#3

13.6K 1.4K 232
                                    

NCT 2018

Seluruh member NCT termasuk tiga member barunya, Lucas, Kun, dan Jungwoo, sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan comeback yang akan menjadi proyek besar NCT di tahun ini. Semuanya terlihat bersemangat untuk mempersiapkannya tanpa terkecuali. Namun ada satu hal yang belum berubah.

Haechan and the gang masih melancarkan aksinya untuk 'membalas Mark Lee yang sudah membuat Lee Donghyuck menangis'.

Dan pembalasan mereka sudah berlangsung selama lebih dari dua minggu. Waktu yang cukup panjang untuk membuat member yang lain merasa antara kasihan pada Mark dan merasa tenang. Mereka merasa tenang karena sekarang 00 squad itu mainnya selalu berempat, dan mereka jarang mengerjai member lain karena lebih senang pergi jalan-jalan keluar. Tapi mereka kasihan pada Mark yang tidak dibiarkan sama sekali menemui Haechan untuk menjelaskan semuanya. 

Bagaimana bisa menjelaskan kalau baru memandang Haechan saja, pasti ada yang sudah menarik Haechan pergi. Entah itu Jeno, Jaemin atau Renjun. 

Mark juga merasa kesabarannya benar-benar diuji. Haechan saat ini benar-benar menempel dengan Jeno. Garis bawahi ini, HAECHAN MENEMPEL DENGAN JENO.

Bahkan di vlive mereka, Jeno sangat menempel pada Haechan. Membuat Mark gerah sendiri. 

Jaemin, soulmatenya Jeno kan sudah kembali. Kenapa mereka tidak bermesraan berdua saja? Kenapa malah menempel pada Haechan? Begitulah inner seorang Mark Lee. 

Dan sekarang, Mark sedang melakukan vlive bersama anggota NCT U dalam rangka keluarnya MV terbaru mereka. Dan ditengah live, Haechan dan Jeno memasuki ruangan dimana mereka melakukan live. Tidak aneh sih, setelah ini mereka memang mau latihan. Tapi yang membuatnya kesal adalah, Haechan yang tertawa lepas sambil memukul-mukul bahu Jeno. 

"Udah Jen gak kuat," Haechan masih tertawa sambil memegang perutnya.

"Haechan gak kuat? Mau digendong?" Jeno mengerling jahil pada Haechan dan dihadiahi pukulan main-main dari Haechan. Dan mereka kembali tertawa bersama. Mengabaikan Mark Lee yang menjadi tidak fokus pada siaran livenya dan berusaha untuk menahan marah di depan kamera. 

Johnny yang sadar situasi menenangkan Mark dengan berkata, 'Tenang Mark kau bisa. Tidak apa-apa,' tanpa suara dan dibalas dengan anggukan Mark. 

Taeyong juga sadar dengan keadaan Mark saat ini. Ia berusaha menenangkan Mark yang sudah ingin berlari untuk menerjang Jeno dengan merangkulnya. Mark benar-benar emosi. Jeno saat ini malah memandang Haechan dengan sangat lembut. Dan saat melirik ke arahnya dan mata mereka bertemu Jeno memberikan smirknya pada Mark. Setelah itu dia dengan pelan dan pasti mengelus lembut kepala Haechan yang saat ini sedang fokus pada Iphonenya. Dan sebenarnya dia sedang menonton vlive NCT juga. 

Tapi sayang, saat Taeyong masih merangkulnya Jaemin dan Renjun datang. Dan tentu saja Renjun yang melihat Taeyong merangkul Mark malah memiliki ide sesat. 

"Hayo mesra sekali," Renjun menepuk bahu Jeno dan Haechan. Matanya mengerling pada Jaemin. Dan Jaemin yang peka dengan kode Renjun langsung menimpalinya.

"Iya, kalian jahat sekali meninggalkan kami. Kenapa tidak bilang kalau mau jalan-jalan sebelum latihan?" Jaemin cemberut.

"Ngomong-ngomong, foto yang kau kirim tadi bagus Jen. Kalian pergi kemana sih? Ke tempat bagus yang diajak Haechan saja," Renjun mendudukkan diri di samping Jeno agar leluasa memandang Mark. 

Haechan bingung sebenarnya. Apa yang dibicarakan teman-temannya ini. Kan mereka pergi bersama dari dorm. Siapa yang jalan-jalan berdua?

Dan sebelum ia menyampaikan pemikirannya, Jeno sudah menjawab.

"Aku hanya mengajak orang yang spesial ke tempat yang spesial guys," Jeno menaik turunkan alisnya menggoda. 

Cukup. Mark benar-benar tidak tahan lagi.  Dan beruntunglah siaran live ini segera berakhir. Dan begitu kamera mati, dengan langkah lebar ia berjalan menuju 00 squad. 

