7

1.3K 82 5
                                    

"Eh? Iya.... Gue daritadi nyariin lo berdua dan nemunya disini." bohong Taehyung.

Jimin yang tadinya nangis langsung ngelap air matanya biar ga ketauan nangis sama Taehyung.

"Oh. Ngapain nyari?" tanya Jungkook yang sok santai.

"Gue mau bayar utang" asal Taehyung.

"Perasaan lo gapernah ngutang ke gue" bales Jungkook.

"Eh salah. Jimin tuh ngutang sama gue. Gue mau nagih" Taehyung ngeliatin Jimin. Diikuti Jungkook.

Jimin menaikkan kedua alis matanya, heran. "Kapan? Gue gapernah minjem duit lo, Tae."

"Ada. Kemaren. Cepet ganti gue lupa bawa duit nih." Taehyung menadahkan tangannya berharap dikasih duit.

"Udah deh. Tae. Ntaran aja bayar utangnya. Sekarang kita masuk kelas aja gimana." ujar Jungkook yang bijak. Mereka bertiga akhirnya masuk ke kelas. Untung aja guru belum muncul, kalau udah muncul abis cerita.

Karena hal tersebut. Drama Jimin sama Jungkook gagal deh karena kehadiran Taehyung.

*****

Saat istirahat.

"Tae? Lo ga nagih lagi utang gue?" tanya Jimin pada Taehyung yang lagi tiduran di mejanya.

"Gak. Gue ikhlasin" bales Taehyung.

"Ooh. Bagus deh hehe soalnya gue emang ga pernah ngutang sama lo."

"Hm"

"Lo kenapa deh? Jutek banget heran."

"Sakit kepala gue"

"Ke UKS sana. Gue panggil Hoseok ya"

"Udeh. Gaperlu. Lo makan sana ke kantin bareng Jungkook." Taehyung yang tadinya tiduran jadi berdiri ngehadap ke Jimin.

"Jungkook ikut pelatihan olimpiade. Gue ditinggal nih."

"Olimpiade apaan?"

"Fisika."

"Ooh iya olimpiade fisika itu ya."

"Iya."

"Udeh sana lo ke kantin makan yang banyak biar tinggi."

"Yang ada gue makin gendut. Hadeh. Iya ini gue pergi ke kantin. Bye." Jimin melangkahkan kakinya keluar kelas.

Taehyung balik tiduran di meja tercintanya.
Sekarang itu Taehyung lagi mikir gimana caranya biar dia bisa move on dari Jimin biar ga ngeganggu persahabatannya Jimin-Jungkook. Kelamaan mikir, Taehyung lelah dan tidur beneran.


Pulang sekolah.

Taehyung ngeliatin Jimin yang jalan sendirian ke gerbang sekolah. Awalnya pengen nemenin, tapi dia udah niat buat move on jadi batal deh.
Taehyung yakin 100% bahwa ini cara yang tepat agar persahabatan Jungkook sama Jimin aman-aman aja. Taehyung rela ngerelain perasaannya asal mereka berdua bahagia. Lagian Jimin juga gasuka sama dia, ngapain perjuangin cinta sepihak? pikir Taehyung.

Jimin yang lagi jalan sendirian disamperin Yoongi.

"Jim. Muka lo kusut banget. Setrika sana." canda Yoongi.

"Diem. Lo ngomong lagi gue santet" Jimin ngenatap Yoongi sinis.

"Waduh. Santai bro. Lo kalau ada masalah. Cerita ke gue. Gue bantu. Tenang aja." Yoongi menepuk pundak Jimin sambil tersenyum tulus kemudian pergi.

Jimin hanya menghela nafas panjang.

Malamnya, Jimin menceritakan semuanya ke Yoongi dan meminta saran Jimin harus ngapain. Yoongi nyaranin diemin aja Jungkook sama Taehyung selama beberapa minggu  terus balikan kaya dulu. Pasti keadaannya berubah. Tapi Jimin bilang dia gabisa diemin dua orang itu. Yang ada Jimin makin stress. Yoongi ikutan bingung. Dia gamau Jimin nyakitin perasaannya sendiri. Dan Yoongi juga gamau Jungkook jadi korban dan nantinya Jimin jadi ikutan sedih. Yang Yoongi inginkan hanya kebahagiaan Jimin.

****

Hari demi hari berlalu. Tidak terasa mereka sudah dihadapkan dengan akhir semester. Jungkook, Jimin dan Taehyung sama-sama memutuskan untuk move on. Jimin lebih memilih persahabatan ketimbang perasaannya sendiri. Jimin ga tega ngeliat Jungkook nangis, dia ga tega nyakitin perasaan Jungkook. Walaupun hal yang Jimin lakukan menyakiti perasaannya sendiri. Jimin rela. Kalau jodoh, pasti ga akan kemana. Persahabatan lebih penting.

Namun.

Move on tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Jimin mengaku sudah move on pada dirinya sendiri akan tetapi ya begitulah. Sama halnya dengan Taehyung dan Jungkook.

Move on tidaklah segampang itu. Apalagi kalau kalian ketemuan tiap hari.

Jimin dan Jungkook ngejalani hari demi hari seperti biasa. Jimin selalu bertingkah seolah-olah tidak memiliki perasaan kepada Taehyung. Dan Jungkook yang tidak tahu menahu akan perasaan sahabatnya ke Taehyung.

Taehyung juga jalani hari seolah tidak tahu apa apa. Dia tetap sama seperti Taehyung yang dikenal tapi jaga jarak dengan Jimin dan Jungkook. Belum mukhrim katanya. Bacot.

Sampai suatu ketika.

"Karena akhir semester, Ibu berikan kalian tugas akhir sebagai nilai Ujian Praktek. Yaitu drama dalam bahasa inggris durasi 1 jam dan kelompoknya sudah Ibu bagi. Kumpulnya minggu depan. Jika lewat. Nilai kalian Ibu kurangi." ujar Ibu Kang, guru bahasa inggris.

Siswa yang mendengar hal itu hanya bisa tersenyum pahit. Emang buat drama 1 jam itu gampang apa dalam seminggu?

"Kenapa kalian? Tidak suka? Jangan masuk ke kelas saya. Minta guru lain yang ngajarin kalian." tambah Ibu Kang.

"Tidak, Bu" jawab anak-anak serentak.

"Kelompoknya ada 4 ya. Ibu bacain anggota anggotanya.

Kelompok 1

Min Yoongi
Jeon Jungkook
Kim Sejeong
Kwon Hoshi
Park Gyuri
Choi Yoojung
Kim Sohye

Kelompok 2

Kim Mingyu
Jeon Somi
Lee Haneul
Kim Taehyung
Son Naeun
Kim Hyorin
Park Jimin

....................."

Dan begitu seterusnya.

"Duh sial, kenapa sekelompok sama Taehyung sih." batin Jimin.

Reaksi Taehyung? Biasa aja soalnya katanya dia udah 100% move on.

TBC.

Dilema [VMIN. kth + pjm]Where stories live. Discover now