3. Sahabat dunia akhirat

8.3K 431 8
                                    

"Aku akan mulai berubah dan lebih mendekatkan diri kepada Allah, selama ini aku terlalu mencintai ciptaannya sampai lupa bahwa Allah lah yang memberikan semua nikmatnya."

Ranabella Khanza Syaqilla
***

    Bella sadar selama ini dia melupakan Allah, padahal Allah lah yang membantunya dalam keadaan susah, tetapi karena cintanya kepada makhluk yang berlebihan membuatnya lupa dengan nikmat yang Allah berikan selama ini. Bukannya bersyukur, dia malah menyalahkan Allah karena cintanya yang tidak terbalaskan. Betapa sombongnya ia lebih mencintai Azka yang tidak lain adalah Kakak kelasnya dan melupakan Allah yang menciptakannya dan memberikan nikmatnya.

  Jika Aliya tidak hadir waktu itu, mungkin sampai saat ini Bella akan terus menyalahkan Allah atas kejadian itu. Tetapi sekarang tidak, Bella akan berubah dan mulai istiqomah mendekatkan dirinya kepada Allah.

"Bel, lo ngapain si bengong aja dari tadi?" tanya Talia yang sedari tadi memperhatikan Bella yang melamun.

"Bella, ihhhhh...." Talia mencoba untuk mengguncang tubuh Bella, karena Bella yang tidak juga meresponnya.

"Eh, apa?" tanya Bella sadar dari lamunannya, sambil menengok ke arah melihat Talia.

"Lo kenapa sih? ngelamun aja," tanya Talia heran dengan tingkah sahabatnya itu.

"Tal, mulai sekarang kita hijrah yuk?" ajak Bella tiba-tiba yang membuat Talia terkejut.

"Hah?! Gue nggak salah denger kan, barusan? Lo kenapa sih bel! Tiba-tiba aneh banget, nggak biasanya lo kayak gitu?" tanya Talia heran.

"Gue mikir selama ini kok gue bodoh banget gitu, menjatuhkan harga diri gue sebagai perempuan cuma buat seorang laki-laki. Seharusnya perempuan itu menjaga dirinya bukan malah ngejar-ngejar cowo duluan kayak gitu. Gue nyesel, Tal  udah cinta Kak Azka melebihi cinta gue ke Allah, padahal selama ini gue dikasih nikmat sama Allah terus gue malah ngasih hati gue ke Kak Azka yang notabennya belum tentu jadi jodoh gue kedepannya. Betapa bodohnya gue jadi manusia, Tal. Gue menduakan Allah hanya karena,
Kak Azka" ucap Bella panjang lebar membuat Talia sedikit tersentuh dengan ucapan sahabatnya itu.

"Syukur deh lo, kalau udah sadar, lagian cowo tuh nggak cuma satu Bel, di luar sana banyak cowo yang lebih dari dia, banyak yang lebih bisa menghargai perempuan untuk apa sih lo ngejar dia,"  kata Talia memutar bola matanya malas.

"Oiya, lo kenapa bisa berubah secepat ini? Apa lo kerasukan setan baik belakang sekolah?" tanya Talia menyelidik membuat Bella menatapnya datar.

"Mana ada si setan! Lo gila aja. Nanti aja pas pulang sekolah gue ceritain, percuma gue cerita sekarang kalau nanti Ada guru malah ceritanya sepotong-potong dan otak lo yang lemot bakal susah mencernanya,"  ucap Bella bercanda sambil tertawa membuat Talia mengerucutkan bibirnya kesal. Namun tak urung dia pun tersenyum mendengar sahabatnya yang telah berubah. Mereka pun kembali tenang karena guru pergantian pelajaran telah masuk kelas.

.
.

"Bel, lo tadi kenapa sih? Dan anak baru tadi kelas berapa?" tanya Rey penasaran yang tadi belum sempat bertanya.

Perjalanan Hijrahku Where stories live. Discover now