Ch 9 - Penculikan

4.4K 542 114
                                    

"Mau kemana?"

"M-m-menjenguk teman."

Kata jimin, agak terkesiap karena mendapati seokjin yang duduk di ruang tamu rumahnya dan taehyung.

"Apa nama temanmu itu jungkook?"

Tanya seokjin, to the point. Dia sangat tahu tanda-tanda jimin menyembunyikan sesuatu ataupun berbohong padanya adalah ketika tidak jelas dalam memberikan pernyataan.

"Mah, jungkook benar-benar kecelakaan."

"Jangan pergi."

"Kenapa, mah? Chim kan hanya ingin-"

'Karena perasaan mamah tidak enak, chim..'

"Mamah bilang jangan ya jangan."

"Mah, chim-chim sudah mengalah. Mamah saja tidak marah mendengar taehyung yang pacaran dengan jisoo. Kenapa aku yang hanya berteman dengan jungkook saja, mamah tidak perbolehkan."

'Jelas aku tidak marah, hoseok bilang itu adalah bagian dari rencana. Dan soal jungkook...'

"Mamah merasa dia bukan orang yang baik. Dia itu masih muda tapi pikirannya tidak sesuai dengan umurnya."

"Mamah ini bicara apa sebenarnya?"

"Chim, mana ada anak yang bahkan baru masuk SMA sudah berani datang ke rumah untuk melamar dengan hanya membawa body guard dan mengatakan kata-kata yang tidak pantas."

"Apanya yang tidak pantas, mah??"

Tanya jimin, tidak terima.

"Kamu kan dengar sendiri, chim. Dia bilang kalau mamah kasihkan kamu, dia akan berikan kemakmuran sama perusahaan papah. Apa namanya itu kalau bukan kata-kata yang tidak pantas diucapkan anak remaja sama orang tua."

"Jungkookie kan hanya memberikan penawaran. Kalau mamah tidak mau-"

"Itu maksud mamah. Dia itu bahkan tidak sama pikirannya dengan kamu yang lebih tua dari dia. Jungkook itu... Dia sebenarnya memberikan ancaman dibalik kata-katanya, chim. Dasarnya kamu saja yang tidak mengerti."

"Mah-"

"Terserahlah kalau kamu mau pergi sekarang. Tapi, tolong nyalakan gps ya, chim..."

Kata seokjin, lemah. Entah kenapa dia sangat takut. Dia merasa, sepertinya jimin tidak hanya akan pergi untuk sebentar.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Benar saja. Sudah sampai dua hari dua malam jimin belum juga pulang.

"Hiks.. Hiks... Kusuruh dia nyalakan gps... Hiks.. Hiks.. Yoongi... Hiks.. Anakku ada dimana... Hiks..."

"Tenanglah, seokjin. Polisi sedang mencarinya."

"Tetap saja.. Hiks.. Hiks... Bagaimana harus kubilang... Hiks... Hiks... Bagaimana harus kubilang ini pada namjoon nanti... Hiks.. Hiks... Yoongi... Hiks..."

"Jangan beritahu namjoon. Dia baru saja membaik."

Kata yoongi, membiarkan seokjin mengelap ingus ke pundaknya.

'Aduh, jorok sekali. Baju ini akan kubuang atau malah akan kubakar saja sampai jadi abu nanti.'

Batin yoongi.

"Aku akan pergi."

Kata taehyung.

"Mau kemana?"

[End] Teman HidupDonde viven las historias. Descúbrelo ahora