3%. I'll Kill U!

214 132 187
                                    

Seperti pagi-pagi biasanya yang dipenuhi aksi permusuhan antara dua orang bermarga sama yang merupakan sepasang suami istri itu, kali ini permasalahannya cuma satu. Odol di kamar mandi habis dan Sejun kembali memperbabu Yura untuk segera membelikannya yang baru di minimarket depan.

Debat antara keduanya mengisi sisi keheningan setiap sudut apartemen mereka. Tapi pada akhirnya Yura lah yang kalah dan mesti keluar untuk membeli odol untuk suami menyebalkannya.

Setelah Sejun memberikan dua lembar uang merah kepada Yura yang katanya kebanyakan tapi Yura bungkam saja—ya siapa sih yang menolak dikasih uang banyak? Lumayan kan untuk membeli kebutuhan yang murah-murah. Terutama ada beberapa benda yang akhir-akhir ini tidak sempat dibeli Yura.

YA!

"BB Cream, parfum, liptint, face mask..., dan sedikit camilan!" Yura melangkah bahagia sambil memasukkan barang-barang itu ke dalam keranjang belanjaannya dan tentunya, tidak lupa odol milik Lim Sejun. Tangannya memasukkan apapun makanan ringan ke dalam keranjang hingga terisi setengah.

Selanjutnya Yura membayar!

Setelah memindahkan belanjaannya ke dalam goodie bag yang telah dibawanya dari rumah, Yura langsung pulang dan mengemil makanan ringan yang dibelinya.

Bunyi pintu apartemen tertutup terdengar. Yura melangkah masuk ke dalam diikuti lampu otomatis yang mati di ambang pintu.

"Ini milikmu, Tuan Choc...," ucapan Yura otomatis terhenti. Ia berdeham membasahi kerongkongan sambil melirik Sejun yang menaikkan sebelah alisnya. "Ini odol pesananmu!"

"Kembaliannya?" tanya Sejun belum juga beranjak sambil menyodorkan telapak tangannya di depan Yura.

"Terima kasih atas uang jajannya." Yura membungkuk sopan diikuti senyuman manis.

Sejun berdecak.

Tapi tidak lama ia berbalik dan memasuki kamar mandi.

Yura menghempaskan badan di atas sofa sambil menonton tayangan di televisi. Tentunya ditemani oleh camilan-camilan di atas meja, Yura menonton dengan hikmat.

Hingga suara derit pintu mengalihkan perhatiannya.

Gadis itu menoleh dan...

Seolah berada di dalam adegan drama Korea yang di mana lagu The Starlight is Falling terputar diikuti mulut Yura terbuka lebar diikuti belalakan matanya ketika menyaksikan sosok Sejun dengan telanjang dada keluar dari kamar mandi sambil mengacak-acak rambutnya yang basah oleh percikan air.

Rahang Yura jatuh ke bawah melihat abs yang menghiasi perut rata Sejun.

Dalam gerakan slow motion Yura menjerit, "TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKK!"

BUK!

Dan Sejun tergelincir. Tubuhnya jatuh ke lantai dalam posisi yang cukup mengenaskan—muka mencium lantai dengan posisi tengkurap bak cicak merayap.

Yura menutup mulutnya tragis. Lalu menggeleng-geleng dramatis.

"Kurasa hidungnya akan rata dan matanya menonjol ke dalam."

Sesudah itu, pecah jeritan Sejun mengudara.

𓆩ꨄ︎𓆪

Yura menolehkan kepalanya melirik Sejun yang menghentakkan kakinya kesal seraya memegangi hidungnya. Laki-laki itu membuka lemari kasar melirik seluruh pakaiannya yang benar-benar bak toko. Selain bejibun butuh dua lemari, keseluruhan bajunya bermerk semua!

OVERMORROWWhere stories live. Discover now