"Apa maksudmu?" tanya Mark pada Jeno dengan suara dingin mengintimidasi. 

"Maksud apa Hyung?" Jeno berlagak polos menjawab Mark. 

Haechan yang duduk membelakangi Mark kaget dengan suara tiba-tiba itu. Suasana di ruangan itu berubah mencekam. Haechan mundur karena takut, sedangkan Jeno dengan sigap ikut berdiri di depan Haechan.

Dan sebelum Mark benar-benar melangkah mendekati Jeno, Renjun dan Jaemin sudah lebih dulu berdiri di samping Jeno. Membuat Mark kembali berhenti.

"Kau berusaha mendekati Haechan huh?" Mark masih dengan suara dinginnya. 

"Apa aku terlihat seperti mendekatinya Hyung?" Jeno kembali tersenyum polos. Membuat Mark makin emosi.

"Sudahlah Hyung. Kau tidak perlu marah berlebihan seperti itu," Renjun berujar santai dan kembali mendudukkan dirinya di sofa. 

"Lagipula Jeno hanya temannya Haechan. Mereka hanya jalan-jalan saja. Tidak aneh," Jaemin menimpali Renjun. 

"Benar kata Renjun dan Jaemin, Hyung. Aku hanya mengajak Haechan jalan-jalan. Bukannya mengajak Haechan berkencan," Jeno kembali mengeluarkan smirknya pada Mark. Menyulut emosi Mark yang sudah membara sejak tadi. 

"Kau!" Jungwoo dan Johnny menahan Mark yang akan maju. 

"Sudahlah kalian semua. Aku sudah cukup lelah dengan pertengkaran ini," Jaehyun bersuara setelah selama ini hanya diam. 

'Memang siapa yang membuat kami bertengkar,' sungut Haechan di belakang Jeno. 

"Kami tidak bertengkar Jae Hyung. Aku sih menganggapnya begitu. Tidak tau kalau Mark Hyung," Jeno kembali menjawab dengan suara menyebalkan dan senyum 'polos'nya. 

Member merasa benar-benar terkejut. Seorang Lee Jeno bisa berbicara semenyebalkan ini.

Mark menatap Jeno nyalang. Ia hampir saja berhasil melepaskan pegangan Jungwoo dan Johnny saat Jeno berbalik menatap Haechan. 

"Chan, kau tadi bilang haus kan?" suara Jeno berubah lembut.

"Huh?" Haechan masih bingung.

"Ah, kau benar Jeno. Bukankah di sini sangat panas? Ayo kita cari minum," Jaemin menarik tangan Renjun untuk berdiri.

"Ayo," Jeno menarik tangan Haechan yang sebenarnya masih bingung untuk segera pergi dari sana.

"YA!" Mark berteriak keras. Melepaskan seluruh emosi yang ditahannya. Membuat semua orang terkejut. Bahkan 00 berhenti berjalan seketika. Haechan sebenarnya takut. Tapi tangan Jeno menggenggamnya kuat seakan memberi kekuatan. Sedangkan Jungwoo dan Johnny semakin kuat menahan Mark.

Semua orang merasa ini tidak baik. Semua ini akan menjadi keterlaluan jika terus mereka biarkan. Doyoung memberanikan diri untuk membuka suara.

  "Haechan," Doyoung memanggil Haechan dengan lembut. 

"Ya, Hyung?" Haechan berbalik menatap Doyoung yang saat ini berjalan ke arahnya. 

"Kau bicarakan masalahmu dengan Mark. Ya?" Doyoung berkata lembut pada Haechan. 

Haechan masih menundukkan kepalanya. 

"Aku tidak merasa memiliki masalah dengannya hyung," Haechan menjawab lirih. 

Doyoung menghela napas. 

"Haechan, jangan membiarkan masalah ini berlarut-larut. Hyung sangat sedih kalian menjadi seperti ini. Bicaralah dengan Mark secara baik-baik. Kau mau kan?" Doyoung terus membujuk Haechan. 

Hingga akhirnya Haechan mengangguk pelan. 

Taeyong yang mendapat kode dari Doyoung segera mengajak member lain untuk keluar dari ruang latihan. Meninggalkan Mark dan Haechan. Ya meskipun untuk Jeno, Renjun dan Jaemin harus diseret oleh Lucas, Jaehyun dan Winwin.

Bermenit-menit berlalu. Haechan dan Mark masih diam dalam posisi awal. Mark yang masih menetralkan emosinya, dan Haechan yang enggan menatap Mark karena takut bercampur kesal bercampur merasa bersalah. 

"Maafkan aku," kata pertama keluar dari mulut Mark. "Aku tau aku bersalah padamu. Tapi apa yang sebenarnya ingin kau lakukan dengan Jeno?" 

[END] Beware Markeu | MARKHYUCKWhere stories live. Discover now