Hegemoni

179 6 0
                                    

Seperti Rosa, siswi paling galau di SMA 22. Sudah beberapa bulan terakhir ini rela merubah penampilannya gara-gara tempo hari melihat Raka Toya, pria tampan bintang basket yang sudah membuat siswi-siswi menjerit kegirangan.
Rosa tahu mengapa mereka bisa begitu berlomba-lomba memuja nya dalam bentuk nyata, sedangkan dirinya hanya menjadi pemuja rahasia ,yg ingin menjadi seseorang yang nyata, benar-benar hidup dan dapat di genggam.

Rosa selama ini kurang percaya diri, ia merasa wajahnya biasa saja tidak cantik, tidak di rias dan bisa dibilang ia adalah cewek yang jelek. Ia telah bosan dengan penampilannya yang selalu biasa saja ,statis dan terkesan culun.

Ia juga mulai suka membeli majalah kecantikan yang didalamnya ada program diet ,baju-baju bagus dan juga kosmetik yang mahal. Ia berharap ada sesuatu yang membuatnya menjadi lebih menarik, siapapun, atau Raka bila itu adalah bonus.

Selepas istrirahat ia acapkali melihat Raka yang berjalan di koridor kelas bersama teman-temannya. Raka selalu mendapat sambutan hangat dari siswi-siswi teriakan nama, atau surat misterius yang ingin dibaca.

Tapi menurutnya dahulu jatuh cinta diam-diam adalah cara terbaik untuk saling dekat tanpa tau apa-apa, membaur seperti helai daun yang gugur meninggalkan putik sari, kemudian jatuh lalu berharap hujan turun meninggalkan mekar, namun mekar itu menjadi membusuk hilang tanpa diketahuin oleh siapapun kecuali oleh tanah yang lembab.

Ia ingin menjadi seseorang yang nyata, yang terlihat dari mata indah bahwa dirinya memang pantas bersaing dengan siswi-siswi yang lebih cantik , atau mungkin bersaing dengan Alena, ketua Osis dari XI Ipa 2 , Jeane si ketua Cheers dari X 1 ,dan Galuh ,cewe paling cantik, tajir,dan hits satu sekolah. 

Tenang.. hatinya membatin suatu saat nanti ia akan menjadi cantik seperti mereka.

Oh ya, disana ada Cesaria Galuh bersama Geng nya penguasa penuh meja kantin nomor 12. Tepat berhadapan dengan meja Raka di nomor 11. Galuh menguasai diri, bercerita dengan suara keras tentang peristiwa-peristiwa yang mereka lalui kemarin atau semalam, entah tak begitu jelas terdengar di telinga Rosa. Tapi baginya strategi itu mudah di tebak, ia tahu menarik perhatian Raka memang sulit.

Cesaria Galuh

Anak tunggal dari pengusaha batubara yang berdomisili di Kalimantan yang miliki saham dimana-mana, sedangkan mamanya adalah seorang kepala sekolah di SMA swasta di Tanjung Karang. Hampir semua siswa ingin menjadi teman atau sahabatnya karna Galuh memiliki paras cantik dan juga sangat modis seperti Selena Gomes. Namun Galuh bukanlah seorang yang mudah membuka hati, ia sangat selektif, suka memilih teman, tak mau untuk berteman dengan yang bukan orang kaya seperti dirinya.

Saat duduk di kelas 10, ia pernah berpacaran dengan Ryan kelas 12. Saat Ryan lulus mereka putus karna Ryan akan melanjutkan kuliah di luar kota.

Sementara Raka tak bergeming tetap asyik ngobrol dengan teman-teman nya. Tanpa memperdulikan Galuh yang sedari tadi melancarkan aksi untuk mendapatkan perhatian. Jangankan melihat, menatap kearah matanya pun tidak. Galuh mendengus kesal, mendesis tidak terima karena usahanya untuk mendapat perhatian Raka gatot alias gagal total.

Lalu Rosa terkikik menahan tawa. Bodoh sekali. Itu adalah usaha yang amat konyol, sebab bukan pria yang mengejar cinta wanita tapi malah sebaliknya. Ada ada saja, mengapa ada orang yang rela melakukan hal konyol demi mengejar lelaki impian nya seperti itu.

Tiba-tiba.........

Raka berjalan ke arah nya. Dia berjalan sendirian, menghampiri meja nomor 3, tempat yang ia duduki sekarang. Dug! Jantung nya berdebar kencang, baru mencium aroma tubuh nya saja membuatku bingung, seperti tubuhnya terjun dari ketinggian.
Merinding dan masygul. Rosa menampar pipinya pelan "ah apakah aku sedang menghayal?" keluhnya dalam hati. Buru-buru Rosa menormalkan ekspresi wajahnya.

"Permisi, gue boleh duduk disini?" sapa Raka dengan senyum tipisnya. Rosa gelagapan, dia harus bilang apa? Peluh ku saja bercucuran di pipi. Ya Tuhan bantu aku. "errr boleh kok, elo duduk aja" ujar Rosa. Raka menggeser kursi agar lebih dekat dengan Rosa empat jengkal dengan kursi Galuh di sebelahnya. Aneh, kenapa lelaki ini tidak canggung sama sekali? Seperti sudah mengenal sejak lama.

"Hai ,Gue Raka , anak X 3 "

"Gue Rosa ,X 6" kata Rosa takzim

Lalu Rosa dan Raka tenggelam dalam obrolan, hanya butuh waktu cukup limabelas menit saja untuk terlihat akrab. Mereka saling melempar pertanyaan. Kepala Rosa bekerja sedemikian keras mencari dengan hati-hati membentuk pertanyaan yang indah untuk di dengar.

Spontan saja sebuah pertanyaan meluncur dari mulut Raka yang membuat Rosa terkejut.

"Ros, elo mau ga jadi pacar gue?"

"Nengggg neng bangunn"!, kok malah tidur di kantin?" Tegur Bi Ijah penjaga kantin.

Oh Tuhan, ternyata yang baru terjadi itu adalah mimpi. Ah sial.

Tirani (Kumpulan Cerpen)Where stories live. Discover now