Eps.10 Dia

7.1K 1.4K 255
                                    

Mereka menggeledah semua tempat dirumah Dino. Dibantu Dino sendiri yang mengetahui letak ruangan-ruangan yang ada. Doyeon satu-satunya perempuan yang tersisa tidak lepas dari pengawasan Lucas dan juga yang lain. Yeri dan Rocky pasti bersama dengan Arin sekarang, tapi kenapa pelaku itu hanya menyebut nama Arin, apakah Arin terpisah? itu masih jadi pertanyaan dibenak Mark, Jihoon dan Lucas.

"Harus cari kemana lagi?" Tanya Jihoon.

"Tempat yang tersembunyi dirumah ini dimana lagi Din?" Tanya Lucas.

Dino terdiam sebentar, lalu menggeleng.
"Semua udah kita cek, setau gue gaada lagi,"

"Mending kita sekarang istirahat dulu di ruang tamu sambil kita pikirin lagi caranya," usul Doyeon.

Semua mengangguk setuju. Mereka duduk diruang tengah dengan perasaan tidak tenang dan juga lelah. Jam menunjukan pukul setengah duabelas malam. Cahaya diruang tamu sedikit remang-remang.

Doyeon menghela nafasnya pelan, lalu melirik Lucas dan Jihoon yang ada disebelahnya. Keduanya tertidur. Sedangkan Mark dan Dino masih terjaga.

"Kalau lo mau tidur, tidur aja Doy." Kata Mark.

Doyeon mengangguk, lalu mencoba memejamkan matanya. Beberapa menit ia mencoba tidur, tapi tetap saja tidak bisa. Ia memutuskan untuk bangun lagi.

Mark menoleh kearah Doyeon, "kenapa?"

"Gue gak bisa tidur Mark, kenapa lo gak tidur?" Tanya balik Doyeon.

"Perasaan gue gak tenang, beberapa hari ini gue gak tidur, banyak hal yang gue pikirin," Mark mengusap wajahnya gusar.

"Dino kemana?"

"Kamar mandi," Doyeon mengangguk mengerti.

"Lo kehilangan Doy?"

"Pasti,"

"Yeonjung, Mina, Yoojung, Sohye, sekarang Arin, gue kehilangan mereka itu pasti. Pertanyaannya sekarang apa yang mereka lakuin sampai-sampai mereka yang kena? Gue gak habis pikir, kenapa pelaku itu bisa-bisa neror kita," Doyeon menunduk menahan tangisnya.

"Doy, lo percaya kalau Sohye yang ngelakuin ini?" Tanya Mark.

"Menurut lo, apa gue percaya omongan Dino?"

"Dino bohong Doy, gue yakin Dino bohong,"

"Gue tau Mark, dia nyalahin Sohye tadi dan itu cukup janggal bagi gue. Pas dia bilang Sohye keluar dari jendela, darimana dia tau soal itu, sedangkan dia di tutup matanya. Okelah kalau dia ngeliat walau sedikt, tapi gue sebagai sahabat Sohye gue tau kebiasaan dia, dia itu takut ketinggian. Dan Dino bilang Sohye loncat dari atas buat kabur? Mustahil,"

"Tapi bisa aja posisi Dino kayak Yoojung yang cuma dipaksa, Dino dari awal gak nunjukin kalau dia itu pelakunya, gue--

"Arrrggghhhh!!!!"

"Arin?!!" Doyeon berteriak histeris. Lucas dan Jihoon yang tertidur langsung terbangun oleh teriakan Doyeon.

"Ayo cari Arin!!!"

Semua berlari kearah sumber suara yang sangat terdengar jelas itu. Suara itu berasal dari arah dapur. Tapi setelah mereka sampai disana, tidak ada siapapun.

Pada akhirnya lagi-lagi mereka mencari keseluruh sudut rumah ini. Hingga akhirnya mereka tiba di sudut ruangan rumah Dino yang terlihat tidak terpakai. Mereka mencoba kesana.

"Buka coba Cas!" Kata Mark.

Lucas membukanya, kemudian apa yang mereka lihat di dalam membuat semua terkejut.

"Yeri?!"

Yeri tersenyum miring, "gimana?"

"Lo yang ngelakuin ini Yer?" Tanya Doyeon.

"Iya gue salah satu orang yang neror kalian!" Yeri menyeringgai lalu mengeluarkan pisau dan mengarahkannya pada leher Arin.

"Lo gila Yer? Mereka semua temen lo!" Mark berteriak.

"Iya gue gila! Gue gila karna gak bisa milikin lo sepenuhnya! Arin, Arin, Arin terus yang lo perhatiin! Lo gak pernah lihat kehadiran gue, padahal gue ini suka sama lo Mark!!"

"Dari awal gue udah kira kalau lo suka sama Arin Mark! Tapi gue gak rela, gue gak rela sahabat gue yang milikin lo!! Lo gak pernah mikir selama ini perasaan gue ini kayak gimana hah?!"

"Gue sakit hati Mark, lo lebih deket sama Arin dibanding gue. Gue awalnya sadar, kalau lo udah punya Arin. Tapi gue gak bisa kalah gitu aja kan?!"

"Ini salah Yer, kenapa lo ngelakuin ini semua?!" Tanya Mark.

"Gue tau ini salah, tapi gue bener dengan cara neror kalian kayak gini. Gue gabung dalam peneroran ini khusus buat Arin dan lo Mark!! Kalau gue gak bisa milikin lo berarti gak ada siapapun juga yang bisa milikin lo!"

"Yer, jangan apa-apain Arin! Please gue mohon,"

"Permohonan lo gue tolak!"

Yeri menancapkan pisau itu diperut Arin. Setelah itu Arin tidak sadarkan diri. Yang lain diam tidak berkutik melihat itu, terkejut melihat yang terjadi di depan mereka.

"Kenapa diem? Gak mau ngehalangin gue buat berbuat lebih jauh lagi?"

Seseorang dari arah lain datang dengan membawa seorang perempuan. Lalu mendorongnya kearah Mark, Doyeon, Lucas, dan Jihoon.

"Gue udah gak butuh dia! Dia udah rusak!"

"Haknyeon?!"

***

Satu ketauan

1. Yeri
2. ?
3. ?

Siapa lagi selanjutnya? 😞

Death Terror © 2018

[1] Death Terror || 99 line's✔Where stories live. Discover now