Clumsy Lady - Part 1

19.4K 1.4K 53
                                    

Lady Teanna Vane langsung menutup kencang gorden jendela dari dalam kereta kuda yang didudukinya. Menyesal telah mengintip keluar, hanya untuk mendapatkan pemandangan yang tak diinginkannya.

"Kau tidak apa-apa, Ty?" tanya pria yang duduk berseberangan dengannya, Lord Randal Vane, satu-satunya sang kakak yang dimilikinya.

Teanna menyadari satu tangannya yang masih menggenggam gorden terlihat bergemetar, dirinya lalu menutup mata merutuki diri sendiri karena tak berhasil sedikitpun mengendalikan getaran itu. Sebenarnya, dia tak ingin membuat pria itu khawatir. Benar-benar tidak ingin! Dia tak mau lagi membuat kakak kesayangannya, Randal Vane atau yang lebih dikenal sebagai Earl Vane menjadi cemas karenanya.

Menurut Teanna, dirinya sudah cukup membuat kakaknya yang tampan itu dalam kesulitan selama bertahun-tahun ini. Ia kemudian menoleh menatap wajah sang kakak lalu tak menyatakan kebenaran. "A-aku tak apa-apa, Kak," ujarnya gugup dengan suara pelan. "A-aku rasa, aku hanya sedikit lelah. Perjalanan kita hari ini cukup jauh...dan lagi pula, sudah lama sekali kita tidak berpergian seperti ini."

Randal mengamati paras adiknya, meski melihat sedikit kepucatan di wajah mulus itu, dirinya pun mengangguk setuju. Perjalanan malam ini yang ditempuh oleh mereka berdua memang cukup jauh, mengingat bahwa mereka yang tadinya berada di salah satu Kediaman Vane di luar London harus kembali lagi ke kota tersebut—yang tentu membutuhkan waktu lebih lama karena luasnya jarak yang harus ditempuh.

Sebenarnya, keluarga mereka juga memiliki properti di London, lebih tepatnya townhouse di Mayfair yang sudah sangat lama sekali tak digunakan dikarenakan Randal lebih menyukai udara dan lingkungan alami yang segar dan juga, Teanna tidak suka tempat seperti London. Menurut gadis itu, kota tersebut terlalu ramai, yang membuat pandangan matanya menjadi lebih cepat lelah.

"Ya, perjalanan hari ini memang cukup jauh, tapi...aku sangat senang kau ingin dan bersedia mengikuti acara malam ini. Dan sepertinya,"—Randal mengintip keluar jendela dari bagian sisinya—"sebentar lagi kita akan sampai di kediaman Lord Ripon."

Mendengar bahwa tujuan mereka sudah dekat, telapak tangan Teanna semakin berkeringat dingin. Tanpa sadar dirinya mulai mengatupkan kedua tangan seperti orang berdoa lalu meremasnya kemudian mengetuk-ngetukkan ujung-ujung jari-jarinya dengan cepat seperti tak sabar menunggu. Satu topik pertanyaan kembali terulang dibenaknya yang terus datang ke dalam otaknya, yang menyerang tanpa henti selama di dalam perjalanan. Kenapa aku harus pergi ke tempat ini?

Kenapa aku harus menghadiri acara ini? Apa aku harus benar-benar mendatangi acara ini? Bukankah di dalam pesta, pasti banyak yang akan datang...membuatku nanti, mau tak mau harus bertemu dengan mereka semua? Teanna kembali meremas kedua tangan kencang lalu tatapannya turun melewati lengan, yang membuatnya langsung melihat warna biru lembut dari gaun pesta dengan kualitas bahan terbaik yang digunakannya saat ini. Ya, dirinya memang harus datang ke pesta ini! Karena dia memiliki alasan yang sangat kuat, 'kenapa seorang Teanna Vane harus datang dan hadir di dalam sebuah pesta'.

Teanna melirik diam-diam ke arah kakaknya yang masih terlihat gagah meski sudah berkepala tiga; Randal Vane, pria tampan berahang tegas, bermata hijau tajam—satu-satunya 'alasan utama' kenapa dirinya bersedia mengikuti undangan pesta di London adalah dikarenakan kakak laki-lakinya itu. Menurutnya, Randal selama ini selalu menjaganya dengan baik sehingga pria itu malah tidak sempat memikirkan dirinya sendiri dan juga—tidak pernah mengutamakan masa depannya sendiri. Mungkin semua itu dikarenakan pemikiran pria tersebut yang merasa harus bertanggung jawab penuh untuk mengurus sang adik karena hanya tinggal mereka berdua Keluarga Vane yang tersisa.

Pria seumur kakaknya seharusnya sudah menikah dan memiliki beberapa anak. Namun, kakaknya yang memiliki jarak usia tujuh tahun dengannya, masih hidup melajang hingga saat ini. Dan satu-satunya orang yang bisa dicap bersalah karena hal itu adalah dirinya; Teanna.

Clumsy Lady [HAI SnackStory/End]Where stories live. Discover now