Bab 03

1.5K 236 25
                                    


BEGIN OF THE STIGMA

By

Ellden-K

Prev : "Tunggu ya. Setelah Taesung hyung sembuh, ayah pasti akan membahagiakan kalian."

Bab 03

Pagi hari dan Taehyung mesti terbangun lebih awal karena tangisan Taegyun disampingnya.

Ia mengusap kelopak mata yang masih setengah terpejam lalu menoleh untuk mendapati adiknya yang tengah menangis kencang, dengan kaki menendang-nendang udara dan tubuh yang tak bisa diam.

Taehyung tidak mendapati eksistensi ayahnya dimanapun, dan nampak pria mungil kita termangu kebingungan.

Mungkin ayahnya sedang pergi untuk belanja bulanan. Karena semalam ia sudah mengatakannya kepada Taehyung.

Hingga akhirnya bocah kecil itu menghela nafas dan bangkit dari tempatnya, ia segera pergi ke dapur untuk membuat susu.

Taehyung sudah terbiasa untuk bagian memberikan susu kepada Taegyun, karena ia yang sudah bisa menyalakan kompor sendiri ataupun meraih kotak susu di kabinet meski dengan bantuan bangku tinggi dari meja makan.

Dispenser mereka rusak dan tidak bisa memanaskan air, maka dari itu Jaehyung sangat bergantung pada kompor listrik yang mereka punya.

Sembari menunggu airnya mendidih, Taehyung kembali kekamar untuk menenangkan Taegyun. Tangisannya belum juga berhenti ketika Taehyung menepuk-nepuknya dengan sayang.

"Jangan menangis, Hyung sedang membuatkan susunya. Kenapa Taegyun sangat cengeng? Ayah kan sedang tidak ada." Gumam Taehyung dengan mata yang terbuka-tutup dan tangan mengusap perut Taegyun tanpa tenaga.

Demi setumpuk popok kotor Taegyun, ia masih mengantuk. Serius.

Tapi tunggu, berbicara tentang popok-

"Apa Taegyun buang air?"

Lalu ketika Taehyung memeriksanya.

"Ternyata benar..."

.

.

.

Kini, tidak ada tangisan dan aroma tak sedap lagi, yang tersisa hanya dengusan lapar dari Taegyun. Bayi itu tengah menyesap dot susu dengan kedua tangan mungil mencengkram tak mau kalah, meskipun Taehyung sedang membantu memeganginya agar tidak terjatuh.

Kadang Taehyung merasa kesal, ingin ia mengabaikan jeritan Taegyun namun wajah polos tanpa dosa itu membuatnya meluluh juga. Ia tidak bisa benar-benar menjadi tega ketika ayahnya bahkan berjuang untuk mereka bertiga. Untuk Taehyung, Taesung dan Taegyun.

Bocah mungil itu membaringkan diri disamping Taegyun, dengan tetap memegangi botol dot yang kini tersisa setengah. Bayi lucu kita benar-benar kelaparan sepertinya.

"Jangan menangis ya, ayah akan pulang dan menggendong Taegyun nanti."

Dan yang Taehyung dapatkan adalah genggaman erat dijarinya yang tengah memegangi botol. Merasakan kehangatan dari telapak tangan mungil nan halus Taegyun melingkupi telunjuknya.

Lamat-lamat, ia pun tersenyum.

.

.

.

Dua minggu sudah terlewati dan waktu liburnya akan habis pada tiga minggu mendatang. Ketika para kawan seumurnya sedang asyik bermain bola di lapangan, Taehyung hanya mampu menatap mereka dari jauh. Sembari memainkan genggaman tangan Taegyun yang meremat jarinya kencang, sesaat hampir memasukannya kedalam mulut, namun Taehyung selalu menariknya kembali.

Begin of the StigmaWhere stories live. Discover now