Ch 1 - Marah

10.5K 866 152
                                    

Taehyung dan jimin sudah berteman bahkan sejak mereka masih berada didalam kandungan ibunya masing-masing. Katakanlah Yoongi dan Seokjin memang sudah gila karena berniat menjadikan status teman diantara kedua anaknya itu menuju satu tingkatan yang lebih tinggi.

Menjadi temen sepermainan sudah biasa, tapi menjadi teman hidup?

Tentu saja Taehyung dan Jimin terkejut. Apalagi satu diantara mereka sudah punya kekasih.

"Jisoo akan marah kalau tahu tentang ini."

Kata taehyung pada jimin yang masih saja tiduran di kasurnya.

"Kita kan bisa menolak."

"Tidak mungkin, kau sangat tahu seperti apa ibuku."

Kata taehyung lagi. Lalu jimin bangun dari kasurnya.

"Kau pulanglah, tae. Aku mau tidur."

"Tapi ayah dan ibuku sudah pulang, jimin. Masa kau tega biarkan aku pulang sendirian?"

"Apanya yang tega? Rumahmu itu kan ada disamping rumahku, tae."

Kata jimin, memutar matanya jengah. Dia tidak suka kalau taehyung mulai membahas tentang pacarnya itu, makanya dia ingin calon suaminya ini pergi meninggalkan rumah atau setidaknya pergi dari kamarnya saja sudah cukup.

"Uhh.. Calonku ini galak sekali."

"Aku tidak suka ya kau main-main tentang ini!!!"

Tanpa sadar, jimin berteriak. Dia benar-benar tidak ingin taehyung mempermainkan hubungan yang tiga hari lagi akan dijadikan sumpah untuk setia sampai mati.

"Jimin, kau itu kenapa?"

Bukannya menjawab, jimin malah protes tentang..

"Kenapa sih kau tidak bilang kalau kau itu sudah punya pacar pada ibumu?"

"Ya kau tahu kan ibuku sangat galak. Dia tidak suka aku membawa orang lain selain kau ke rumah."

"Tapi karena kau yang pecundang. Sekarang aku jadi ikut-ikutan susah."

"Jadi kau pikir pernikahan kita akan membuatmu susah?"

"Tentu saja."

'Tidak..'

Lanjut jimin dalam hati.

"Kenapa?"

'Karena aku tidak ingin ada orang lain diantara kita.'

Ingin sekali jimin jujur, tapi..

"Sama sepertimu. Aku juga punya orang yang kusukai."

"Kenapa aku tidak tahu kalau kau punya-"

"Pergilah.. Ini sama sekali bukan urusanmu."

"Ji-"

"Pergi, tae. Besok tidak usah menjemputku, aku akan pergi ke sekolah bersama pacarku."

"Jimin, kita selalu bersama hampir setiap detik. Tapi kenapa aku tidak pernah tahu kalau kau sudah punya pacar."

"Memangnya kau pikir hanya kau saja yang laku."

Kata jimin, dia mencebikkan bibirnya. Dan itu sangat lucu menurut taehyung.

"Ya sudah.. Aku pergi... Selamat malam, jimin."

Taehyung mengecup bibir jimin sebelum pergi dari kamar itu. Hal yang memang sudah biasa mereka lakukan setiap hari bahkan sejak masih sekolah di taman kanak-kanak.

'Adakah teman yang melakukan hal seperti ini setiap hari?'

Batin jimin, menyentuh bibirnya yang baru saja dikecup taehyung.

[End] Teman HidupWhere stories live. Discover now