Chapter 12

13.9K 785 147
                                    

"Kamu cari siapa Ki?" tanya Davina  heran melihat Kirana seperti kecewa

"Oh cari Bella? Dia udah pulang  jam setengah 6 tadi dek" ujar Davina setelah mencoba menebak bahwa yang membuat Kirana mengintip ke kamarnya pasti mencari Bella

"Pagi banget" guman Kirana menggaruk kepalanya heran. "Emang dia udah sembuh ka?"

"Blom deh kayaknya, tapi dia bilang papanya pulang jam tujuh jadi dia gak mau papanya cemas."

"Owh" guman Kirana kecewa, padahal saat membuka mata Kirana bangun dengan semangat saat mengingat Bella hari ni tidur dirumahnya. Ia berlari turun dari kamar tidurnya menuju kamar kakaknya Davina di lantai bawa. Tapi ternyata monyet kecilnya telah pulang.

"Huft.. ya udah deh Kiki mandi dulu Ka, ada kelas jam 9 nanti"

"hem" jawab Davina singkat.

        '

         '

===========

Bella menggeram kesal saat mendengar suara lengkingan ibunya kembali mendominasi seluruh rumah. Slalu aja ribut batinnya kesal. Ia turun dari kamarnya dengan jalan gontai, meski sudah empat  hari demam tubuhnya masih terasa lemas. Cuma satu hari Bella bertahan di rumahnya seharian karena sakit, saat sudah merasa fit dia Bella tetap memaksakan untuk kuliah. Jika di rumah terus dia merasa akan gila melihat pertengkaran orang tuanya.

Saat Bella keluar dari rumahnya ia menghempaskan pintu rumahnya dengan keras, suara itu mempu membuat ibunya berhenti memaki sepersekian detik kemudian kembali meneriaki kelakuan Bella tersebut.

Saat ia keluar dari pintu pagarnya ia melihat Kirana juga berdiri di pintu pagar rumahnya. Wajah gadis itu hanya diam terpaku, mungkin ia sedikit terkejut melihat Bella menghempaskan pintu rumahnya dengan sekuat tenaga. Bella juga tidak ingin menyapa atau mengusik Kirana lagi, pikirannya terlalu mumet karena keluarganya.

Bella melangkah meninggalkan Kirana yang kebingungan. Ini sudah kali ketiga menemukan Bella menghempaskan pintu rumahnya. Seperti dejavu bertemu Bella lagi di depan pagar rumahnya. Ia tidak bisa mengontrol tubuhnya yang terasa kaku menghadapi Bella yang berbeda.

Kemarin terlihat jelas Bella seperti ingin berangkat kekampus tapi seharian Kirana tidak melihat keberadaan Bella di kampus. Meski enggan menanyakan, Kirana mengikuti langkah Bella yang keluar dari kompleks perumahan mereka.

Bella tau Kirana mengikuti langkahnya sedari tadi sampai ke Halte perumahan itu, namuan Bella hanya diam, tidak berminat memancing emosi Kirana. Karena jengah terus di lirik Kirana akhirya Bella membalas pandangan Kirana namun gadis itu malah cepat-cepat membuang muka.  

"Dia mau apa sih?" pikir Bella heran.

Bella mundur dan memilih duduk di halte tersebut, namun Kirana juga mengikutinya duduk, membiarkan angkot tujuan kampus mereka berlalu begitu saja. Ia menunggu kali ini Bella pasti mau bolos lagi.

Sampai setengah jam mereka duduk di pisahkan oleh seorang bapak tua. Mereka seperti tidak saling mengenal dan saling tidak berminat untuk menyapa satu sama lain.

Motor balap ninja berwarna merah berhenti pas di depan Bella. Bella tersenyum dan  berdiri menyapa pria itu.

"Lama banget saaaam" triak Bella  protes mengambil helm yang di berikan pria itu.

"Sorry.. sorry lumayan kejebak macet tadi, buruan yuk" ucap pria itu dari balik helm balapnya.

Baru Bella hendak menaiki motor namun terhenti saat tangannya di tarik oleh seseorang, Bella berbalik dan melihat Kiranalah yang menariknya.

Loveliest Enemy  (Lesbian)Where stories live. Discover now