diatas rerumputan sembari melihat kembang api dan bergandengan tangan.

Terdengar romantis, kan? Maaf saja, Chanyeol ini langsung berguru kepada pakarnya kisah percintaan, yang pengalamannya sudah jauh lebih baik daripada Chanyeol meski usianya lebih muda. Ya, sebut saja si oknum ini Jongin.

Setelah pulang sekolah tadi, Chanyeol langsung membawa serta Jongin kedalam kamarnya. Mereka menghabiskan waktu seharian dibalkon kamar Chanyeol sembari menyusun strategi bagus untuk kencannya bersama Baekhyun malam ini.

"Begitu sampai, kau harus segera menggandeng tangannya Hyung!"

Dan pada saat ini juga Chanyeol langsung menautkan jemari besarnya dengan jemari lentik milik Baekhyun. Tak lupa juga dengan kecupan manis yang ia berikan dipunggung tangan lelaki mungil itu, membuat Baekhyun hampir saja pingsang kalau tidak ingat jika dia tengah berada di tempat umum.

"Ayo, kita beli kopi dulu sebelum melihat festival kembang api."

"Hey, kau tidak bilang jika ada festival kembang api!" protes Baekhyun, bibir bawahnya jadi maju beberapa centi dan itu sangat terlihat menggemaskan.

"Kejutan." bisik Chanyeol, namun dengan suara yang sengaja dibuat sedalam mungkin.

Oh, Baekhyun merinding!

"Ayo!"

Chanyeol kembali menarik tangan Baekhyun untuk pergi bersamanya ke kedai kopi terdekat.

"Chan, aku tidak ingin kopi."

"Wah, kita sama kalau begitu."

"Heum? Memang kau ingin apa? Kalau aku ingin cokelat panas saja."

"Cokelat panas ya?" Chanyeol pura-pura memasang wajah bingung, "Bagaimana dengan seorang lelaki manis pencinta strawberry yang terlihat unyu memakai hoodie kebesaran milik Park Chanyeol? Aku ingin dia saja kalau begitu."

Blush!

'Jantung, tolong jangan seperti ini. Aku tidak kuat menahanmu yang ingin segera meloncat dari tempat' -bbh, korban gombalan mau milik pcy.

"I-ish! Dasar perayu ulung!" cibir Baekhyun. Gawat, dia bisa lemas tiba-tiba kalau Chanyeol terus seperti ini.

"Yang penting bukan pembual ulung, karna aku masih ingin menepati janjiku untuk menikahimu nanti, Baek." balas Chanyeol.

"IH! SEBAL SEBAL SEBAL!"

Baekhyun menghentak-hentakkan kedua kakinya dengan sengaja, persis seperti seorang anak Paud yang merajuk karna tidak dibelikan permen oleh sang Ibu. Gemas, lucu, ingin gigit pipi tembamnya.

Chanyeol terkekeh kecil, karna hanya itu yang dapat dia lakukan. Ingin hati untuk segera membawa Baekhyun pulang, lalu dia gigiti degan gemas kedua pipi yang kini tengah menggembung lucu tersebut. Namun apa daya, status resmi saja belum muncul kedasar permukaan.

Upsie..

"Baiklah Permaisuriku, ayo kita beli cokelat panasmu itu sebelum hari semakin malam." kata Chanyeol.

Baekhyun mengangguk, "Heung, ayo!"




















to be continued

teruntuk,
dik baekhyun

KAMU KENAPA UNYU SEKALI?!

dari mas mu,
Park Chanyeol.

[1] 𝐌𝐲 𝐁𝐚𝐬𝐭𝐚𝐫𝐝 𝐒𝐞𝐧𝐢𝐨𝐫 [✔️]Where stories live. Discover now