t u j u h

1K 56 8
                                    

saat ini, 3 ciway hitz andalan SMP durian runtuh sedang berada di rumah makan dekat kedai uncle muthu. entahlah mengapa mereka justru kesana, padahal mereka tahu kalau di kedai uncle muthu, makanannya murah meriah. 3 ciway itu adalah Mei Mei, Devi, dan Susanti.

"vi! Devi! lo mau makan apaan?" tanya Mei Mei kepada Devi yang sedari tadi berkutik dengan handphone yang ada ditangannya

"pesenin gue sate ayam! pake nasi! jangan pake lontong!. usahain nasinya bukan terbuat dari beras!" Devi masih terfokus kearah handphone nya. maklum lah yash, yang punya pacar mah beda. siapa lagi kalau bukan si Jarjit singh asiq asiq joseu!

"dimana mana orang bikin nasi ya pake beras lah gubluk! emang mau lo makan yang terbuat dari gandum utuh?" jawab Mei Mei kesal

"yaudah lah yaa.. yang penting gue makan, terus kenyang, habis itu gue ngapel!" kata Devi

"idih! dimana mana yahhh, devi sayangg.. yang namanya cewek tuh seharusnya diapelin! bukan ngapelin! idih! ngga banget sihh!!" Mei Mei malah nyolot

"itu kan dimana manaa, Mei Mei sayangg.. bukan di guee~ karena gue adalah penerus raden ajeng kartini, gue mau ngebuktiin, kalo yang bisa ngapelin pacarnya itu nggak cuman kaum cowo!. yang cewe juga bisaa!, gue akan meningkatkan derajat perempuan menjadi yang lebih baik lagi broh!" si Devi nge dab. bangga karena dia bisa ngomong panjang lebar sekaligus bijak gituh. padahal mah, sebenernya barusan dia nonton tutorial memutihkan badan dalam 5 menit. entah apa hubungannya. bhaks.

"yaudah lah yaa, terserah elo! gue doain entar lo putih dalam 5 menit! no php!" Mei Mei memutarkan bola matanya malas berdebat dengan makhluk yang diberi nama Devi ini.

"nah, gitu dong! jadi temen tuh harus ngedoain yang terbaik untuk teman temannya" Devi menghadap kearah Susanti yang sedari tadi fokus dengan novel yang baru saja dibelinya tadi. Sedangkan yang dilihat tidak tahu menahu kalau ada mata yang memperhatikannya. siapa lagi kalau bukan Devi.

"heh, Susanti! kayaknya itu yang elu baca seru banget deh. sampe lupa sama dunianya. bahkan lu nggak denger kalo dari tadi si Fizi manggil manggil elo" sindir Devi. halah, omdo njink:) kalian tuh sama aja:) sama sama tokoh fiksi yang author parodikan

"HAH!?" si Susanti terkejut karena mendengar perkataan yang dikatakan oleh Devi, bagaimana tidak terkejut dia memanglah sangat sensitif kalau dalam hal yang menyangkut pautkan Fizi, doi tersayang yang tidak pernah peka nya

"mana?!" Susanti melemparkan novel barunya ke sembarang arah, dan novel itu mendarat mulus dikepala Mei Mei.

"WOI! liat liat dulu dong kalo mau ngelempar sesuatu! kalo lo ngelempar duit, pasti gue seneng!" alhasil, Mei Mei meringis kesakitan akibat ulah Susanti yang tak berperikemanusiaan :v

Buru buru Susanti memungut novel yang baru saja dia lemparkan tadi tanpa menghiraukan bacotan Mei Mei yang membuat telinga siapapun panas kalau mendengarnya.

"yaaaahh!! gue lupa nih! udah sampe halaman berapa!" kesal Susanti "ini semua gara gara Devi!" tunjuk Susanti kearah Devi yang memasang ekspresi malasnya melihat Susanti yang menuduhnya.

"heh, bacod ae lu njink! gue tampol yee lu! liat aja entar!" kata Devi ikut ikutan menunjuk Susanti

"mana Fizi!? mana!?" lagi lagi Susanti panik. ah elah, kayak orang ketemu setan ae ah!

"lu percaya? bhahahaha!!" si Devi ngakak kenceng. dih gubluk

Susanti yang baru menyadari kalau dirinya dibohongi oleh Devi pun memasang tatapan membunuh nya kepada Devi. tatapannya seolah olah berkata 'liat aja lo entar, gue liatin terus lo! entar gue sleding!' yaa kira kira begitu lah.

"Dek, mohon maaf yaa ini rumah makan, bukan rumah sakit jiwa. mohon suaranya dikecilin yaa, soalnya suaranya adek tadi mengganggu pengunjung yang lain" Kata pelayan rm cowok dengan sopan, namun terkesan sinis. tapi gapapa lah yaa.. ganteng. orang ganteng mah bebas

"Eh? i-iya kak, maafin temen saya yaa" Mei Mei meminta maaf kepada pelayan tadi dengan sopan yang dibuat buat

"nggak usah minta maaf dek, ini bukan idul fitri" kata si pelayan tersenyum. ah gantengnyaa.. tapi sayang, jutek!

'dih, cogan bangsat! terus tadi yang minta maaf duluan siapa haa?!' kata Devi dalam hati

"eh, kalian pesen apa dek?" tanya pelayan itu tanpa menunggu respon dari Mei Mei atas ucapannya tadi

"umm" Mei Mei menoleh kearah dua temannya tadi "nanti saya anterin pesanannya kesana deh kak.. soalnya belom milih makanannya" sambung Mei Mei

"oh gitu. pesanannya nggak usah dianterin dek, kan pelayannya saya? bukan kamu?" wih pake aku kamu

'be-a-eng-es-e-a-te-e nih cowo! untung ganteng!! kalo nggak mah gue udah tendang anunya!' batin Mei Mei

"yaudah lah bang, ngga usah banyak bacot lagi! sana lo balik kerja, cari duit.. bukannya cari muka sama pengunjung!" usir Susanti, entah dimana dia mendapatkan keberanian seperti itu

tanpa aba aba langkah tegak maju jalan, pelayan yang tampangnya seperti oppa korea tadi pun meninggalkan mereka para ciway untuk melanjutkan pekerjaannya. yaiyalah, masa nyabe-_-

"Susanti? lo mau makan apa?" tanya Mei Mei langsung

"Umm, sebenernya gue baru pertama kali kesini. gue nggak tau menunya" jujur Susanti yang menutupi wajahnya dengan novel

"lah, makanya bilang dong daritadi" Mei Mei tepuk jidat dan menyodorkan kertas yang berisi menu makan dan minum kepada Susanti.

"makan apa yaa guee??" Pikir Susanti saat melihay daftar menu

"makan temen mau sus?" kata Devi

"gak ah, gak enak. ngga ada rasa manisnya" jawab Susanti yang memang pencinta makanan yang manis manis. tapi kisah percintaannya nggak manis. duh kacian utuk utuk utuk~

"yaudah ah! gue pesen bakso tenis aja" putus Susanti

"bakso tenis? kenapa nggak Sekalian bakso bulu tangkis aja? atau nggak bakso basket? hahaha" celetuk Mei Mei

"bacod lur, terserah gue" kata Susanti

•••••

🚩🚩🚩

tbc

[gue nulis ini pas perut gue mules asal kalian tau:']

-suhowife-

Upin IpinWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu