Part 22. Pria itu tahu

19.1K 900 28
                                    

Happy Reading 📖
Jgn lupa kasi ⭐

Jangan menjadi sosok lain hanya untuk menutupi luka hatimu
~Alishya Callista

Alishya turun dari sebuah mobil BMW, dan berlari kecil sedikit terpincang, meninggalkan Keenan dibelakang yang sedikit khawatir dengan keadaan Alishya . Alishya memelankan langkah ketika di telah memasuki tempat acara, Adam Company.  Perusahaan raksasa milik Ayahnya yang akan diwariskan ke Alvaro dan Darrel kelak. Katika matanya menangkap sosok pria paruh baya yang dirindukannya ia bergegas, namun sepertinya gadis itu tidak memerhatikan langkahnya.  Sehingga dia hampir saja terjatuh jika tidak ada yang menahan pinggangnya.

"Hati hati, biar ku bantu, kakimu masih sakit.  Pelan pelan saja oke" kata Keenan yang terdengar lembut ditelinga Alishya.  Alishya hanya mengangguk, pipinya sedikit memerah karena perlakuan lembut pria ini.

Mereka, Alishya dan Keenan menghampiri Brian yang sedang berbicara dengan rekannya.  Alishya memeluk ayahnya dari belakang, dan tindakan itu membuat Brian menoleh dan membalikan badannya.  Brian tersenyum seraya membalas pelukan anak perempuannya.

"Welcome back dear" guman Brian terharu

Sean dan Rendy yang tak sengaja melihat kedatangan Alishya yang sedang memeluk Brian mendatanginya dengan sumringah. Sean tersenyum dalam hati

Kamu tak kan pernah bisa membohongi hatimu sendiri, hatimu bertolak belakang dengan pikiranmu, Celly sayang... Batin Sean

"Kamu datang rupanya my little sister"seru Rendy

Alishya tersenyum tulus.

"Alishya,  ada apa dengan pelipis, tangan dan... " Brian meneliti keadaan putrinya yang tampak kacau dengan luka luka ringan di tubuhnya
" kakimu"

Alishya bungkam.

Keenan berinisiatif untuk berbicara duluan namun sepertinya Alishya menyadari itu dan menyelanya

"Aku tidak apa apa ayah,  ayah jangan khawatir.  Ini hanya luka kecil aww..  Sakit ayah" ringisnya saat Brian mencekal lengan tangannya, tepat di sikunya.

" Ayah tidak akan khawatir jika luka goresan kecil,  tapi ayah rasa ini cukup besar Alishya. Ayah hawatir nak, kamu tampak kacau dengan perban dan kakimu yang membiru seperti ini hingga kau memilih menggunakan sandal jepit ini" ucap Brian tajam.

"Rendy bawa Alishya menemui bundanya di lantai atas.  Biar bundanya mendadani dia, setidaknya tidak seperti korban banjir seperti saat ini" kata Brian

Sean dan Rendy terkekeh,  sedangkan Alishya memajukan bibir ranumnya tanda jika ia kesal.

Alishya pergi dengan Rendy setelah itu,  lalu Brian menatap Keenan yang juga menatap pria paruh baya itu.

"Mr. Keenan, apa kabar? Dan Apa yang terjadi sebenarnya" tanya Brian langsung

"Saya baik Mr.  Adam dan Kemarin siang,  ada sebuah mobil hitam hampir menabrak Alishya.  Untuk yang pertama gagal,  tapi untuk yang kedua,  mobil itu berhasil menyelakai Alishya.  Hanya menyerempet.  Dokter bilang tidak ada luka serius" jelas Keenan tenang

Brian menghela.  Ia mulai memikirkan nasib putrinya yang bisa dibilang tidak terlalu aman.  Bahaya sewaktu waktu datang, mengancam keselamatan Putrinya.  Bahaya yang disebabkan oleh mereka yang iri dan penuh ambisi.

Brian, Keenan dan Sean serta Rendy terlibat obrolan yang cukup serius mengenai masalah yang menimpa putri Billionaire asal Indonesia itu dan Brian juga meminta mereka menjaga Alishya.

Sedangkan disisi lain, Alishya sedang temu kangen dengan Darrel sang adik setelah berpelukan terlebih dahulu oleh bundanya. Darrel bahkan tidak mau melepaskan pelukannya dan tiba tiba mata Darrel memerah saat melihat keadaan kakaknya yang terdapat perban serta kaki yang memar. 

My Beloved Billionaire||TELAH TERBITDonde viven las historias. Descúbrelo ahora