5 ㅡ Is it he?

6.7K 992 92
                                    

Sudah beberapa hari Taeyong tidak melihat tanda-tanda bahwa akan ada yang mendekati Doyoung. Taeyong jadi berpikir bahwa mungkin yang di maksud orang yang berada di toilet adalah Doyoung lain. Namun meski begitu Taeyong tetap was-was.

Disinilah mereka ㅡTaeyong dan Doyoungㅡ di depan kelas Doyoung sedang menikmati sejuknya angin siang yang kali ini sedang kencang menerpa.

Doyoung mulai dekat lagi dengan Taeyong setelag beberapa hari mendiamkan Taeyong hanya karena Taeyong tidak mengikuti perkataannya. Meski Taeyong bingung atas sikap labil Doyoung, namun tidak di pungkiri bahwa ia senang sahabatnya itu kembali.

Kini keduanya sedang bersender di pinggir pagar pembatas. Taeyong memejamkan mata menikmati semilir angin di wajahnya, sedangkan Doyoung hanya menatap objek di sebrang sana.

"Tae, kau lihat laki-laki di depan sana."

Taeyong seketika membuka matanya dan sedikit menyipitkan matanya karena terpaan sinar.

Ia melihat dua laki-laki di sebrang sana, sama-sama berada di depan kelas masing-masing sedang bercanda gurau. Taeyong mengernyit, ia tahu satu diantara laki-laki itu.

"Kau lihat laki-laki sedikit tan itu, ia tampan bukan?" Ucap Doyoung tanpa mengalihkan pandangannya. Taeyong hanya mengangguk-angguk tak jelas, tapi matanya justru melihat kearah laki-laki satunya yang sedikit putih.

"Aku jadi ingin tahu siapa namanya." Ucap Doyoung lagi.

"Aku tidak tahu nama namja yang tan itu, tapi aku tahu namja di sebelahnya."

Doyoung langsung menatap Taeyong terkejut.

"Benarkah? Siapa dia? Kenapa kau bisa kenal dia?"

"Oh Sehun. Temanku saat sekolah dasar." Jawabnya tanpa menatap Doyoung.

Doyoung membulatkan matanya.

"Oh Sehun? Bukankah dia yang sering kau bicarakan saat menengah pertama bersama teman-temanmu dulu, siapa namanya.."

Doyoung terlihat berpikir sebentar.

"Ah, Winwin dan Kun! Aku benar bukan?"

Taeyong kini menatap Doyoung malas.

"Aku tidak membicarakannya. Winwin dan Kun-lah yang sering mengajakku bicara tentangnya karena Winwin adalah tetangga Oh Sehun dan Aku mengenal Oh Sehun jadi Winwin selalu memberitahuku jika Oh Sehun itu nitip salam padaku."

Doyoung mengangguk-angguk tanda mengerti. Ia kembali menatap dua namja di sebrang sana. Namun kali ini matanya mengarah ke Oh Sehun. Ia mencoba mengingat-ingat sesuatu.

"Aku mencoba mengingat sesuatu, tapi aku lupa. Sepertinya Kun pernah berbicara kepadaku tentang kau dan Sehun itu."

Doyoung masih berpikir, namun sedetik kemudian wajahnya berubah cerah.

"Oh iya, aku baru ingat! Bukannya kau pernah bilang jika kau kembali satu sekolah dengan Oh Sehun tandanya kau dan dia berjodoh!?"

Taeyong memutar kepalanya.

"Itu bualan saja."

Jadi saat di menengah pertama, Taeyong memang dekat dengan dua orang yang bernama Winwin dan Kun itu. Winwin, yang merupakan tetangga Sehun selalu mengatakan bahwa Sehun selalu menitipkan salamnya pada Taeyong dan bilang bahwa ia rindu dengan Taeyong. Taeyong hanya menanggapi omongan Winwin hanya bohong semata. Karena ia berpikir bahwa itu tidak mungkin. Ia dan Sehun memang berada di sekolah dasar yang sama namun tidak dekat. Jangankan dekat, bicara saja tidak.

Namun memang saat sekolah menengah, entah mengapa setiap Taeyong berangkat ke sekolah selalu bertemu dengan Oh Sehun di jalan. Mereka saling menatap, namun tidak menyapa satu sama lain. Hanya berlalu begitu saja. Taeyong pun berpikir mungkin itu kebetulan karena mungkin saja Taeyong dan Sehun sama-sama berangkat di jam yang sama.

The Feeling [JAEYONG]Where stories live. Discover now